Dampak infeksi nosokomial Pencegahan

2. Untuk penderita yang telah keluar dari rumah sakit dan kemudian timbul tanda-tanda infeksi dapat digolongkan sebagai infeksi nosokomial apabila infeksi tersebut dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit. 3. Infeksi yang terjadi pada petugas kesehatan medis serta keluargapengunjung, tidak termasuk infeksi nosokomial.

2.6 Cara penularan Infeksi Nosokomial

Menurut Depkes RI 1995 macam-macam penularan infeksi nosokomial bisa berupa : 1 Infeksi silang Cross Infection, yaitu infeksi yang disebabkan oleh kuman yang didapat dari orang atau penderita lain di rumah sakit secara langsung atau tidak langsung. 2 Infeksi sendiri Self infection, Auto infection, yaitu infeksi yang disebabkan oleh kuman dari penderita itu sendiri berpindah tempat dari satu jaringan kejaringan lain. 3 Infeksi lingkungan Environmental infection, yaitu infeksi yang disebabkan oleh kuman yang berasal dari benda atau bahan yang tidak bernyawa yang berada di lingkungan rumah sakit, misalnya lingkungan yang lembab dan lain-lain.

2.7 Dampak infeksi nosokomial

Infeksi nososkomial menambahkan ketidakberdayaan fungsional, tekanan emosional, dan kadang-kadang pada beberapa kasus akan menyebabkan kondisi kecacatan sehingga menurunkan kualitas hidup. Sebagai tambahan, infeksi nosokomial sekarang juga merupakan salah satu penyebab kematian Ponce-de-Leon 1991. Dampak infeksi nosokomial jelas di Negara miskin, terutama yang dilanda HIVAIDS, karena temuan terakhir membuktikan bahwa pelayanan medis yang tidak aman merupakan factor penting dalam transmisi HIV Gisselquist dkk 2002. Selama 10-20 tahun terakhir banyak kemajuan dalam mengatasi masalah mendasar yang menjadi penyebab meningkatnya kejadian infeksi nosokomial. Universitas Sumatera Utara Infeksi nosokomial meningkatkan biaya pelayanan kesehatan di negara-negara yang kurang mampu karena meningkatnya: Lama rawat inap di rumah sakit, i. Terapi dengan obat-obat mahal seperti obat retroviral untuk HIVAIDS, dan antibiotik ii. Penggunaan pelayanan lain seperti pemeriksaan laboratorium, rontsen, transfusi Konsekuensinya, di negara dengan sumber daya rendah, upaya pencegahan infeksi nosokomial harus dianggap jauh lebih penting jika, upaya untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya akan dilakukan Panduan pencegahan Infeksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya terbatas.

2.8 Pencegahan

Pencegahan infeksi nosokomial yang dikemukakan oleh WHO 2002 menyatakan bahwa infeksi nosokomial membutuhkan keterpaduan, pemantauan, dan program dari semua tenaga kesehatan profesional yang meliputi: dokter, perawat, terapis, apoteker, dan lain-lain. Pencegahan infeksi nosokomial yang menjadi kunci utama yaitu: a. membatasi transmisi organisme antara pasien dalam melakukan perawatan pasien secara langsung melalui cuci tangan, menggunakan sarung tangan, teknik aseptik yang tepat, strategi isolasi, sterilisasi dan teknik desinfektan. b. mengendalikan lingkungan yang berisiko untuk infeksi. c. melindungi pasien dengan penggunaan profilaksis antimikroba yang tepat, nutrisi, dan vaksinasi. d. membatasi risiko terjadinya infeksi endogenous dengan meminimalkan prosedur invasif, dan mempromosikan penggunaan antimikroba yang optimal. e. surveilans infeksi, mengidentifikassi dan mengendalikan wabah. f. pencegahan infeksi pada tenaga kesehatan. g. Pencegahan dapat juga dilakukan secara source isolation dan protective isolation. Universitas Sumatera Utara h. meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan secara terus menerus dengan memberikan pendidikan.

2.9 Sejarah infeksi nosokomial pada pasien obstetri

Dokumen yang terkait

Prevalensi Endometriosis Di RSUP Haji Adam Malik Periode 2011-2013

2 61 55

Karakteristik Pasien Kondiloma Akuminata Di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode 1 Januari 2008 - 31 Desember 2011

1 61 53

Profil Intervensi Koroner Perkutan pada Unit Kateterisasi RSUP Haji Adam Malik periode 2009-2010

0 37 60

Angka Prevalensi Infeksi Nosokomial Pada Pasien Luka Operasi Pasca Bedah Di Bagian Bedah Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Dari Bulan April Sampai September 2010

17 95 46

Prevalensi Spesies Bakteri Yang Menonjol Bagi Kasus Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Persalinan Di Departemen Obgyn Rsup Haji Adam Malik, Medan Dari Juni 2012 Hingga Desember 2012

0 0 10

Prevalensi Spesies Bakteri Yang Menonjol Bagi Kasus Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Persalinan Di Departemen Obgyn Rsup Haji Adam Malik, Medan Dari Juni 2012 Hingga Desember 2012

0 0 2

Prevalensi Spesies Bakteri Yang Menonjol Bagi Kasus Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Persalinan Di Departemen Obgyn Rsup Haji Adam Malik, Medan Dari Juni 2012 Hingga Desember 2012

0 0 3

Prevalensi Spesies Bakteri Yang Menonjol Bagi Kasus Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Persalinan Di Departemen Obgyn Rsup Haji Adam Malik, Medan Dari Juni 2012 Hingga Desember 2012

0 0 11

Prevalensi Spesies Bakteri Yang Menonjol Bagi Kasus Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Persalinan Di Departemen Obgyn Rsup Haji Adam Malik, Medan Dari Juni 2012 Hingga Desember 2012

0 0 2

Prevalensi Spesies Bakteri Yang Menonjol Bagi Kasus Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Persalinan Di Departemen Obgyn Rsup Haji Adam Malik, Medan Dari Juni 2012 Hingga Desember 2012

0 0 7