a
b Gambar 3.4 spesimen uji impak setelah pengelasan a.sudut 45
o
b. Sudut55
o
.
3.4.2 Pembuatan Specimen Uji Tarik Tensile Test
Setelah pengelasan selesai maka dilanjutkan pembuatan specimen standart ASTM E-8M, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Meratakan alur pengelasan dengan mesin frais.
2. Bahan dipotong-potong dengan ukuran panjang 200 mm dan lebar 20 mm.
3. Membuat gambar pada kertas yang agak tebal atau mal yang mengacu sesuai
dengan ukuran standar. 4.
Bahan atau mal ditempel pada bahan selanjutnya dilakukan pengefraisan sesuai dengan bentuk gambar dengan menggunakan pisau frais.
5. Bahan yang sudah terbentuk tersebut dirapikan dengan kikir yang halus dan
selanjutnya diamplas sampai lebih halus.
Gambar 3.5 spesimen uji tarik sebelum pengelasan
Universitas Sumatera Utara
Gamabar 3.6 spesimen uji tarik setelah pengelasan
3.4.3 Pembuatan Specimen Uji Kekerasan Hardness Test
Setelah pengelasan selesai maka dilanjutkan pembuatan specimen yang nantinya akan di uji tarik, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Meratakan alur pengelasan dengan mesin frais.
2. Bahan dipotong-potong dengan ukuran panjang 200 mm dan lebar 18 mm.
3. Membuat gambar pada kertas yang agak tebal atau mal yang mengacu sesuai
dengan ukuran standar. 4.
Bahan atau mal ditempel pada bahan selanjutnya dilakukan pengefraisan sesuai dengan bentuk gambar dengan menggunakan pisau frais.
5. Bahan yang sudah terbentuk tersebut dirapikan dengan kikir yang halus dan
selanjutnya diamplas sampai lebih halus.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Spesimen uji kekerasan Hardness Test
Gambar 3.8 spesimen uji kekersan setelah pengelasan
3.4.4 Proses Pengelasan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengelasan adalah: 1.
Mempersiapkan mesin las OAW sesuai dengan pemasangan. 2.
Mempersiapkan benda kerja yang akan dilas pada meja las. 3.
Posisi pengelasan dengan menggunakan posisi pengelasan mendatar atau bawah tangan.
4. Kampuh yang digunakan jenis kampuh V terbuka, dengan sudut 45
ᴼ dan 55
ᴼ,dengan lebar celah 2 mm.
Universitas Sumatera Utara
5. Mempersiapkan kawat las sesuai dengan daya api dan ketebalan spesimen,dalam
penelitian ini dipilih kawat las AWS-A5.2. 6.
Menyalakan dan menyetel daya api yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
Setelah menyalakan busur api, maka dilakukan pengelasan pada specimen dengan cara memegang gagang las dengan mendekatkan elektroda pada busur api yang menyala sampai
kawat las menyatu dengan spesimen.
Gambar 3.9 Komponen Las oxy asetilen welding
Gambar 3.10 Proses pengelasan
Universitas Sumatera Utara
3.5.Proses Pengujian 3.5.1 Uji Impak
Prosedur dan pembacaan hasil pada pengujian ketangguhan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan mesin impact Charpy.
2. Menyiapkan benda uji yang akan dilakukan pengujian sesuai standar ukuran yang
telah ditetapkan. 3.
Meletakkan benda uji pada anvil dengan posisi takikan membelakangi arah ayunan palu Charpy.
4. Menaikkan palu Charpy
pada kedudukan 1560 sudut α dengan menggunakan handle pengatur kemudian dikunci.
5. Putar jarum penunjuk sampai berimpit pada kedudukan 1560.
6. Lepaskan kunci sehingga palu Charpy berayun membentur benda uji.
7. Me
mperhatikan dengan mencatat sudut β dan nilai tenaga patah.
Berikut adalah gambar alat uji impak dan keterangannya:
Gambar 3.11 Mesin impak charpy. Sumber Laboratorium Ilmu Logam FT. USU
Keterangan gambar: 1.
Trigger. 2.
Scale. 1
2 3
4 6
5
Universitas Sumatera Utara
3. Tool pemutar bandul.
4. Handbrake.
5. Bandul.
Spesifikasi mesin: a.
Merk: Torsee Charpy Impact Testing Machine.
b. TYPE:
CI-30. c.
CAP: 30 Kg-m.
d. MFG.NO:
EK9246. e.
DATE: Oct. 1992.
f. Made in Japan.
Gambar 3.12 Proses pengujian impak
3.5.2 Uji Tarik Tensile