Pembuatan Larutan Induk Baku Isoniazid Penentuan Spektrum Serapan Maksimum Rifampisin Penentuan Spektrum Serapan Maksimum Isoniazid Pembuatan Larutan Standar Rifampisin

18 sampel antara satu tempat dengan tempat yang lain, karena pengambilan sampel dianggap homogen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tablet Rimactazid ® yang mengandung rifampisin 450 mg dan isoniazid 300 mg. Gambar sediaan dan daftar spesifikasi sediaan tablet dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2 halaman 43 dan 44. 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Pembuatan Pelarut Diencerkan 8,3 mL HCl 37 dengan 1 liter akuades Ditjen POM, 1979. Perhitungan pembuatan pereaksi dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 46. 3.6.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Rifampisin Ditimbang dengan seksama 50,0 mg baku pembanding rifampisin ARS kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50,0 mL, dilarutkan dengan HCl 0,1 N hingga larut, dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 1000 μgmL LIB I. Dari larutan LIB I dipipet 5,0 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 50,0 μgmL LIB II. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 47.

3.6.3 Pembuatan Larutan Induk Baku Isoniazid

Ditimbang dengan seksama 50,0 mg baku pembanding isoniazid BPFI kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50,0 mL, dilarutkan dengan HCl 0,1 N hingga larut, dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 1000 μgmL LIB I. Dari larutan LIB I dipipet 5,0 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 100,0 mL, dicukupkan dengan HCl 0,1 N Universitas Sumatera Utara 19 sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 50,0 μgmL LIB II. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 48.

3.6.4 Penentuan Spektrum Serapan Maksimum Rifampisin

Diambil sebanyak 2,7 mL dari LIB II rifampisin konsentrasi = 50,0 μgmL kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 10,0 mL untuk kemudian dilarutkan dengan HCl 0,1 N. Selanjutnya larutan diencerkan dengan pelarut yang sama hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen untuk memperoleh larutan rifampisin dengan konsentrasi 13,5 μgmL. Diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 47.

3.6.5 Penentuan Spektrum Serapan Maksimum Isoniazid

Diambil sebanyak 2,2 mL dari LIB II isoniazid konsentrasi = 50,0 μgmL kemudian dimasukan ke dalam labu tentukur 10,0 mL untuk diencerkan dengan pelarut HCl 0,1 N hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen untuk memperoleh larutan dengan konsentrasi 11,0 μgmL. Diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 48.

3.6.6 Pembuatan Larutan Standar Rifampisin

Diambil sebanyak 1,2 mL; 1,8 mL; 2,4 mL; 3,0 mL; dan 3,6 mL dari LIB II rifampisin. Kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam 5 labu tentukur 10,0 mL. Dilarutkan dengan pelarut HCl 0,1 N. Kemudian dicukupkan dengan pelarut yang sama untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi 6,0 μgmL; 9,0 µgmL, 12,0 μgmL; 15,0 µgmL; dan 18,0 μgmL. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 47.

3.6.7 Pembuatan Larutan Standar Isoniazid

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Multikomponen dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet

42 281 123

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 106

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 18

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 5

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 11

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 3 2

Penetapan Kadar Campuran Rifampisin dan Isoniazid dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 58

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18