22
3.6.12 Penentuan kadar rifampisin dan isoniazid dalam tablet
Dua puluh tablet ditimbang dan digerus homogen. Serbuk ditimbang setara dengan 50,0 mg rifampisin dan dihitung kesetaraan isoniazid yang terkandung
didalamnya, penimbangan dilakukan sebanyak enam kali pengulangan. Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50,0 mL dan dicukupkan dengan pelarut HCl
0,1 N sampai garis tanda. Dibantu pelarutannya menggunakan sonikator selama 20 menit, lalu disaring ± 10,0 mL filtrat pertama dibuang, filtrat selanjutnya
ditampung. Kemudian dipipet 0,15 mL larutan filtrat, dimasukkan kedalam labu tentukur 10,0 mL, lalu dicukupkan dengan HCl 0,1 N hingga garis tanda.
Kemudian dipipet 5,0 mL larutan filtrat, dimasukkan kedalam labu tentukur 10,0 mL, lalu dicukupkan dengan HCl 0,1 N hingga garis tanda. Selanjutnya diukur
absorbansinya pada panjang gelombang yang telah ditetapkan. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 51.
3.6.13 Perhitungan kadar rifampisin dan isoniazid dalam campuran.
Perhitungan kadar masing-masing komponen dalam campuran dilakukan atas dasar absorbansi campuran Ac dan serapan tiap komponen pada multi
panjang gelombang yang telah diketahui dari hasil pengukuran dengan menggunakan persamaan matriks:
[c] = [[a] x [a
1
]]
-1
x [a] x Ac] Keterangan :
[c] : kadar komponen dari campuran
[a] : matriks serapan senyawa penyusun campuran
[a
1
] : transpose matriks serapan senyawa penyusun campuran
[[a] X [a
1
]]
-1
: invers matriks kali transpose matriks serapan senyawa penyusun campuran
Ac : nilai serapan sampel
Universitas Sumatera Utara
23
3.6.14 Analisis Hasil
Menurut Harmita 2004, analisis hasil dilakukan untuk mengetahui validitas metode yang digunakan dalam penelitian, berikut parameter yang diukur:
a. Akurasi
Nilai akurasi dihitung dari hasil matriks kadar yang terukur atau kadar hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya dikalikan 100,0. Akurasi
dikatakan baik jika berada dalam rentang 90,0-110,0. Akurasi dari hasil matriks =
Ditjen BKAK, 2014 b.
Uji Presisi Menurut Ermer dan McB. Miller 2005, penentuan presisi berdasarkan harga
koefisian variasi KV atau Coefficient of variation CV. Jika KV lebih kecil dari 2 maka dinilai mempunyai presisi yang baik. Koefisien variasi KV diperoleh
dengan rumus: KV =
c. Analisis Data Penetapan Kadar Secara Statistik
Data perhitungan kadar rifampisin dan isoniazid dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji T
Tabel
distribusi t dapat dilihat pada Lampiran 40 halaman 82.
Menurut Sudjana 2005, Rumus yang digunakan adalah :
SD =
1 -
n X
- Xi
2
∑
Untuk mencari t hitung digunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
24 t
hitung
= n
SD X
Xi −
Data diterima jika t
tabel
t
hitung
-t
tabel
pada interval kepercayaan 95 dengan nilai α = 0,005.
Keterangan : SD
: standard deviation simpangan baku Xi
: kadar dalam satu perlakuan
X
: Kadar rata-rata dalam satu sampel mg100g n
: jumlah ulangan α
: tingkat kepercayaan Untuk menghitung kadar rifampisin dan isoniazid sebenarnya dalam
sampel secara statistik dapat digunakan rumus : µ =
X
± tα2, dk x SD √n Keterangan :
SD : standard deviation simpangan baku
X
: Kadar rata-rata dalam satu sampel n
: jumlah perlakuan t
: harga t
tabel
sesuai dengan derajat kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN