Psikopat Film TINJAUAN PUSTAKA

dengan cara-cara yang konstruktif untuk mengontrol hidupnya, ia mungkin akan mundur lebih jauh lagi ke dalam pengasingan. Terkait dengan konsekuensi bullying, penelitian Banks 1993, dalam Northwest Regional Educational Laboratory, 2001; dan dalam Anesty, 2009 menunjukkan bahwa perilaku bullying berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kehadiran, rendahnya prestasi akademik siswa, rendahnya self-esteem, tingginya depresi, tingginya kenakalan remaja dan kejahatan orang dewasa. Dampak negatif bullying juga tampak pada penurunan skor tes kecerdasan IQ dan kemampuan analisis siswa. Berbagai penelitian juga menunjukkan hubungan antara bullying dengan meningkatnya depresi dan agresi.

2.2 Psikopat

Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang- orang terdekatnya. Psikopat tak sama dengan gila skizofreniapsikosis karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1 dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80 lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan Nevid, 2005. Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri Barlow, 2006. Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan Nevid, 2005.

2.3 Film

Menurut Askurifal Baksin dalam bukunya Membuat Film Indie Itu Gampang 2003: 1 dijelaskan, bahwa film adalah salah satu sarana komunikasi massa, selain jaringan radio, televisi dan telekomunikasi. Film membawa pesan- pesan komunikasi untuk diperlihatkan pada penonton, sesuai yang ingin diberikan oleh sutradara, entah dalam drama, horor, komedi dan action. Film dapat berupa deretan kata-kata Kristanto, 2011. Kata-kata itu yang dapat saja diperoleh dari novel, kisah nyata atau kisah rekaan, riwayat hidup, sandiwara radio atau komik sebagai sumber penceritaan. Film akan mencerminkan kehidupan masyarakat saat itu, seperti kehidupan sosial suatu masyarakat, impian suatu masyarakat, dan lain- lain. Zaharuddin G. Djalle dalam bukunya The Making of 3D Animation Movie using 3D Studio Max 2006: 1, menjelaskan bahwa film biasa digunakan untuk merekam suasana, mengemukakan sesuatu dan memenuhi kebutuhan umum sehingga film dapat dianggap sebagai media audio visual yang paling efektif dalam menyampaikan pesannya.

2.4 Genre pada film