Tokoh Utama Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel 38 Tahun Mencari Ibu Karya Alya Zulfa

unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksi dalam karya sastra, dan c memahami unsur-unsur kejiwaan pembaca. Endraswara dalam bukunya Metode Penelitian Sastra menjelaskan tujuan psikologi sastra sebagai berikut: “Tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra. Sesuai dengan hakikatnya, karya sastra memberikan pemahaman terhadapmasyarakat secara tidak langsung. Melalui pemahaman terhadap tokoh-tokohnya misalnya, masyarakat dapat memahami perubahan, kontradiksi, dan penyimpangan-penyimpangan lain yang terjadi dalam masyarakat, khususnya dalam kaitannya dengan psike” Endraswara, 2008:11-12.

2.2 Tokoh Utama

Novel adalah media penuangan pikiran, perasaan, dan gagasan penulis dalam merespon kehidupan di sekitarnya Nursisto, 2000:168. Fananie2001:86 mengatakan dalam novel sudah tentu ada tokoh yang akan menjalankan cerita. Sebagian besar tokoh-tokoh di dalam fiksi adalah tokoh-tokoh rekaan. Kendati pun hanya berupa rekaan atau imajinasi tetapi tokoh adalah hal yang penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh – tokoh tersebut tidak hanya berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk menyampaikan ide, motif, plot, dan tema. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 2007:165 : “Tokoh cerita merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama oleh pembaca.Tokoh cerita adalah individu rekaan yang mempunyai watak dan perilaku tertentu sebagai pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita”. Tokoh yang menjadi tumpuan penelitian psikologi sastra, perlu diidentifikasi. Dalam analisis, pada umumnya yang menjadi tujuan adalah tokoh Universitas Sumatera Utara utama, sedangkan tokoh kedua, tokoh ketiga dan seterusnya kurang mendapat penekanan. Untuk memahami tokoh dalam sastra tentu saja diperlukan teori psikologi khusus. Seperti pernyataan Wright dalam Endraswara, 1998:9 bahwa untuk mengungkapkan unsur psikologi dalam karya sastra diperlukan bantuan teori-teori psikologi. Teori ini disesuaikan dengan hal yang akan digali dari tokoh. Dalam novel-novel tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dijumpai dalam setiap halaman novel yang bersangkutan. Dalam novel 38 Tahun Mencari Ibu tokoh Rezayang selalu mengalami kejadian yang sangat mengharukan yaitu ditinggal oleh sang ibu yang baru berusia lima hari. Hingga pada akhirnya Reza dirawat oleh keluarga angkatnya. Di ceritakan tokoh utama yang bernama Reza mempunya usaha dan kemauan yang sangat keras untuk mencari tau siapa dan dimana kedua orangtua kandung dan saudara kandungnya. Tokoh utama dalam cerita pada novel ini adalah Reza. Reza adalah tokoh yang paling banyak memerlukan penceritaan. Reza bertemu dengan kedua kakak kandungnya yang tak pernah ia kenal akibat konflik rumah tangga kedua orang tua kandung mereka.Sedangkan tokoh tambahan lainnya hadir karena kehadirannya sangat diperlukan untuk memperkuat karakter tokoh utama. Cerita seperti cerpen atau novel melukiskan kehidupan manusia. Dalam cerita diperlukan adanya pelaku atau pembawa cerita. Pelaku cerita itu di tentukan namanya, dilukiskan kehidupan jasmani dan rohaninya. Penokohan dan karakteristik sering juga di samakan artinya dengan karakter dan perwatakan menuju pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita Nurgiyantoro, 2007: 165-166. Universitas Sumatera Utara Unsur penokohan mencakup pada tokoh, perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam cerita Nurgiyantoro, 2009: 166. Menurut Suroto, 1989:92 ada dua hal yang penting dalam penokohan, yaitu teknik penyampaian dan kepribadian tokoh yang ditampilkan. Keduanya memiliki hubungan yang erat karena penggambaran tokoh harus sesuai dengan watak atau kepribadian tokoh itu sendiri. Pendekatan psikologi menekankan analisis terhadap karya sastra dari segi inttrinsik, khususnya pada penokohan atau perwatakannya. Penekanan ini diutamakan, karena tikoh ceritalah yang banyak mengalami gejala kejiwaan Semi, 1993:79.

2.3 Pendekatan Struktural