Kerangka Pemikiran Sosial Ekonomi Keluarga dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Anak di SMK Telkom Sandhy Putra Medan

prestasi belajar dapat menumbuhkan hasrat anak untuk belajar. Hal ini seperti yang dikemukakan Moh. Surya 2004:35 bahwa “Orang tua yang senantiasa memberikan kontrol dalam kegiatan belajar anak-anaknya, serta senantiasa memberikan motivasi untuk mencapai prestasi yang baik, akan menunjang terhadap prestasi belajar yang setinggi- tingginya.” Selain sebagai tempat utama dan pertama dalam pemberian pendidikan, keluarga juga mengemban fungsi sebagai tempat memperoleh keahlian, pengetahuan dan keterampilan. Dalam keluargalah pertama kali anak belajar hidup dan mempertahankan kehidupannya. Ketidak berhasilan sebagian keluarga atau katakanlah lemahnya keluarga dalam mewujudkan fungsi dan perannya dalam perkembangan kualitas sumber daya manusia, merupakan permasalahan tersendiri yang melibatkan berbagai aspek seperti rendahnya tingkat pendidikan keluarga, lemahnya kemampuan ekonomi, ataupun besarnya komunitas keluarga dan lainnya.

2.5 Kerangka Pemikiran

Sosial ekonomi keluarga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan setiap anggota dalam keluarga tersebut. Oleh karena itu, untuk mengukur kondisi rill sosial ekonomi keluarga, dapat diukur dari kebutuhan hidup manusia secara menyeluruh dengan indikator pendidikan, pendapatan, kepemilikan kekayaan, dan jenis pekerjaan. Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan kepada setiap individu yang diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan taraf Universitas Sumatera Utara kesejahteraan hidup. Dengan pendidikan setiap individu diharapkan mendapat sebuah pekerjaan yang mampu mencukupi kebutuhan individu itu sendiri dan bahkan keluarga. Pendapatan yang tinggi akan menentukan bahwa seseorang itu memiliki ekonomi yang tinggi sehingga mampu memenuhi segala fasilitas yang dibutuhkan. Pendapatan yang tinggi juga akan menyeimbangkan kondisi kesehatan seseorang. Sebuah keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan yang bagus tentunya akan mendapatkan pekerjaan yang bagus pula, dengan pekerjaan yang bagus tersebut seseorang akan mendapatkan pendapatan yang tinggi. Sebuah keluarga yang memiliki pendapatan tinggi akan mampu memenuhi kebutuhan keluarga baik kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Seperti halnya kesehatan, dalam keluarga yang sejahtera pasti akan terpenuhi kebutuhan gizinya yang kemudian membuat kondisi keluarga tampak bersemangat dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pendapatan tinggi akan memenuhi fasilitas hidup keluarga. Keluarga yang berasal dari ekonomi tinggi akan memfasilitasi anak dalam belajar, seperti menyekolahkan anak pada sekolah unggulan yang biasnya berbiaya sangat mahal. Kemudian memfasilitasi anak belajar tambahan setelah pulang sekolah pada bibimbingan belajar ternama. Memberikan barang elektronik berupa laptop, komputer, gadget, dan lain sebagainya. Fasilitas tersebut tentunya akan membuat seorang anak akan merasakan atmosfer belajar yang nyaman. Anak akan semakin giat belajar karena fasilitas terpenuhi dengan lengkap. Dengan begitu anak akan terus termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Universitas Sumatera Utara Berbeda dengan keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi rendah. Sebuah keluarga yang memiliki ekonomi rendah sangat sulit untuk memberikan fasilitas yang memadai kepada keluarganya. Seperti halnya dengan pendidikan anak. Keluarga yang berasal dari keluarga ekonomi rendah biasanya akan menyekolahkan anak berdasarkan kemampuan ekonominya bukan berdasarkan fasilitas sekolah. Kemudian anak juga terkadang disuruh untuk membantu dalam menambah pendapatan keluarga agar mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Namun kenyataan dilapangan, prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh sosial ekonomi keluarga. Dalam psikologi pendidikan, prestasi belajar anak dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, diantaranya faktor internal berupa faktor psikologis dan faktor fisiologis. Kemudian ada faktor yang mempengaruhi lainnya yaitu faktor eksternal berupa faktor lingkugan sosial, faktor lingkungan non-sosial, dan faktor pendekatan dalam belajar. Sosial ekonomi hanya sebagai salah satu faktor pendukung dalam pemenuhan fasilitas belajar anak yang pada akhirnya anak diharapkan mampu berprestasi gemilang. Lebih jelasnya dapat digambarkan pada bagan alur pemikiran berikut: Universitas Sumatera Utara Bagan Alur Pemikiran: 1. Tingkat pendidikan keluarga 2. Pendapatan keluarga 3. Pemilikan kekayaan atau fasilitas 4. Jenis pekerjaan Sosial Ekonomi Keluarga Prestasi Belajar Fasilitas Belajar : Fasilitas belajar dari sekolah Motivasi Belajar : 1. Motivasi intrinsik 2. Motivasi ekstrinsik Universitas Sumatera Utara

2.6 Definisi Konsep