Kitin Penyediaan Dan Karakterisasi Kitosan Dari Kulit Udang Lipan (Squilla Mantis) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol

2.2 Kitin

Kitin merupakan poli 2-asetamido-2-deoksi- β-1→4-D-glukopiranosa dengan rumus molekul C 8 H 13 NO 5 n yang tersusun atas 47 C, 6 H, 7 N, dan 40 O. Struktur kitin menyerupai struktur selulosa dan hanya berbeda pada gugus yang terikat di posisi atom C-2. Gugus pada C-2 selulosa adalah gugus hidroksil, sedangkan pada C-2 kitin adalah gugus N-asetil -NHCOCH 3 , asetamida O OH CH 2 OH NH COCH 3 O O O OH CH 2 OH NH COCH 3 O n Gambar 2.1 Struktur kitin Di alam, kitin dikenal sebagai polisakarida yang paling melimpah setelah selulosa. Kitin umumnya banyak dijumpai pada hewan avertebrata laut, darat, dan jamur dari genus Mucor, Phycomyces, dan Saccharomyces. Keberadaan kitin di alam umumnya terikat pada protein, mineral, dan beragai macam pigmen. Sebagian besar kelompok Crustacea, seperti udang lipan, udang dan lobster, merupakan merupakan sumber utama kitin komersial. Di dunia, kitin diproduksi secara komerisal 120 ribu ton per tahun. Kitin yang berasal dari udang lipan dan udang sebesar 39 ribu ton 32,5 dan dari jamur 32 ribu ton 26,7 Knorr,1991. Kitin yang terdapat pada kulit ini masih terikat dengan protein, CaCO 3, pigmen dan lemak. Berbagai teknik dilakukan untuk memisahkannya, tetapi melalui tiga tahapan yaitu demineralisasi dengan HCl encer, deproteinisasi dengan NaOH encer setelah tahap ini diperoleh kitin dan selanjutnya deasetilasi kitin menggunakan NaOH pekat Brine,1984 dan Shahidi et al., 1999 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Spesifikasi Kitin Komersil Parameter Ciri Ukuran partikel Serpihan sampai serbuk Kadar air ≤ 10,0 Kadar abu ≤ 2,0 N-deasetilasi ≥ 15,0 Kelarutan dalam: • Air Tidak larut • Asam encer Tidak larut • Pelarut organic Tidak larut • LiCl 2 dimetilasetamida Sebagian larut Enzim pemecah Lisozim dan kitinase Sugita, 2009 Kitin merupakan bahan yang tidak beracun dan bahkan mudah teruai secara hayati biodegradable. Bentuk fisiknya berupa padatan amorf yang berwarna putih dengan kalor spesifik 0,373 ± 0,03 kalg o C. Kitin hapir tidak larut dalam air, asam encer, dan basa, tetapi larut dalam asam format, asam metanasulfonat, N,N- dimetilasetamida yang mengandung 5 litium klorida, heksaflouroisopropil alkohol, heksafluoroaseton dan campuran 1,2-dikloroetana-asam trikloroasetat dengan nisbah 35:65 vv. Asam mineral pekat seperti H 2 SO 4 , HNO 3 , dan H 3 PO 4 dapat melarutkan kitin sekaligus menyebabkan rantai panjang kitin terdegradasi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil Sugita, 2009.

2.3 Kitosan