Tabel 2.1 Spesifikasi Kitin Komersil
Parameter Ciri
Ukuran partikel Serpihan sampai serbuk
Kadar air ≤ 10,0
Kadar abu ≤ 2,0
N-deasetilasi ≥ 15,0
Kelarutan dalam: • Air
Tidak larut • Asam encer
Tidak larut • Pelarut organic
Tidak larut • LiCl
2
dimetilasetamida Sebagian larut
Enzim pemecah Lisozim dan kitinase
Sugita, 2009
Kitin merupakan bahan yang tidak beracun dan bahkan mudah teruai secara hayati biodegradable. Bentuk fisiknya berupa padatan amorf yang berwarna putih
dengan kalor spesifik 0,373 ± 0,03 kalg
o
C. Kitin hapir tidak larut dalam air, asam encer, dan basa, tetapi larut dalam asam format, asam metanasulfonat, N,N-
dimetilasetamida yang mengandung 5 litium klorida, heksaflouroisopropil alkohol, heksafluoroaseton dan campuran 1,2-dikloroetana-asam trikloroasetat dengan nisbah
35:65 vv. Asam mineral pekat seperti H
2
SO
4
, HNO
3
, dan H
3
PO
4
dapat melarutkan kitin sekaligus menyebabkan rantai panjang kitin terdegradasi menjadi
satuan-satuan yang lebih kecil Sugita, 2009.
2.3 Kitosan
Kitosan adalah poli-2-amino-2-deoksi- β-1-4-D-glukopiranosa dengan rumus
molekul C
6
H
11
NO
4 n
yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Kitosan juga dijumpai secara alamiah di beberapa organisme.
Universitas Sumatera Utara
O OH
CH
2
OH
NH
2
O O
O OH
CH
2
OH
NH
2
O n
Gambar 2.2 Struktur Kitosan
Proses deasetilasi kitosan dapat dilakukan dengan cara kimiawi maupun enzimatik. Proses kimiawi menggunakan basa, misalnya NaOH, dan dapat
menghasilkan kitosan dengan derajat deasetilasi 85-93. Namun proses kimiawi menghasilkan kitosan dengan bobot molekul yang beragam dan deasetilasinya juga
sangat acak, sehingga sifat fisik dan kimia kitosan tidak seragam. Selain itu, proses kimiawi juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, sulit dikendalikan, dan
melibatkan banyak reaksi samping yang dapat menurunkan rendemen. Proses enzimatik dapat menutupi kekurangan proses kimiawi. Pada dasarnya deasetilasi
secara enzimatik bersifat selektif dan tidak merusak rantai kitosan, sehingga menghasilkan kitosan dengan karakteristik yang lebih seragam agar dpat memperluas
bidang aplikasinya.
Tabel 2.2 Spesifikasi Kitosan Komersil
Parameter Ciri
Ukuran partikel Serpihan sampai serbuk
Kadar air ≤ 10,0
Kadar abu ≤ 2,0
Warna larutan Tidak berwarna
N-deasetilasi ≥ 70,0
Kelas viskositas cps • Rendah
200 • Medium
200799 • Tinggi pelarut organic
8002000 • Sangat tinggi
˃ 2000 Sugita, 2009
Universitas Sumatera Utara
Kitosan telah digunakan di berbagai bidang industri seperti industri makanan aditif, kosmetik, material pertanian, dan untuk anti bakterial. Kitosan juga sering
digunakan sebagai adsorben pada ion logam transisi dan spesies organik. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus amino -NH
2
dan gugus hidroksil -OH dari rantai kitosan yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkoordinasi dan bereaksi
Juang, 2002.
Tabel 2.3 Aplikasi dan fungsi kitosan di berbagai bidang
Bidang aplikasi Fungsi
I. Pengolahan limbah
− Bahan koagulasiflokulasi untuk limbah cair
− Penghilangan ion-ion metal dari limbah cair
II. Pertanian
− Dapat menurunkan kadar asam sayur, buah dan ekstrak kopi
− Sebagai pupuk − Bahan antimicrobakterial
III. Industri tekstil
− Serat tekstil − Meningkatkan ketahanan warna
IV. Bioteknologi
− Bahan-bahan immobilisasi enzim V.
Fotografi − Melindungi film dari kerusakan
Robert, 1992
2.4 Lemak