Proses Ekstraksi Kitin Modifikasi Arisol.A.1992 Proses Deasetilasi Kitin menjadi Kitosan Metode Arisol.A,1992 Penentuan Kadar Kolesterol dari Lemak Udang lipan dengan Metode Beyer Jensen Proses Penyerapan Kolesterol

3.3 Bagan Penelitian

3.3.1 Proses Ekstraksi Kitin Modifikasi Arisol.A.1992

Direndam dengan larutan NaOH 0,5 selama 24 jam dilakukan 2 kali Dicuci dengan air hingga pH netral Dideproteinasi dengan larutan NaOH 5 selama 24 jam Dicuci dengan air hingga pH netral Dikeringkan pada suhu kamar Didemineralisasi dengan larutan HCl 5 selama 24 jam Dicuci dengan air hingga pH netral Dikeringkan pada suhu kamar Dihaluskan Dilakukan uji kelarutan dengan asam formiat 90 Kulit Udang lipan Kering Kitin Udang lipan Hasil Uji analisis Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Proses Deasetilasi Kitin menjadi Kitosan Metode Arisol.A,1992

Direndam dengan larutan NaOH 50 selama 9 hari dengan pengadukan setiap hari Dicuci dengan air hingga pH netral Dikeringkan pada suhu kamar Dihaluskan Kitin Udang lipan Kitosan Uji kelarutan Karakterisasi Analisis unsur FTIR Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Penentuan Kadar Kolesterol dari Lemak Udang lipan dengan Metode Beyer Jensen

Dilarutkan dengan 100 mL kloroform dalam beaker gelas, diaduk dengan waktu pengadukan 1 jam Disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit Didekantasi Dimasukkan ke dalam beaker glass Disaponifikasi hasil ekstraksi lemak dengan 30 mL KOH-alkohol 0,5 N selama ± 1 jam Didinginkan Diekstraksi dengan 25 mL n-heksan Dimasukkan ke dalam botol vial Dianalisa kadarnya secara kromatografi gas 25 g Udang lipan Filtrat Residu Lemak cair Lapisan Atas Lapisan Bawah Hasil Universitas Sumatera Utara

3.3.4 Proses Penyerapan Kolesterol

3.3.4.1 Penambahan kitosan

Dilarutkan dengan 100 mL kloroform dalam gelas beaker, diaduk dengan waktu pengadukan 1 jam Disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit Didekantasi Dimasukkan ke dalam gelas beaker Ditambahkan dengan 1 g kitosan, diaduk dimana waktu penyerapan divariasikan masing-masing 15, 30, 45 dan 60 menit Disaring Disaponifikasi dengan 30 mL KOH-alkohol 0,5 N selama ± 1 jam Didinginkan Diekstraksi dengan 25 mL n-heksan Dimasukkan ke dalam botol vial Dianalisa kadarnya secara kromatografi gas 3.3.4.2 Filtrat Residu Lemak cair Lapisan Atas Lapisan Bawah Hasil 25 g Udang lipan Filtrat Residu Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kitin Ekstraksi kitin dari kulit udang lipan sebelum dilakukan proses deproteinasi maka kulit direndam lebih dahulu dalam larutan NaOH 0,5 selama 24 jam untuk melepaskan jaringan otot yang melekat, lalu diulangi sekali lagi sebelum dicuci dengan air. Deproteinasi kitin merupakan reaksi hidrolisis dalam suasana asam atau basa. Proses deproteinasi menggunakan larutan NaOH 5 akan mengurangi protein dari kulit udang lipan. Sugita, 2009 Demineralisasi dilakukan untuk menghilangkan mineral-mineral yang ada dengan cara menggunakan asam klorida. Dimana asam klorida akan melarutkan mineral yang ada. Reaksinya adalah sebagai berikut : CaCO 3s + 2 HCl CaCl 2 l + H 2 O + CO 2 g Dari proses-proses di atas diketahui bahwa setiap proses yang dilakukan akan mengurangi berat sampel yang ada, karena setiap proses yang dilakukan bertujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan dari sampel. Hal ini dapat dilihat dari kitin dan kitosan yang dihasilkan seperti pada tabel di bawah : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Karakterisasi Kitin Udang Lipan No Parameter Pengamatan 1 Kadar Air 8.0 2 Kadar Abu 1,65 3 Kelarutan dalam asam phospat 90 Larut Kitin yang diperoleh dari ekstraksi kulit udang lipan ternyata larut dalam asam phospat 90 dan menghasilkan larutan berwarna coklat muda. Hasil analisis unsur pada kitin C, H, dan N yang diperoleh ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Analisis Unsur C, H, dan N pada Kitin Analisis Unsur Kitin Standar a Kitin Kulit Udang Lipan b C 47,00 46,60 H 6,45 6,80 N 6,89 6,50 Keterangan : a : Kitin Standar Muzzarelli, 1977 b : Kitin yang dihasilkan dari Kulit Udang Lipan

4.1.2. Kitosan