3.3 Bagan Penelitian
3.3.1 Proses Ekstraksi Kitin Modifikasi Arisol.A.1992
Direndam dengan larutan NaOH 0,5 selama 24 jam dilakukan 2 kali
Dicuci dengan air hingga pH netral Dideproteinasi dengan larutan NaOH 5
selama 24 jam Dicuci dengan air hingga pH netral
Dikeringkan pada suhu kamar
Didemineralisasi dengan larutan HCl 5 selama 24 jam
Dicuci dengan air hingga pH netral Dikeringkan pada suhu kamar
Dihaluskan Dilakukan uji kelarutan dengan asam formiat
90 Kulit Udang lipan Kering
Kitin Udang lipan
Hasil
Uji analisis
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Proses Deasetilasi Kitin menjadi Kitosan Metode Arisol.A,1992
Direndam dengan larutan NaOH 50 selama 9 hari dengan pengadukan setiap hari
Dicuci dengan air hingga pH netral Dikeringkan pada suhu kamar
Dihaluskan Kitin Udang lipan
Kitosan
Uji kelarutan Karakterisasi
Analisis unsur FTIR
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Penentuan Kadar Kolesterol dari Lemak Udang lipan dengan Metode Beyer Jensen
Dilarutkan dengan 100 mL kloroform dalam beaker gelas, diaduk dengan waktu pengadukan 1 jam
Disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit Didekantasi
Dimasukkan ke dalam beaker glass
Disaponifikasi hasil ekstraksi lemak dengan 30 mL KOH-alkohol 0,5 N selama ± 1 jam
Didinginkan Diekstraksi dengan 25 mL n-heksan
Dimasukkan ke dalam botol vial
Dianalisa kadarnya secara kromatografi gas 25 g Udang lipan
Filtrat Residu
Lemak cair
Lapisan Atas Lapisan Bawah
Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Proses Penyerapan Kolesterol
3.3.4.1 Penambahan kitosan
Dilarutkan dengan 100 mL kloroform dalam gelas beaker, diaduk dengan waktu pengadukan 1 jam
Disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit
Didekantasi
Dimasukkan ke dalam gelas beaker
Ditambahkan dengan 1 g kitosan, diaduk dimana waktu penyerapan divariasikan masing-masing 15, 30, 45 dan 60 menit
Disaring
Disaponifikasi dengan 30 mL KOH-alkohol 0,5 N selama ± 1 jam Didinginkan
Diekstraksi dengan 25 mL n-heksan
Dimasukkan ke dalam botol vial
Dianalisa kadarnya secara kromatografi gas
3.3.4.2 Filtrat
Residu
Lemak cair
Lapisan Atas Lapisan Bawah
Hasil 25 g Udang lipan
Filtrat Residu
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kitin
Ekstraksi kitin dari kulit udang lipan sebelum dilakukan proses deproteinasi maka kulit direndam lebih dahulu dalam larutan NaOH 0,5 selama 24 jam untuk
melepaskan jaringan otot yang melekat, lalu diulangi sekali lagi sebelum dicuci dengan air. Deproteinasi kitin merupakan reaksi hidrolisis dalam suasana asam atau
basa. Proses deproteinasi menggunakan larutan NaOH 5 akan mengurangi protein dari kulit udang lipan. Sugita, 2009
Demineralisasi dilakukan untuk menghilangkan mineral-mineral yang ada dengan cara menggunakan asam klorida. Dimana asam klorida akan melarutkan
mineral yang ada. Reaksinya adalah sebagai berikut :
CaCO
3s
+ 2 HCl CaCl
2 l
+ H
2
O + CO
2 g
Dari proses-proses di atas diketahui bahwa setiap proses yang dilakukan akan mengurangi berat sampel yang ada, karena setiap proses yang dilakukan bertujuan
untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan dari sampel. Hal ini dapat dilihat dari kitin dan kitosan yang dihasilkan seperti pada tabel di bawah :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Karakterisasi Kitin Udang Lipan
No Parameter
Pengamatan 1
Kadar Air 8.0
2 Kadar Abu
1,65 3
Kelarutan dalam asam phospat 90 Larut
Kitin yang diperoleh dari ekstraksi kulit udang lipan ternyata larut dalam asam phospat 90 dan menghasilkan larutan berwarna coklat muda.
Hasil analisis unsur pada kitin C, H, dan N yang diperoleh ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Analisis Unsur C, H, dan N pada Kitin
Analisis Unsur Kitin Standar
a
Kitin Kulit Udang Lipan
b
C 47,00
46,60 H
6,45 6,80
N 6,89
6,50
Keterangan : a : Kitin Standar Muzzarelli, 1977
b : Kitin yang dihasilkan dari Kulit Udang Lipan
4.1.2. Kitosan