Tujuan perawatan diri Jenis perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan

9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Diri 2.1.1 Definisi Perawatan Diri Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis Alimul, 2009. Menurut Depkes 2000, dalam Scribd, 2011 perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang saling mempengaruhi Meleis, 2007 dalam Herlina, 2013. Penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan. Akan tetapi, tanpa perawatan penyakit itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidak akan tercapai Asmadi, 2008. Jadi, perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam merawat dirinya sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatannya.

2.1.2 Tujuan perawatan diri

Tujuan umum perawatan diri adalah untuk mempertahankan perawatan diri, baik secara sendiri maupun dengan menggunakan bantuan, dapat melatih hidup sehat bersih dengan cara memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap 9 Universitas Sumatera Utara 10 kesehatan dan kebersihan, serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk menghilangkan kelelahan serta mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah, dan mempertahankan integritas pada jaringan Alimul, 2009. Perawatan diri juga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang, memelihara kebersihan diri, memperbaiki personal hygiene yang kurang, pencegahan penyakit, meningkatkan percaya diri, dan menciptakan keindahan Tarwoto Wartonah, 2003. Perawatan diri ini menggambarkan dan menjelaskan manfaat perawatan diri guna mempertahankan hidup, kesehatan, dan kesejahteraannya. Jika dilakukan secara efektif, upaya perawatan diri dapat memberi kontribusi bagi integritas struktural fungsi dan perkembangan manusia Asmadi, 2008. 2.1.3 Jenis-jenis perawatan diri 2.1.3.1 Personal hygiene kebersihan diri Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Tarwoto Wartonah, 2010. Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut higiene perorangan Potter Perry, 2005. Secara umum kebersihan diri mandi meliputi kemampuan membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan Universitas Sumatera Utara 11 sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi. Tujuan mandi menurut Potter Perry 2005: 1. Membersihkan kulit: pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteria, sebum, dan sel kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan mengurangi kesempatan infeksi. 2. Stimulasi sirkulasi: sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat dan usapan yang lembut pada ekstremitas 3. Peningkatan citra diri: mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan 4. Pengurangan bau badan: sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar aprokin berlokasi di area aksila dan publik menyebabkan bau badan yang tidak menyenangkan. Mandi dan penggunaan antiperspiran meminimalkan bau. 5. Peningkatan rentang gerak: gerakan ekstremitas selama mandi mempertahankan fungsi sendi. Potter Perry 2005 dan Alimul 2009 menyatakan kebersihan diri meliputi: 1. Perawatan kulit Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat cukup dalam mempertahankan fungsinya. Sebagai bagian dari organ pelindung, kulit secara anatomis terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis. Kulit secara umum memiliki berbagai fungsi yaitu: Universitas Sumatera Utara 12 a. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan bagian dalam yang juga dapat membantu menjaga keurtuhan kulit b. Mengatur keseimbangan suhu tubuh dan membantu produksi keringat serta penguapan. c. Sebagai alat peraba yang dapat membatu tubuh menerima rangsangan dari luar melalui baru rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu. d. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam dan nitrogen e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan. f. Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi vitamin D dari sinar ultraviolet matahari. Kulit juga berfungsi sebagai pertukaran oksigen, nutrisi, dan cairan dengan pembuluh darah yang berada dibawahnya; mensintesa sel baru; dan mengeliminasi sel mati, sel yang tidak berfungsi. Sel-sel integumen memerlukan nutrisi dan hidrasi yang cukup untuk menahan cedera dan penyakit. Sirkulasi yang adekuat penting untuk memelihara kehidupan sel. Selama kulit masih utuh dan sehat, fungsi fisiologisnya masih optimal Potter Perry ,2005. Usaha untuk membersihkan kulit dapat dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari secara teratur Alimul, 2009. Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif, sabuni seluruh tubuh terutama area lipatan kulit seperti sela-sela jari, ketiak, belakang telinga, dan lain-lain. Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah. Segera keringkan tubuh dengan handuk dari wajah, tangan, badan hingga kaki. Faktor-faktor yang mempengaruhi kulit yaitu umur, jaringan kulit, Universitas Sumatera Utara 13 kondisikeadaan lingkungan. 2. Perawatan kuku dan kaki Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah muda Potter Perry, 2005. Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Seringkali, orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Masalah dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan seperti menggigit kuku atau pemotongan yang tidak tepat, pemaparan dengan zat-zat kimia yang tajam, dan pemakaian sepatu yang tidak pas. Ketidaknyamanan dapat mengarah pada stres fisik dan emosional. Kaki penting untuk kesehatan fisik dan emosional. Nyeri pada kaki dapat menyebabkan seseorang berjalan berbeda, yang menyebabkan ketegangan pada kelompok otot yang bebeda. Banyak orang harus berjalan atau berdiri nyaman untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif. Masalah gangguan pada kuku: a. Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada daerah tersebut. Universitas Sumatera Utara 14 b. Paronychia, radang di sekitar jaringan kuku. c. Ram’s horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi. d. Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap. Cara-cara dalam merawat kuku antara lain: jangan memotong kuku terlalu pendek dan kuku jari kaki dipotong dalam bentuk lurus, jangan membersihkan kotoran dibalik kuku dengan benda tajam sebab akan merusak jaringan dibawah kuku, potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan, khusus untuk jari sebaiknya kuku dipotong segera setelah mandi atau direndam, jangan menggigit kuku karena akan merusak bagian kuku. 3. Perawatan mulut Mulut, atau bukal, rongga yang terdiri dari bibir sekitar pembukaan mulut, leher sepanjang sisi dinding rongga, lidah dan ototnya dan langit-langit mulut bagian depan dan belakang yang membentuk akar rongga. Mukosa mulut secara normal berwarna merah muda terang dan basah. Gigi berfungsi untuk mengunyah. Higiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir. Menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan, plak, dan bakteri; memasase gusi; dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Flossing membantu lebih lanjut dalam mengangkat plak dan tartar di antara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Higiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulus nafsu makan. Higiene mulut yang baik termasuk kebersihan, kenyamanan, dan kelembaban struktur mulut. Perawatan yang tepat mencegah Universitas Sumatera Utara 15 penyakit mulut dan kerusakan gigi. Perawatan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari. Frekuensi tindakan higiene bergantung pada kondisi rongga mulut klien. Tidak makan makanan yang terlalu manis atau asam, tidak menggunakan gigi untuk menggigit dan mencongkel benda keras, gosok gigi, membersihkan dengan serat flossing, dan perlu pembersihan yang tepat, serta memeriksakan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali. Gosok gigi dengan teliti sedikitnya 4 kali sehari setelah makan dan khususnya sebelum tidur adalah dasar program higiene mulut yang efektif. Masalah umum mulut: a. Karies gigi lubang merupakan masalah mulut paling umum dari orang muda. Perkembangan lubang merupakan proses patologi yang melibatkan kerusakan email gigi pada akhirnya melalui kekurangan kalsium. Selanjutnya dengan berkembangnya lubang, gigi menjadi kecoklatan atau kehitaman. b. Penyakit periodontal pyorrhea: paling sering terjadi pada orang usia lebih dari 35 tahun. Penyakit ini adalah penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membran periodontal atau ligamen periodontal. c. Halitosis bau napas merupakan akibat higiene mulut yang buruk, pemasukan makanan tertentu, atau proses infeksi atau penyakit. Higiene mulut yang tepat dapat mengeliminasi bau kecuali penyebabnya adalah kondisi sistemik seperti penyakit liver atau diabetes. d. Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, seperti tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur; atau penggunaan obat kemoterapi. Universitas Sumatera Utara 16 e. Gingivitis adalah peradangan gusi, biasanya karena higiene mulut yang buruk atau terjadi tanda leukemia, defisiensi vitamin, atau diabetes melitus. 4. Perawatan rambut Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi. Secara anatomis, rambut terdiri atas bagian batang, akar rambut, sarung akar, folikel rambut, serta kelenjar sebasea. Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah klien untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari. Menyikat, menyisir, dan bersampo adalah cara-cara dasar higienis untuk semua klien. Klien juga harus diizinkan bercukur bila kondisi mengizinkan. Pertumbuhan, distribusi, dan pola rambut dapat menjadi indikator status kesehatan umum. Perubahan hormonal, stres emosional maupun fisik, penuaan, infeksi, dan penyakit tertentu atau obat-obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut yang tidak bercahaya, kusut, kotor mengindikasikan perawatan rambut yang tidak tepat. Rambut yang tidak disisir mungkin karena kurangnya minat, depresi, atau ketidakmampuan fisik untuk merawat rambut. Penyikatan yang sering membantu mempertahankan kebersihan rambut dan mendistribusi minyak secara merata sepanjang helai rambut. Penyisiran hanya membentuk gaya rambut dan mencegah rambut kusut. Klien yang mampu melakukan perawatan diri harus dimotivasi untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari. Karena rambut dan kulit kepala Universitas Sumatera Utara 17 memiliki kecenderungan menjadi kering, maka mungkin diperlukan penyisiran sehari-hari, penyikatan yang lembut, dan aplikasi produk pelembab. Frekuensi bersampo tergantung rutinitas pribadi sehari-hari dan kondisi rambut. Jika klien mampu untuk mandi, biasanya rambut dapat dikeramas tanpa kesulitan. Pencukuran rambut yang berada di bagian wajah dapat dilakukan setelah mandi atau bersampo. Cara perawatan rambut yaitu: cuci rambut 1-2 kali seminggu sesuai kebutuhan dengan memakai sampo yang cocok, pangkas rambut agar terlihat rapi, gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut keriting dan olesin rambut dengan minyak, jangan gunakan sisir yang bergigi tajam karena bisa melukai kulit kepala, pijat-pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut, pada jenis rambut ikal dan keriting sisir rambut mulai dari bagian ujung hingga kepangkal dengan pelan dan hati-hati. Masalahgangguan pada rambut: ketombe, kutu, botak alopecia, radang pada kulit di rambut seborrheic dermatitis Potter Perry, 2005. 5. Perawatan mata, telinga dan hidung Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya perlu memindahkan kotoran mata sekresi kering yang terkumpul pada kantus sebelah dalam atau bulu mata, melindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran, dan bila menggunakan kacamata hendaklah selalu dipakai. Pembersihan mata dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap bersih yang dilembabkan ke dalam air, dengan cara menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi Universitas Sumatera Utara 18 dari pengeluaran ke dalam kantung lakrimal. Tekanan langsung jangan digunakan di atas bola mata karena dapat menyebabkan cedera serius. Higiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran bila substansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, yang mengganggu konduksi udara. Khususnya pada lansia rentan terkena masalah ini. Membersihkan telinga merupakan bagian rutin dalam kegiatan mandi. Bila ada kotoran yang menyumbat telinga keluarkan secara pelan-pelan, dan jangan menggunakan peniti atau jepitan rambut untuk membersihkan kotoran telinga karena dapat merusak gendang telinga. Hidung memberikan indera penciuman tetapi juga memantau temperatur dan kelembaban udara yang dihirup serta mencegah masuknya partikel asing kedalam sistem pernapasan. Secara tipikal, perawatan higienis hidung adalah sederhana. Mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut menjadi higiene harian yang diperlukan. Jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar atau dengan jari karena mengakibatkan tekanan yang dapat mengiritasi mukosa hidung, jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda kecil sebab nantinya dapat terhisap dan menyumbat jalan nafas serta menyebabkan luka pada membran mukosa. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan. 6. Perawatan alat kelamin Perawatan diri pada alat kelamin yang dimaksud adalah pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak di depan simpisis pubis; labia mayora, labia minora, klitoris Universitas Sumatera Utara 19 sebuah jaringan erektil yang serupa dengan penis laki-laki; kemudian bagian yang terkait di sekitarnya, seperti uretra, vagina, perenium, dan anus. Umumnya wanita lebih suka melakukannya sendiri tanpa bantuan orang apabila mereka masih mampu secara fisik.

2.1.3.2 Toileting BAKBAB

Kegiatan toileting yang normal adalah adanya dorongan dan keinginan individu untuk melakukan eliminasi sisa metabolisme menstruasi, urin, dan defekasi dan membersihkan diri setelahnya secara mandiri tanpa bantuan setiap harinya. Toileting meliputi kemampuan dalam mendapatkan jamban kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, melepaskan dan memakai kembali pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BAB BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil Fitria, 2009.

2.1.3.3 Berhias

Berhias terdiri dari kemampuan mengambil pakaian dari lemari dan menaruhnya kembali, menanggalkanmelepaskan pakaian, mengenakan pakaian dalam, mengancing baju dan celana resleting dan kancing, menggunakan kaos kaki, menggunakan alat tambahan, memperoleh atau menukar pakaian, memilih pakaian, mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, dan mengenakan sepatu secara tepat sesuai dengan iklim dan kondisi sosial Fitria, 2009. Dan seluruh kegiatan ini tergantung pada kesukaan dan budaya seseorang. Bagi wanita memakai make up, mencukur bulu ketiak dan alis merupakan bagian Universitas Sumatera Utara 20 yang penting dari kerapian. Sedangkan untuk pria mencukur merupakan sesuatu yang penting sekali bagi penampilan dan harga diri mereka.

2.1.3.4 Makan

Individu memiliki kemampuan menelan makanan, mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, membuka container, memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil makanan dari wadah lalu memasukkannya ke mulut, melengkapi makan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil cangkir atau gelas, dan mencerna cukup makanan dengan makanan , serta berdoa sebelum makan Fitria, 2009.

2.1.4 Jenis perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan

Jenis perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaannya Alimul, 2009: 1. Perawatan dini hari Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pengambilan bahan pemeriksaan urine atau feses, memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien dalam melakukan makan pagi dengan melakukan tindakan perawatan diri, seperti mencuci muka, tangan, dan menjaga kebersihan mulut. 2. Perawatan Pagi hari Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi dengan melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan Universitas Sumatera Utara 21 eliminasi buang air besar dan kecil, mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, mengganti pakaian, membersihkan mulut, kuku, dan rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. 3. Perawatan siang hari Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan tau pemeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien. 4. Perawatan menjelang tidur Perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi buang air besar dan kecil, mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik higiene