Indikasi kateterisasi pada pasien anak dengan PJB mencakup dua aspek, yaitu sebagai sarana diagnostik dan terapi. Dari tabel di atas, dapat kita lihat
bahwa penggunaan kateterisasi jantung pada pasien anak dengan PJB di RSUP H. Adam Malik Medan secara keseluruhan pada 30 sampel 100 masih digunakan
hanya sebagai alat diagnosis saja. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jenis kateter yang paling
sering digunakan pada pasien anak dengan PJB di RSUP H.Adam Malik Medan adalah gabungan dari jenis kateter pigtail dan MPA yaitu digunakan pada 16
orang anak 53,3, diikuti kateter pigtail dan MPA masing-masing digunakan sebanyak 7 orang anak 23,3.
5.1.3. Deskripsi Sampel berdasarkan Diagnosis Sebelum dan Setelah Kateterisasi
Distribusi sampel berdasarkan indikasi sebelum dan sesudah kateterisasi jantung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2. Distribusi diagnosis sebelum kateterisasi Diagnosis Sebelum Kateterisasi
n
VSD 10 33,3
ASD 3 10
TOF 4 13,3
PDA 5 16,7
CoA 1 3,3
Kombinasi 7 23,3
Total 30 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi diagnosis setelah kateterisasi
Diagnosis setelah kateterisasi n
VSD 12 40
ASD 2 6,7
TOF 5 16,7
PDA 6 20
Kombinasi 5 16,7
Total 30 100
Pada penelitian ini, peneliti hanya mencari karakteristik diagnosis PJB anak sebelum dan sesudah kateterisasi, tanpa mencari hubungan antara keduanya.
Pada diagnosis sebelum kateterisasi, PJB yang ditemukan pada anak digolongkan pada 6 kategori, yaitu PJB VSD, ASD, TOF, PDA, CoA, dan PJB kombinasi atau
gabungan dari beberapa PJB. Dari 6 kategori tersebut, berturut-turut dari paling sering sampai paling jarang yaitu VSD sebanyak 12 orang 33,3, kombinasi
sebanyak 7 orang 23,3, PDA sebanyak 5 orang 16,7, TOF sebanyak 4 orang 13,3, ASD sebanyak 3 orang 10, dan CoA sebanyak 1 orang 3,3.
Sedangkan pada diagnosis setelah kateterisasi, PJB yang ditemukan pada anak digolongkan pada 5 kategori, yaitu PJB VSD, ASD, TOF, PDA, dan PJB
kombinasi atau gabungan dari beberapa PJB. Dari 5 kategori tersebut, berturut- turut dari paling sering sampai paling jarang yaitu VSD sebanyak 12 orang 40,
PDA sebanyak 6 orang 20, TOF dan kombinasi masing-masing 5 orang 16,7, dan ASD sebanyak 2 orang 6,7.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Deskripsi Sampel berdasarkan Jenis Kontras, Jenis Anestesi, Lama Radiasi, Lama Prosedur, dan Komplikasi
Distribusi sampel berdasarkan jenis kontras, jenis anestesi, lama radiasi, lama prosedur, dan komplikasi yang terjadi pada kateterisasi jantung pada pasien anak
dengan PJB dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.4. Distribusi jenis kontras, jenis anestesi, lama radiasi, lama prosedur, dan komplikasi
Karakteristik n
Jenis kontras Iopamiro
29 96,7 Aografi
1 3,3 Jenis anestesi
General 30 100
Lokal Lama radiasi
10 menit 21 70
10 menit 9 30
Lama prosedur 1 jam
20 66,7 1jam
10 33,3 Komplikasi
Ada 1 3,3
Tidak ada 29 96,7
Tabel di atas menunjukkan jenis kontras yang paling sering digunakan adalah Iopamiro, pada 29 sampel 96,7, sedangkan pada 1 sampel 3,3
digunakan Aografi. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa anestesi general atau anestesi umum
digunakan pada keseluruhan sampel 30 orang dengan persentase 100.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini, lama radiasi pada kateterisasi dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu lama radiasi di bawah 10 menit dan lama radiasi di atas 10
menit. Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa lama radiasi pada kateterisasi jantung paling banyak dalam jangka waktu di bawah 10 menit, yaitu
pada 21 orang sampel 70, sedangkan dalam jangka waktu di atas 10 menit ditemukan pada 9 orang 30. Rata-rata lama waktu radiasi pada tindakan
kateterisasi jantung adalah 10 menit 59 detik. Lama prosedur pada kateterisasi pada penelitian ini dikelompokkan
menjadi 2 kelompok yaitu lama prosedur di bawah 1 jam dan lama prosedur di atas 1 jam. Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa lama prosedur
pada kateterisasi jantung paling banyak dalam jangka waktu di bawah 1 jam, yaitu pada 20 orang sampel 66,7, sedangkan dalam jangka waktu di atas 1 jam
ditemukan pada 10 orang 33,3. Rata-rata lama prosedur kateterisasi jantung adalah 52 menit 13 detik.
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa komplikasi pada tindakan kateterisasi hanya terjadi pada satu sampel saja 3,3, sedangkan pada 29 sampel
96,7 tidak dijumpai adanya komplikasi.
5.2. Pembahasan