Pertumbuhan tulang-tulang kubah yang berlangsung setelah bayi lahir terutama diakibatkan oleh pertumbuhan otak Sadler, 2000.
2.4. Pemeriksaan Antropometri Lingkar Kepala
Lingkar kepala diukur secara rutin pada bayi dengan usia kurang dari 2 tahun. Pengukuran rutin dilakukan untuk mengetahui kemungkinan penyebab yang
mempengaruhi pertumbuhan otak. Pengukuran lingkar kepala berkala lebih bermakna daripada pengukuran sewaktu Matondang dkk., 2009.
Menurut Soetjiningsih 1995, lingkar kepala dapat mencerminkan volume intrakranial. Menurut Bhushan dan Paneth 1991 serta Martins dan Lyons-
Jones 1994 dalam Miles dkk. 2000, lingkar kepala merupakan indeks yang berperan dalam menilai tumbuh-kembang otak dan inteligensi, serta untuk
mengetahui kelainan yang diderita seseorang. Dalam mendiagnosis, pemeriksaan lingkar kepala harus diikuti dengan
memperhatikan gejala-gejala klinis yang menyertai Soetjiningsih, 1995.
2.4.1. Pertumbuhan Lingkar Kepala Bayi dan Anak
Saat lahir, lingkar kepala bayi sekitar 34-35 cm. Pada 6 bulan pertama kehidupan, terjadi pertumbuhan lingkar kepala terbesar sehingga
mencapai 43-45 cm. Ukuran lingkar kepala sekitar 47 cm pada usia 1 tahun dan sekitar 49 cm pada usia 2 tahun. Pada usia 6 tahun, lingkar
kepala bertambah sekitar 6 cm dari ukuran lingkar kepala saat usia 2 tahun. Semakin lama, pertambahan ukuran lingkar kepala semakin
sedikit. Saat dewasa, ukuran lingkar kepala mencapai 54-55 cm Soetjiningsih, 1995; Matondang dkk., 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Lingkar Kepala
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkar kepala bayi dan anak, meliputi:
1. Tumbuh-kembang otak Pertumbuhan tulang kepala bergantung pada pertumbuhan otak.
Apabila otak tidak berkembang dengan normal, maka kepala akan lebih kecil dari normal. Keadaan ini disebut dengan mikrosefal.
Mikrosefal merupakan tanda retardasi mental. Namun, apabila terdapat sumbatan pada aliran cairan serebrospinal, maka volume
kepala meningkat dan lingkar kepala akan lebih besar dari normal. Keadaan ini disebut dengan makrosefal Soetjiningsih, 1995;
Hidayat, 2009.
2. Faktor maternal
Pada penelitian terhadap BBLR Bayi Berat Lahir Rendah, albumin maternal memiliki korelasi positif terhadap lingkar kepala bayi baru
lahir. Sebaliknya, berat badan, IMT Indeks Massa Tubuh, dan fibronektin maternal memiliki korelasi negatif dengan lingkar kepala
bayi baru lahir Mohsen dan Wafay, 2007.
3. Status gizi
Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai pada usia 36 bulan Matondang dkk., 2009.
2.4.3. Cara Pengukuran Lingkar Kepala
Lingkar kepala diukur dengan menggunakan pita metal fleksibel. Pengukuran tidak menggunakan pita kain karena mudah meregang dan
memberi nilai yang salah Matondang dkk., 2009.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran dilakukan pada lingkar kepala terbesar dengan meletakkan pita melingkari kepala secara kencang, melalui glabela pada dahi, bagian
atas alis mata, bagian atas kedua telinga, dan protuberansia oksipitalis. Protuberansia oksipitalis merupakan bagian belakang kepala yang paling
menonjol Matondang dkk., 2009.
2.4.4. Penilaian dan Interpretasi Lingkar Kepala