Asosiasi Ekosistem Terumbu Karang dan Komunitas Ikan

pula habitat lain seperti daerah pasir, berbagai teluk dan celah, daerah alga dan juga perairan dangkal dan dalam serta zona-zona yang berbeda melintasi karang. Keanekaragaman spesies ikan-ikan karang mempunyai hubungan yang erat dengan keberadaan terumbu karang di daerah tersebut. Ikan-ikan akan cenderung mengelompok pada bentuk karang tertentu dan umumnya mempunyai pergerakan yang terbatas dibandingkan invertebrata lain yang sama ukurannya. Hal ini disebabkan lingkungan yang berstruktur akibat bentuk terumbu karang yang kompleks Nybakken 1992; Hutomo, 1993 dalam Sulistiono 2000.

2.3 Asosiasi Ekosistem Terumbu Karang dan Komunitas Ikan

Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas organik yang tinggi. Hal ini di sebabkan oleh kemampuan terumbu karang untuk menahan nutrien dalam sistem dan berperan sebagai kolam untuk menampung segala masukan dari luar. Selanjutnya Odum 1993 menyatakan bahwa meskipun karang adalah binatang phylum Coelenterata namun banyak terumbu yang dengan penuh semangat memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi terorganisasi secara baik dalam menggunakan, menimbun, mendaur ulang masukan-masukan yang diterima dari perairan sekitarnya. Terumbu karang memiliki spesies yang amat beragam, dan sebagian besar dari spesies tersebut bernilai ekonomi tinggi. Tingginya tingkat keanekaragaman tersebut disebabkan antara lain oleh besarnya variasi habitat yang terdapat di dalam ekosistem terumbu karang. Terumbu karang menempati areal yang cukup luas dan terdiri dari berbagai bentuk asosiasi yang kompleks, dengan sejumlah tipe habitat yang berbeda-beda, dan semuanya berada di satu sistem yang terjalin dalam hubungan fungsional yang harmonis Dahuri, 2003. Organisme yang mendominasi daerah karang adalah ikan. Ikan merupakan organisme yang paling banyak ditemukan di daerah karang. Ikan karang digolongkan menjadi dua golongan, yaitu golongan ikan hias ornamental fish dan ikan yang dikonsumsi food fish. Selanjutnya Sulistiono et al., 2000 menyatakan bahwa fisiografi dasar perairan merupakan faktor utama yang menentukan distribusi dan kelimpahan ikan-ikan karang. Sulistiono et al., 2000 menyatakan bahwa sebagian besar ikan di ekosistem terumbu karang adalah ikan-ikan yang bersifat diurnal aktif pada siang hari. Mereka mencari makan dan tinggal di permukaan karang dan memakan plankton yang lewat di atasnya. Ikan-ikan diurnal ini seperti Famili Pomacentridae, Chaetodontidae, Pomacanthidae, Acanthuridae, Labridae, Lutjanidae, Balistidae, Serranidae, Cinrhitidae, Tetraodontidae, Blennidae, dan Gobiidae. Sebagian kecil lainnya adalah ikan-ikan bersifat nocturnal aktif pada malam hari. Ikan ini pada siang hari menetap di gua-gua dan celah-celah karang. Yang termasuk dalam kelompok ikan ini adalah Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae, Scorpaenidae dan termasuk juga Famili Serranidae dan Labridae. Ada pula sebagian kecil jenis-jenis ikan yang sering melintasi ekosistem terumbu karang seperti Famili Scombridae, Sphyraenidae dan Caesionidae. Sulistiono et al., 2000 menyatakan hal menarik tentang ikan ini adalah adanya perbedaan antara jenis ikan di siang hari yang bersifat diurnal dan jenis ikan di malam hari yang bersifat nocturnal. Jenis ikan-ikan yang terlihat pada siang hari tidak akan terlihat di malam hari. Hal ini dikarenakan pada malam hari ikan-ikan yang bersifat diurnal bersembunyi dan berlindung di celah atau gua terumbu karang untuk menghindari pemangsaan dari ikan-ikan yang bersifat nocturnal.

2.4 Plankton Sebagai Sumber Makanan Bagi Larva Ikan