Tabel 7 Total kelimpahan larva ikan setiap bulan selama penelitian individum
3
Stasiun Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah
Mei 72 97 50 36 36 75 33 39 438
Juli
100 106
117 31 81 97 33 44 609 Oktober
119 56 53 89 83 69 33 22 525
a.
Kelimpahan larva disetiap stasiun pada bulan Mei
20 40
60 80
100 120
Kelimpahan Larva Bulan Mei Individum3
ST. 1 ST.2
ST.3 ST.4
ST. 5 ST. 6
ST. 7 ST. 8
1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 10 Histogram kelimpahan larva ikan setiap stasiun pada bulan Mei
b. Kelimpahan larva disetiap stasiun pada bulan Juli
20 40
60 80
100 120
Kelimpahan Larva Ikan Bulan Juli Individum3
ST. 1 ST.2
ST.3 ST.4
ST. 5 ST. 6
ST. 7 ST. 8
1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 11 Histogram kelimpahan larva ikan setiap stasiun pada bulan Juli
c. Kelimpahan larva disetiap stasiun pada bulan Oktober
20 40
60 80
100 120
Kelimpahan Larva Ikan Bulan Oktober Individum3
ST. 1 ST.2
ST.3 ST.4
ST. 5 ST. 6
ST. 7 ST. 8
1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 12 Histogram kelimpahan larva ikan setiap stasiun pada bulan Oktober
4.4 Keterkaitan Parameter Fisika, Kimia dan Biologi
Matriks korelasi menjelaskan hubungan antar parameter yang ada. Tanda minus atau positif menunjukan sifat korelasi negatif atau positif antar parameter.
Nilai positif yang mendekati satu 0.5 sampai 1 menjelaskan hubungan yang berbanding lurus antar parameter. Nilai negatif yang mendekati minus satu
-0.5 sampai -1 menjelaskan hubungan yang berbanding terbalik antar parameter. Sedangkan nilai yang mendekati nol -0.5 sampai 0.5 menjelaskan bahwa hubungan
antar parameter yang tidak erat atau tidak mempunyai pengaruh terhadap parameter yang lain.
Tabel 8 Matriks korelasi antar parameter fisika. kimia dan biologi
Parameter TSS
Kecerahan Suhu
Oksigen Salinitas pH
Nitrat Nitrit
Larva Fito
Zoo TSS
1.000
Kecerahan -0.243
1.000
Suhu
-0.662 0.062
1.000
Oksigen -0.656
0.052 0.869
1.000
Salinitas -0.510
0.045 0.425
0.714 1.000
pH -0.031
0.073 -0.162
-0.205 -0.318
1.000
Nitrat
-0.726 0.114
0.803 0.890
0.575 -0.161
1.000
Nitrit 0.097
0.098 -0.338
-0.398 -0.318
0.394 -0.361
1.000
Larva 0.342
-0.168 -0.229
-0.353 -0.343
0.130 -0.158
0.171 1.000
Fito 0.590
-0.143 -0.705
-0.689 -0.495
0.326 -0.653
0.066 0.297 1.000
Zoo
-0.237 0.043
-0.032 -0.041
-0.044 0.391
-0.104 0.770 -0.117 -0.234 1.000
Untuk mengetahui hubungan antar parameter fisika kimia dan biologi dengan kelimpahan larva ikan di perairan Pulau Abang digunakan Analisis Komponen
Utama AKU atau PCA Principal Components Analysis. Beberapa parameter fisika kimia biologi perairan yang diperhitungkan yaitu: TSS, kecerahan, suhu,
oksigen terlarut, salinitas, pH, nitrat dan nitrit, kelimpahan fitoplankton dan zooplankton serta kelimpahan larva.
Dari gambar 13 dapat dilihat bahwa akar ciri dari komponen utama yang pertama dapat menjelaskan data sebesar 42.90 dan akar ciri yang kedua dapat
menjelaskan data sebesar 19.12 . Analisis komponen utama yang dilakukan terhadap data rataan selama pengamatan di perairan Pulau Abang menghasilkan dua
sumbu penyusun komponen utama dengan kontribusi total mencapai 71.65 Gambar 13 dan 14. Hal ini berarti total ragam yang terjelaskan dari ketiga analisis
komponen utama tersebut sampai dengan 71.65 .
Projection of the cases on the factor-plane 1 x 2 Cases with sum of cosine square = 0.00
Active 1.Mei
1.Juli 1.Oktober
2.Mei 2.Juli
2.Oktober
3.Mei 3.Juli
3.Oktober 4.Mei
4.Juli 4.Oktober
5.Mei 5.Juli
5.Oktober
6.Mei 6.Juli
6.Oktober
7.Mei 7.Juli
7.Oktober
8.Mei
8.Juli 8.Oktober
-6 -5
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
5 Factor 1: 42.90
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
5
Fac tor 2: 19.13
Projection of the variables on the factor-plane 1 x 2
Active TSS
Kecerahan Suhu
Oksigen Salinitas
pH Nitrat
Nitrit
Larva Fitoplankton
Zooplankton
-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0 Factor 1 : 42.90
-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0
Fac tor 2 : 19.13
Gambar 13 Grafik Principal Component Analysis PCA pada sumbu faktorial 1 dan 2 F1 dan F2. A. Korelasi antar stasiun pengamatan B. Korelasi
antar parameter bio-fisika kimia perairan
Projection of the cases on the factor-plane 1 x 3 Cases with sum of cosine square = 0.00
Active 1.Mei
1.Juli 1.Oktober
2.Mei 2.Juli
2.Oktober 3.Mei
3.Juli 3.Oktober
4.Mei 4.Juli
4.Oktober 5.Mei
5.Juli 5.Oktober
6.Mei 6.Juli
6.Oktober 7.Mei
7.Juli 7.Oktober
8.Mei 8.Juli
8.Oktober
-6 -5
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
5 Factor 1: 42.90
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
5
Fac tor 3: 9.63
Projection of the variables on the factor-plane 1 x 3
Active TSS
Kecerahan
Suhu Oksigen
Salinitas pH
Nitrat Nitrit
Larva Fitoplankton
Zooplankton
-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0 Factor 1 : 42.90
-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0
Fac tor 3 : 9.63
Gambar 14 Grafik Principal Component Analysis PCA pada sumbu faktorial 1 dan 3 F1 dan F3. A. Korelasi antar stasiun pengamatan B. Korelasi
antar parameter bio-fisika kimia perairan Tabel 9 Diagonalisasi komponen utama berdasarkan stasiun
Subyek Akar Ciri
Total Komulatif
Komulatif F1
4.7187 42.8977 4.7187 42.8977 F2
2.1041 19.1286 6.8229 62.0263 F3
1.0594 9.6312 7.8823 71.6574 Tabel 10 Matriks parameter pada koordinat sumbu
Variabel Faktor 1
Faktor 2 Faktor 3
TSS 0.7768 -0.3750 -0.0029
Kecerahan -0.1459 0.2778 0.6594
Suhu -0.8695 0.0479 -0.2412
Oksigen -0.9486 0.0002 -0.1308
Salinitas
-0.7369 -0.0725 0.1186
pH 0.3182 0.5639 -0.2191
Nitrat -0.8985 0.0072 -0.2291
Nitrit 0.4267 0.8016 -0.0638
Larva 0.4194 -0.1212 -0.6525
Fitoplankton
0.7906 -0.2510 0.0261
Zooplankton 0.0594 0.9168 -0.0657
4.5 Jenis-jenis Larva