Kondisi Fisika Kimia Perairan

Pulau Abang diperkirakan mencapai tidak kurang dari 1400 ha. Dilihat dari sumberdaya perairannya, Kepulauan Abang memiliki sumberdaya yang cukup andal bila dikelola dengan baik seperti ekosistem mangrove dan terumbu karang. Perairan ini memiliki berbagai ekosistem laut dangkal yang merupakan tempat hidup dan memijah ikan-ikan laut. Pulau Abang memiliki kawasan mangrove yang cukup luas dengan luasan mencapai 4 km 2 CRITC-COREMAP, 2005. Kondisi mangrove yang baik ini akan mendukung pengembangan sea ranching di kawasan tersebut. Menurut Masaru 1999 in Sudrajad et al. 2001 sea ranching adalah konsep pengelolaan perairan pantai atas dasar pendekatan ekologi dengan memperhatikan potensi sumberdaya yang ada, sedangkan sea farming dapat dievaluasi sebagai elemen-elemen teknologi dari kegiatan sea ranching. Dalam hal ini, kegiatan sea ranching yang akan dikembangkan di Pulau Abang berupa penebaran stok ikan ke perairan di sekitar Pulau Abang. Ikan-ikan ini akan dibiarkan hidup secara alami. Adapun bentuk dari kegiatan sea farming yang akan dikembangkan adalah pembudidayaan ikan karang ikan kerapu dan ikan kakap melalui keramba jaring apung KJA. Keadaan iklim daerah ini dipengaruhi oleh dua Musim yaitu Musim Timur, dan Musim Barat yang diselingi oleh Musim Peralihan Pancaroba. Musim Timur biasanya terjadi pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei, Musim Peralihan terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September sedangkan Musim Barat berlangsung dari bulan Oktober sampai dengan bulan Januari. Berdasarkan rata-rata curah hujan Pulau Abang tergolong daerah basah dengan curah hujan 2000 mmtahun, suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celcius, dengan dataran yang berbukit – bukit, berlembah, dan berbatu muda dengan ketinggian maksimum 160 meter di atas permukaan laut.

4.2 Kondisi Fisika Kimia Perairan

Berikut adalah tabel hasil rata-rata perhitungan parameter fisika kimia perairan Pulau abang. Nilai tersebut merupakan nilai dengan simpangan baku dari masing – masing stasiun setiap bulan pengamatan Tabel 2. Tabel 2 Data rata-rata parameter fisika kimia perairan pada setiap stasiun Parameter ST TSS Kecerahan Suhu DO Salinitas pH Nitrat Nitrit 1 28.7±4.5 6.5±0.9 30.0±0.1 4.2±0.2 31.1±0.4 8.08±0.1 0.35±0.6 0.06±0.01 2 27.3±4.5 6.0±0.9 29.9±0.1 4.2±0.2 32.1±0.4 8.14±0.1 0.23±0.6 0.06±0.01 3 32.7±4.5 5.7±0.9 29.9±0.1 4.1±0.2 32±0.4 8.07±0.1 0.23±0.6 0.05±0.01 4 25.3±4.5 6.0±0.9 30.0±0.1 4.3±0.2 32±0.4 8.09±0.1 0.24±0.6 0.06±0.01 5 31.3±4.5 5.0±0.9 30.3±0.1 4.6±0.2 32.2±0.4 8.09±0.1 0.21±0.6 0.07±0.01 6 25.3±4.5 5.0±0.9 30.2±0.1 4.4±0.2 31.9±0.4 8.13±0.1 0.24±0.6 0.05±0.01 7 37.3±4.5 5.0±0.9 29.9±0.1 4.7±0.2 32.2±0.4 8.03±0.1 0.21±0.6 0.05±0.01 8 24±4.5 7.5±0.9 30.0±0.1 4.3±0.2 32±0.4 7.82±0.1 0.15±0.6 0.03±0.01 1 Secara Spasial Secara spasial suhu perairan Pulau Abang pada setiap stasiun pengamatan berkisar antara 29.9 – 30.3 °C, dimana suhu tertinggi ditemukan pada stasiun 5 30,3 C dan suhu terendah ditemukan pada stasiun 2, 3, dan 7 29,9 C. DO berkisar antara 4.1 – 4.7 mgl, tertinggi ditemukan pada stasiun 7 4,7 sedangkan DO terendah ditemukan pada stasiun 3 4,1. Salinitas perairan berkisar 28.7 – 32.2 ppt, dimana salinitas tertinggi ditemukan pada stasiun 5 32,2 ppt dan terendah ditemukan pada stasiun 1 31,1 ppt. Kecerahan berkisar antara 5 – 40 meter, kecerahan tertinggi ditemukan pada stasiun 8 7,5 meter dan kecerahan terendah ditemukan pada stasiun 5, 6, dan 7 5 meter. Kadar TSS berkisar antara 4 – 54, tertinggi ditemukan pada stasiun 7 37,3 dan terendah pada stasiun 8 24. Untuk pH perairan berkisar antara 7.8-8.14, tertinggi ditemukan pada stasiun 2 8,14 dan terendah ditemukan pada stasiun 8 7,82. Nitrat berkisar antara 0.15 – 0.35, tertinggi ditemukan pada stasiun 1 0,35 dan terendah pada stasiun 8 0,15. Sedangkan untuk parameter Nitritnya berkisar antara 0.03 – 0.07, dimana nilai tertinggi ditemukan pada stasiun 5 0,07 dan terendah ditemukan pada stasiun 8 0,03. Nilai tersebut merupakan rata-rata hasil pengukuran parameter yang di dapatkan pada setiap stasiun pengamatan Tabel 2 dan lampiran 6a. 6b. 6c.

2 Secara Temporal

Secara temporal suhu perairan Pulau Abang pada bulan Mei berkisar 30.2 – 31.4 °C, bulan Juli berkisar 31,4 – 30,8, sedangkan pada bulan Oktober suhu berkisar 29,4 – 30,1. Suhu tertinggi ditemukan pada bulan Mei pada stasiun 1 30,8°C sedangkan suhu terendah ditemukan pada bulan Juli pada stasiun 7 29,2°C. Oksigen terlarut DO bulan Mei berkisar 4,8 – 5,95, bulan Juli 3,18 – 3,62, sedangkan pada bulan Oktober berkisar 3,41 – 4,3. DO tertinggi ditemukan pada bulan Mei pada stasiun 7 5,95 dan DO terendah ditemukan pada bulan Juli stasiun 1 3,18. Salinitas bulan Mei berkisar 31,1 – 32, 2 o oo , bulan Juli berkisar 28,7 – 30,9 o oo, dan bulan Oktober berkisar 30 – 32 o oo. Salinitas tertinggi ditemukan pada bulan Mei pada stasiun 5 dan 7 32,2, dan salinitas terendah ditemukan pada bulan Juli pada stasiun 1 28,7. Kecerahan perairan bulan Mei berkisar 5 – 10 meter, bulan Juli berkisar 5 – 6,5 meter, sedangkan pada bulan Oktober kecerahan berkisar 5 – 7 meter. Kecerahan perairan tertinggi diemukan pada bulan Mei pada stasiun 8 10 meter, dan kecerahan terendah ditemukan pada setiap bulannya yaitu pada stasiun 6 5 meter. Kadar TSS bulan Mei berkisar 4 – 32, bulan Juli berkisar 41 – 54, dan bulan Oktober berkisar antara 4 – 40. TSS tertinggi ditemukan pada bulan Juli pada stasiun 3 54, sedangkan yang terendah ditemukan pada bulan Mei stasiun 3 dan bulan Oktober stasiun 8 4. Kadar pH bulan Mei berkisar 8 – 8.12, bulan Juli berkisar 7,65 – 8,21, sedangkan pada bulan Oktober berkisar 8,04 – 8,23. Kadar pH tertinggi ditemukan pada bulan Oktober pada stasiun 8 8,23, dan terendah ditemukan pada bulan Juli stasiun 8 7,65. Nitrat bulan Mei berkisar 0,353 – 0,890, bulan Juli berkisar 0,020 – 0,034, sedangkan pada bulan Oktober berkisar antara 0,070 – 0,188. Kadar Nitrat tertinggi ditemukan pada bulan Mei pada stasiun 1 0,890, sedangkan Nitrat terendah ditemukan pada bulan Juli stasiun 7 0,020. Sedangkan kadar Nitrit pada bulan Mei berkisar 0,001 – 0,005, bulan Juli berkisar 0,014 – 0,027, dan bulan Oktober berkisar 0,070 – 0,188. Kadar Nitrit tertinggi ditemukan pada bulan Oktober stasiun 5 0,188, sedangkan yang terendah ditemukan pada bulan Mei stasiun 2 dan 5 0,001.

4.3 Kondisi Biologi