Matriks IFE Internal Factor Evaluation Matriks EFE External Factor Evaluation

solar packet dealer for nelayan. Hasil dari analisis strategi dapat dilihat pada Tabel 12 Tabel 12 Hasil analisis matriks SWOT Faktor Internal Faktor External Strengths Kekuatan 1. Teknologi penangkapan soma pajeko yang dikuasai 2. Produksi hasil perikanan cukup besar 3. Jumlah armada yang cukup banyak Weakness Kelemahan 1. Tidak tersedianya TPI 2. Tingkat pendidikan ABK yang rendah Opportunity Peluang 1. Kondisi daerah Tidore yang aman Strategi S – O • Pengembangan industri pengolahan hasil perikanan S2, O2 S trategi W – O • Penyediaan prasarana perikanan tangkap TPI W1, W2,O1, O2 • Pengembangan diversifikasai usaha produk olahan perikanan W3, O2 Threats Ancaman 1. Harga ikan tidak stabil 2. Harga BBM tinggi 3. Terjadi kompetisi pasar produk Strategi S – T • Pengembangan cold storage S2, T1, T3 Strategi W – T • Pendirian spdn solar packet dealer for nelayan W2, T2

4.10.4 Prioritas strategi pengembangan soma pajeko mini purse seine

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, untuk mendapatkan skala prioritas strategi maka dilakukan penilaian bobot masing- masing faktor strategi internal dan eksternal. Untuk faktor internal kekuatan dan kelemahan menggunakan matriks IFE Internal Factor Evaluation sedangkan untuk faktor eksternal peluang dan ancaman menggunakan matriks EFE External Factor Evaluation.

4.10.4.1 Matriks IFE Internal Factor Evaluation

Matriks IFE Internal Factor Evaluation merupakan cakupan dari kekuatan Strengths = S dan kelemahan Weakness = W. Penjabaran untuk mendapatkan prioritas strategi melalui pembobotan terhadap faktor matriks IFE kekuatan dan kelemahan, disajikan pada Tabel 13. Matriks IFE kekuatan dan kelemahan, menunjukkan faktor kunci internal. Kekuatan Strenghs yaitu teknologi penangkapan soma pajeko yang dikuasai, produksi hasil perikanan yang cukup besar dan jumlah armada yang cukup banyak, merupakan pengaruh yang sangat kuat guna mendukung pengembangan usaha perikanan soma pajeko di perairan Tidore. Kelemahan yang sangat menonjol yaitu tidak tersedianya sarana dan prasarana TPI dan tingkat pendidikan anak buah kapal ABK yang rendah. Kelemahan-kelemahan ini dapat menghambat kegiatan usaha pengembangan perikanan soma pajeko bila mana tidak diatasi, dari faktor internal tersebut diperoleh bobot = 1, dengan nilai = 2,50. Tabel 13 Hasil analisis matriks IFE Internal Factor Evaluation No Faktor Internal Bobot Rating Nilai 1 2 3 1 2 Kekuatan Strengths Teknologi penangkapan soma pajeko yang dikuasai Produksi hasil perikanan cukup besar Jumlah armada yang cukup banyak Kelemahan Weakness Tidak tersedianya TPI Tingkat pendidikan ABK yang rendah 0,20 0,25 0,20 0,25 0,10 4 3 3 1 1 0,80 0,75 0,60 0,25 0,10 1,00 2,50 Keterangan : Rating 1 = Sangat lemah 2 = Agak lemah 3 = Agak kuat 4 = Sangat kuat

4.10.4.2 Matriks EFE External Factor Evaluation

Matriks EFE External Factor Evaluation merupakan cakupan dari peluang Opportunity = O dan ancaman Threats = T. Penjabaran untuk mendapatkan prioritas strategi melalui penilaian pembobotan terhadap faktor peluang dan ancaman, disajikan pada Tabel 14. Matriks EFE peluang dan ancaman, menunjukkan pengaruh yang sangat kuat terhadap pengembangan soma pajeko adalah kondisi daerah Tidore yang aman dapat memberikan peluang dan keuntungan bagi pengembangan usaha perikanan soma pajeko mini purse seine di Tidore, agar usaha dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Untuk faktor-faktor ancaman yang dikhawatirkan dari usaha perikanan di Tidore adalah harga ikan yang tidak stabil , harga bahan bakar minyak BBM yang tinggi dan terjadinya kompetisi pasar produk. Berdasarkan hal- hal tersebut diatas maka diperoleh bobot = 1, dengan nilai = 3,55. Tabel 14 Hasil analisis matriks EFE External Factor Evaluation No Faktor External Bobot Rating Nilai 1 1 2 3 Peluang Oppertunity Kondisi daerah Tidore yang aman Ancaman Threats Harga ikan tidak stabil Harga BBM tinggi Terjadi kompetisi pasar Produk 0,30 0,20 0,25 0,25 4 3 4 3 1,20 0,60 1,00 0,75 1,00 3,55 Keterangan : Rating 1 = Sangat lemah 2 = Agak lemah 3 = Agak kuat 4 = Sangat kuat 4.10.4.3 Matriks QSPM Quantitative Strategic Planing Management Matriks QSPM Quantitative Strategic Planing Management merupakan analisis lebih lanjut untuk memilih alternatif strategi terbaik. Analisis ini merupakan pola pengelompokan berdasarkan asumsi, yang mana lebih diterima dan tidak dapat diterima. Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Hasil analisis matriks QSPM Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Faktor kunci Nilai Rata rata AS WAS AS WAS AS WAS AS WAS AS WAS Kekuatan 1 Kekuatan 2 Kekuatan 3 Kelemahan 1 Kelemahan 2 Peluang Ancaman 1 Ancaman 2 Ancaman 3 0,20 0,25 0,20 0,25 0,10 0,30 0,20 0,25 0,25 3 4 4 3 1 4 3 1 3 0,60 1,00 0,80 0,75 0,10 1,20 0,60 0,25 0,75 3 4 4 3 1 3 2 1 2 0,60 1,00 0,80 0,75 0,10 0,90 0,40 0,25 0,50 3 4 4 3 1 3 4 1 4 0,60 1,00 0,80 0,75 0,10 0,90 0,80 0,25 1,00 3 4 4 3 1 3 4 1 3 0,60 1,00 0,80 0,75 0,10 0,90 0,80 0,25 0,75 2 4 4 3 2 4 3 4 2 0,40 1,00 0,80 0,75 0,10 1,20 0,60 1,00 0,50 Total 6,05 5,30 6,20 5,95 6,45 Urutan alternatif strategi dalam pengembangan usaha perikanan soma pajeko di perairan Tidore : 1 Pengembangan industri pengolahan hasil perikanan 2 Pengembangan cold storage 3 Penyediaan prasarana perikanan tangkap TPI 4 Pengembangan diversifikasi usaha produk olahan periknan 5 Pendirian SPDN solar packet dealer for nelayan Hasil analisis QSPM menghasilkan sejumlah strategi, antara lain : 1 pengembangan industri pengolahan hasil perikanan dengan nilai 6,05 nilai urutan tiga; 2 pengembangan cold storage dengan nilai 5,39 nilai urutan lima; 3 penyediaan prasarana perikanan tangkap dengan nilai 6,20 nilai urutan dua; 4 pengembangan diversifikasi usaha produk olahan perikanan dengan nilai 5,95 nilai urutan empat; dan pendirian SPDN solar packet dealer for nelayan dengan nilai 6,45 nilai urutan satu. Hasil analisis QSPM dapat dilihat pada Tabel 13. 5 PEMBAHASAN 5.1 Aspek Biologis Sumberdaya Perikanan Pelagis di Perairan Tidore Sumberdaya perikanan pelagis merupakan sumberdaya perikanan yang paling dominan dengan produksi tertinggi yang didaratkan di Tidore. Teknologi penangkapan sumberdaya perikanan pelagis di perairan Tidore yang digunakan dalam usaha penangkapan adalah soma pajeko mini purse seine dengan mesin out board. Potensi lestari ikan pelagis kecil atau maximum Sustainable Yield MSY sebesar 11101,36 kg per tahun dengan upaya penangkapan optimum f Opt sebesar 16500 hari per tahun. Berdasarkan data produksi pada tahun 2000 sampai 2004, tingkat pemanfaatan aktual pelagis kecil di perairan Tidore pada tahun 2004 telah melampaui tingkat pemanfaatan Maximum Ekonomi Yield MEY yaitu sebesar 14026 kg sementara Maximum Economic Yield MEY adalah sebesar 8674 kg per tahun. Kondisi perikanan pelagis di perairan Tidore ini di sebabkan oleh imbas dari kondisi propinsi Maluku Utara yang baru dilanda konflik dan krisis yang melanda nagara indonesia. Akibat dari ini semua, sehingga pengusaha menjual armada atau unit penangkapan yang menyebabkan armada di perairan Tidore berkurang, sehingga kondisi hasil tangkapan atau produksi meningkat. Keadaan ini berpengaruh terhadap produksi dan upaya penangkapan yang terjadi di perairan Tidore. Peningkatan produksi hasil tangkapan harus diimbangi dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelestarian sumberdaya ikan di perairan Tidore, sebab dengan demikian tidak akan terjadi kelebihan tangkap ikan yang masih dalam pertumbuhan Growth Overfishing, kelebihan tangkap terhadap ikan dalam peremajaan Recruitment Overfishing dan kelebihan tangkap akibat penggunaan alat tangkap dengan intensitas penangkapan yang tinggi sehingga memperoleh hasil tangkapan yang semakin berkurang Maltusian Overfishing. Muripto 2001 mengemukakan bahwa dengan hasil analisis Maximum Sustainable Yield MSY diatas dapat diambil suatu gambaran bahwa; 1 harus segera ditetapkan jumlah armada dan alat tangkap yang diperbolehkan untuk menangkap ikan, 2 pada musim barat harus lebih waspada, karena pada saat itu para nelayan akan berbondong-bondong dari segala arah untuk turun ke laut melakukan penangkapan ikan, dan 3 perlu dilakukan pengaturan daerah penangkapan dengan bijaksana. Dengan demikian partisipasi masyarakat nelayan yang bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan dan menjaga lingkungan perairan tetap dipertahankan. Ikan hasil tangkapan soma pajeko mini purse seine semakin meningkat harganya jika diolah terlebih dahulu, sehingga ikan hasil tangkapan yang diperoleh , baik dalam jumlah yang banyak maupun sedikit tidak tersia-siakan. Hasil dari olahan ini kemudian dipasarkan keluar daerah. Hasil dari olahan dan penjualan tadi dapat meningkatkan pendapatan nelayan skala kecil terutama nelayan perikanan pelagis kecil, dis amping itu kondisi ini dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat Tidore, dan dapata mengalakan ekonomi kerakyatan.

5.2 Analisis Fungsi Produksi