2.5 Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan matematik antara produksi output dan faktor- faktor produksi atau input. Secara umum fungsi produksi dapat dinyatakan
sebagai persamaan Y = f X
1
, X
2
, X
3
, .................., X
n
. Dimana ; X
1
, X
2
, X
3
, .............., X
n
merupakan faktor produksi yang dipakai untuk menghasilkan produksi Y. Persamaan diatas hanya menerangkan bahwa
produksi yang dihasilkan tergantung dari faktor- faktor produksi, belum menggambarkan bagaimana hubungan kuantitatif antara faktor- faktor produksi
dengan produksi. Untuk dapat menggambarkan hubungan kuantitatif, fungsi tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang khas seperti fungsi Cob-Douglass Panayotou
1986; Khaled 1986; Soekartawi 1994 yaitu: Y = aX
1 b1
X
2 b2
X
3 b3
......X
j bj
..... X
k bk
Fungsi Cobb-Douglass pada prinsipnya adalah persamaan regresi linier berganda dalam bentuk logaritma dengan tujuan agar persamaan tersebut menjadi
linier, yaitu log Y = log a + b
1
log X
1
+ b
2
log X
2
+ b
3
log X
3
+ ........ + b
k
log X
k
. Kajian untuk menentukan fungsi produksi dibidang perikanan tangkap pernah
dilakukan oleh Sudibyo 1998, Tokrisna et al. 1986. Manfaat diketahuinya produksi Cob-Douglass adalah menguji fase
perkembangan produksi menurut masukan untuk faktor produksi yang digunakan. Jika koefisien eksponensial bi
Σ 1, penambahan satu unit input akan meningkatkan
peubah output
Y ∆
. Apabila bi
Σ = 1, penambahan input tidak akan mempengaruhi
perubahan output
∆
Y sedangkan bi
Σ 1, maka penambaha n input akan
mengurangi perubahan output
∆
Y Gaspersz, 1990.
2.6 Perikanan Tangkap yang Berkelanjutan
Monintja 1999, mengemukakan bahwa dalam proses pemanfaatan sumberdaya ikan, disamping perlu menjamin produk yang kompetitif, juga perlu
memenuhi persyaratan sebagai produk yang berwawasan lingkungan. Teknologi penangkapan ikan yang digunakan dalam proses produksi akan dihadapkan pada
beberapa persyaratan yaitu;
Kriteria alat tangkap yang ramah lingkungan adalah : 1 Mempunyai selektivitas yang tinggi
2 Tidak merusak habitat 3 Menghasilkan ikan berkualitas tinggi
4 Pengoperasian alat tidak membahayakan nelayan 5 Jumlah hasil tangkapan sampingan by catch sedikit
6 Dampak terhadap biodiversity kecil 7 Tidak menangkap ikan yang dilindungi.
Kriteria alat tangkap yang sesuai untuk usaha penangkapan ikan yang berkelanjutan dan aman bagi kelestarian sumberdaya ikan menurut Monintja 1999
adalah: 1 Secara finansial menguntungkan
2 Hasil tangkapan tidak melebihi TAC 3 Alat tangkap tersebut menggunakan sedikit bahan bakar
4 Secara hukum alat tangkap tersebut legal 5 Jumlah investasi yang diperlukan kecil
6 Hasil tangkapan mempunyai pasar yang baik dengan harga yang kompetitif 7 Diterima oleh nelayan.
Hal ini perlu diantisipasi oleh para pengelola perikanan, karena untuk menjamin keberlanjutan usaha penangkapan maka ketentuan yang ditetapkan dalam
”Code of Conduct for Responsible Fishing” oleh FAO 1995 sudah saatnya dipenuhi.
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan Januari sampai bulan April 2006, bertempat di Tidore, Kota Tidore Kepulauan Propinsi Maluku Utara.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Penelitian ini mengkaji 27 unit armada mini purse seine yang beroperasi di perairan Tidore dan beberapa unit armada mini purse seine yang ada di Tidore tetapi
beroperasi di luar perairan Tidore sebagai pembanding.
3.3 Pendekatan Studi
Pengembangan perikanan soma pajeko mini purse seine di perairan Tidore, menghadapi berbagai masalah sebagaimana yang telah di uraikan pada rumusan
masalah di depan. Guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengembangan perikanan soma pajeko diperairan Tidore, dalam penelitian dilakukan
pendekatan studi bertahap. Tahap awal, mengidentifikasi faktor-faktor produksi, kemudian dianalisis dengan regresi linier berganda fungsi Cob-Douglass dengan
output yang diinginkan faktor- faktor produksi yang berperan dan masih bernilai positif serta unit perikanan soma pajeko yang optimal. Menginventarisasi data
investasi soma pajeko kemudian dianalisis kelayakan usaha dengan output yang diinginkan nilai kelayakan usaha yang optimal. Kemudian melihat faktor eksternal
dan faktor internal yang berpengaruh dalam perikanan soma pajeko dan dianalisis dengan SWOT, guna membuat suatu rencana dan strategi pengembangan perikanan
soma pajeko kedepan. Secara ringkas pendekatan studi ini disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram alir usaha perikanan soma pajeko mini purse seine di
perairan Tidore.
Input : Faktor-faktor produksi
Analisis regresi linier berganda fungsi Cobb-Douglas
Output : Faktor-faktor produksi yang berperan dan masih bernilai
positif dan unit perikanan purse seine yang optimal
Input : Data investasi purse seine
Analisis kelayakan usaha
Output : Nilai kelayakan usaha purse seine yang optimal
Input : Faktor-faktor eksternal dan faktor internal
Output : Strategi pengembangan prikanan Soma
pajeko kedepan Analisis SWOT
Selesai Mulai
Layak tidak
ya
3.4 Metode Pengumpulan Data.