Deskripsi Ikan Belut TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Ikan Belut

Klasifikasi ikan belut Monopterus albus menurut Saanin 1968 adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Vertebrata Kelas : Pisces Sub Kelas : Toleostei Ordo : Synbranchoidea Famili : Synbranchoidae Genus : Monopterus Spesies : Monopterus albus Belut Monopterus albus tersebar luas di Asia Tenggara dan Cina. Ikan ini di Pulau Jawa dikenal dengan nama belut, lindung, dan welut. Sedangkan di Madura dikenal dengan nama beludi dan di Sumatera disebut belan Sarwono 1999. Bentuk belut dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Ikan Belut Monopterus albus Belut merupakan ikan air tawar yang mudah dikenal karena bentuknya seperti ular, badannya licin, tidak bersisik dan tidak bersirip. Punggungnya berwarna kehijau-hijauan dan perutnya berwarna kekuning-kuningan. Giginya kecil runcing berbentuk kerucut dengan bibir berupa lipatan kulit yang lebar di sekitar mulutnya Sarwono 1999. Walaupun tidak memiliki kaki, belut merupakan binatang melata yang termasuk bangsa ikan dan bukan sejenis ular sebagaimana anggapan banyak orang yang enggan mengkonsumsinya. Hewan air ini merupakan ikan darat yang tidak bersirip. Bentuk badannya bulat panjang dan berlendir banyak sehingga tidak mudah ditangkap kecuali oleh mereka yang sudah mengetahui cara penangkapannya Sundoro 2002. Pada umumnya belut betina mempunyai panjang 25-30 cm sedangkan belut jantan 35-40 cm. Dalam kehidupan sehari-hari belut kecil memakan jasad renik yang merupakan zooplankton dan zoobenthos dibagian perairan yang dangkal. Belut berukuran sedang panjangnya 20-40 cm dengan diameter badan 1,5 cm, sedangkan moa bisa mencapai 50-70 cm. Bahkan, moa bisa mencapai ukuran satu meter, dengan diameter mulai dari 3 sampai 5 cm Rahman 2004. Ikan belut hidupnya di lumpur sehingga bau lumpur akan mempengaruhi produk olahan ikan ini. Untuk menghilangkan bau lumpur, maka perut ikan belut harus dikosongkan dengan membiarkan berada dalam air bersih yang mengalir selama satu hari Peranginangin dan Yunizal 1992. Belut yang dimatikan dengan cara dipukul bagian kepalanya akan memiliki keadaan daging yang kenyal daripada dimatikan dengan penambahan konsentrasi garam 3 . Belut dapat dibersihkan dengan melumuri abu gosok ke seluruh permukaan tubuhnya sampai lendir hilang. Abu gosok memiliki daya serap tinggi dan bentuknya yang kasar mudah menyerap lendir dan mengangkat lendir yang masih terikat pada kulit. Untuk membersihkan lendir pada belut membutuhkan tiga kali pemberian abu gosok Rusiana 1988. Pengkulitan daging belut menurut Sarwono 1999 dapat dilakukan bagi yang ahli. Lain halnya pendapat Rusiana 1988 menyatakan bahwa pengkulitan sulit dilakukan karena ikatan antara kulit dan daging sangat kuat sehingga apabila ditarik dagingpun ikut tertarik. Komposisi zat gizi belut Monopterus albus tidak kalah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Selain kadar protein yang tinggi, belut juga memiliki kandungan lemak yang tinggi. Komposisi zat gizi belut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi zat gizi belut Monopterus albus, telur ayam, daging sapi, ikan mas Cyprinus carpio Zat gizi Belut Daging sapi Telur ayam Ikan Mas Protein gram 14,0 18,8 12,8 16,0 Lemak gram 27,0 14,0 11,5 2,0 Karbohidratgram 0,0 0,0 0,7 0,0 Kalori kal 303 207 162 36 Kalsium mg 20 11 54 20 Fosfor mg 200 170 180 150 Besi mg 1,0 2,8 2,7 2,0 Vitamin A SI 1600 20 900 150 Kadar Air gram 58,0 66,0 74,0 80,0 Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI 1979

2.2 Diversifikasi Pengolahan Ikan