Tabel 1. Komposisi zat gizi belut Monopterus albus, telur ayam, daging sapi, ikan mas Cyprinus carpio
Zat gizi Belut
Daging sapi Telur ayam
Ikan Mas Protein gram
14,0 18,8
12,8 16,0
Lemak gram 27,0
14,0 11,5
2,0 Karbohidratgram
0,0 0,0
0,7 0,0
Kalori kal 303
207 162
36 Kalsium mg
20 11
54 20
Fosfor mg 200
170 180
150 Besi mg
1,0 2,8
2,7 2,0
Vitamin A SI 1600
20 900
150 Kadar Air gram
58,0 66,0
74,0 80,0
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI 1979
2.2 Diversifikasi Pengolahan Ikan
Diversifikasi merupakan salah satu cara penganekaragaman jenis produk olahan hasil perikanan dari bahan baku yang belum atau sudah dimanfaatkan
dengan tetap memperhatikan faktor mutu dan gizinya sebagai usaha peningkatan konsumsi produk perikanan baik kualitas maupun kuantitas dan peningkatan nilai
jualnya. Salah satu bentuk diversifikasi pengolahan ikan yaitu dalam bentuk produk sosis ikan dan bandeng isi.
Sosis merupakan produk daging giling yang bersifat kenyal dan berbentuk silinder dengan pembungkusan khusus yang disebut casing. Produk ini sangat
popular terutama di Jepang dan dipasarkan dalam berbagai kemasan seperti dalam kantong plastik, kaleng, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri sosis ini dikenal
baik hanya oleh golongan masyarakat tertentu saja karena mempunyai harga yang relatif mahal BPPP 1991. Sosis ikan merupakan daging ikan cincang atau
sebagian besar daging ikan cincang yang dicampur dengan daging babi cincang, sapi, kuda, kelinci atau unggas yang ditambahkan minyak, bumbu dan pati
sebagai pengisi. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam casing dan diikat, setelah itu diuapkan atau direbus Tanikawa 1971.
Makanan Jawa Tengah telah dikenal oleh selera Jawa. Makanan Jawa Timur dapat dibedakan dengan selera Jawa Tengah yaitu cenderung menonjol rasa
asinnya, sementara masakan Jawa Tengah cenderung sangat manis, termasuk gudeg Yogyakarta, masakan Semarang, dan lain-lain. Semarang dikenal sebagai
penghasil makanan khas bandeng presto yang digunakan untuk ole h-oleh dengan
aneka variasi, karena Semarang merupakan penghasil bandeng yang besar dan terkenal. Ikan bandeng, selain enak digoreng dan dipindang, juga dapat dimasak
dengan cara lain, yaitu menjadi bandeng isi. Cara membuatnya antara lain sebagai berikut: bahan yang digunakan yaitu 1 ekor ikan bandeng ukuran sedang, sisik dan
bagian perut dibersihkan tanpa merobek bagian perutnya. Seratus gram kelapa parut, sangrai sebentar saja dengan api sedang 2-3 menit. Sedangkan bumbu
yang digunakan adalah cabai merah, bawang putih, bawang merah, ketumbar sangrai, jintan sangrai, kemiri sangrai, dan garam secukupnya. Tulang ekor ikan
dipatahkan dengan cara menekukkan ekor ikan. Setelah itu ikan dipukul-pukul dengan sendok kayu agar dagingnya lunak. Daging ikan dikeluarkan dengan
perlahan-lahan agar kulit ikan tidak robek dan bersihkan daging dari duri-duri ikan. Daging ikan di campur dengan bumbu halus dan kelapa sangrai, lalu
dimasukkan ke dalam kulit ikan sambil dipadatkan. Alumunium foil atau daun pisang yang sudah diolesi minyak digunakan untuk membungkus bandeng
tersebut. Ikan dimasak dengan cara dikukus selama kurang lebih 30 menit.
2.3 Pengolahan Belut