l. Memasang konektor kabel keyboard, mouse, dan monitor m. Memasang kabel kabel yang dihubungkan ke arus listrik
4. Pengujiian Tahap proses pengujian terdiri dari :
a. Menyalakan power CPU dan monitor
b. Masuk dalam BIOS c.
Memeriksa pendeteksian BIOS terhadap hardware d. Mensetting tanggal dan waktu
5. Penanganan masalah Tahap proses penganganan masalah tersiri dari
a. Menemukan dan melihat masalah
b. Mengatasi masalah tsb c.
Mengulang pemasangan kabel kabel konektor teramasuk kabel IDE
d. Mengulang pemasangan memory card e.
Mengulang pemasangan kabel konektor dari switch di panel depan casing dan LED reset, power, HDD LED ,dll
2.9 Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan berkaitan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dan rujukan dalam penelitian ini.
Penelitian Restika Maulidina Hartantia yang berjudul “Penerapan Model Creative Problem Solving CPS untuk Meningkatkan Minat dan
Hasil Belajar Kimia pada Materi Pokok Termokimia Siswa Kelas XI.IA2 SMA Negeri Colomadu Tahun Pelajaran 20122013”. Hasil penelitian
tersebut menunjukan bahwa : 1 model pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa, yaitu berdasarkan lembar observasi meningkat dari
56,33 pada siklus I menjadi 72,65 pada siklus II dan berdasarkan angket meningkat dari 58,4 pada siklus I menjadi 74,14 pada siklus II. 2
model pembelajaran CPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hasil belajar kognitif meningkat dari 62,86 pada siklus I menjadi 85,71 pada
siklus II dan hasil belajar afektif meningkat dari 66,38 pada siklus I menjadi 71,67 pada siklus II.
Penelitian Laras Estu Saputri dan A. A. Sujadi yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui Creative Problem Solving Siswa Kelas XI-IPA1 SMA Negeri 1
Imogiri”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan keaktifan dan pemahaman konsep matematika.
Hal ini ditunjukan dengan adanya persentase keaktifan pra siklus sebesar 42,85 dengan kriteria sedang meningkat pada siklus I menjadi
61,90 dengan kriteria tinggi dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 85,71 dengan kriteria sangat tinggi. Peningkatan hasil belajar siswa dapat
dilihat dari meningkatnya persentase ketuntasan siswa yang memenuhi KKM sebesar 48 atau 12 siswa kemudian meningkat menjadi 76 atau 19
siswa pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi sebesar 96 atau 24 siswa dari jumlah total 25 siswa. Peningkatan pemahaman konsep siswa
juga terjadi pada rata-rata nilai pemahaman konsep awal 66 meningkat menjadi 76,04 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 86,96 pada siklus
II. Berdasarkan analisis penelitian yang sudah dilakukan di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa. Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian dengan menerapkan model CPS untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran perakitan komputer.
2.10 Kerangka Berpikir