siswa pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi sebesar 96 atau 24 siswa dari jumlah total 25 siswa. Peningkatan pemahaman konsep siswa
juga terjadi pada rata-rata nilai pemahaman konsep awal 66 meningkat menjadi 76,04 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 86,96 pada siklus
II. Berdasarkan analisis penelitian yang sudah dilakukan di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa. Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian dengan menerapkan model CPS untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran perakitan komputer.
2.10 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran Perakitan Komputer adalah salah satu mata pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan yang sedang, tetapi apabila guru kurang
kreatif dalam menyampaikan materi, maka akan terasa sulit untuk diterima oleh siswa. Berdasarkan observasi, penyampaian materi pada proses belajar
mengajar di SMK Negeri 2 Pekalongan masih menggunakan model pembelajaran ceramah hal ini menyebabkan pembelajaran kurang menarik,
siswa sulit memahami materi yang disampaikan, dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Hal ini dilihat dari
hasil UAS siswa yang menunjukan bahwa dari 32 siswa hanya 15 atau 46,87 siswa yang mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimun.
Permasalahan di atas disebabkan oleh guru yang kurang tepat dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan
diajarkan sehingga hasil belajar rendah. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran Creative Problem Solving. Model pembelajaran Creative Problem Solving merupakan suatu metode pembelajaran yang
melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan memecahkan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan
dengan suatu pertanyaan dan permasalahan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan
tanggapannya. Kelebihan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving yaitu siswa dapat berpartipasi aktif selama proses
pembelajaran, dapat menanamkan rasa sikap ingin tahu siswa, melatih kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah, menumbuhkan
kerjasama dan interaksi antar siswa. Hasil akhir yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam suatu pembelajaran.
Latar Belakang :
Rendahnya pemahaman
Siswa kelas X TKJ SMK Negeri 2
Pekalongan pada mata pelajaran perakitan komputer
Keaktifan siswa rendah
Hasil belajar siswa rendah
Pemecahan Masalah :
Model Pembelajaran
Creative
\
Gambar 2.24 Kerangka Berpikir
2.11 Hipotesis