2.1.3 Perusahaan Pertambangan
Setiap perusahaan pasti memiliki laporan keuangan begitu juga dengan perusahaan pertambangan di Indonesia. Menurut Perrnyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 2009
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI adalah ”laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan juga dapat menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya”. Menurut PSAK No.1 Revisi 2009 yang berbasis International Financial Reporting Standard IFRS No.1 2001 dikeluarkan oleh International Accounting
Standard Board IASB, Laporan keuangan yang lengkap meliputi: 1.
Statement of financial position, yaitu laporan yang dapat menggambarkan posisi keuangan dari suatu kesatuan usaha yang menunjukkan aset, utang, dan ekuitas atau
modal pada suatu periode tertentu. 2.
Statement of comprehensive income, yaitu laporan yang menggambarkan ikhtisar dari seluruh pendapatan serta beban dari suatu entitas usaha pada suatu periode tertentu.
3. Statement of changes in equity, yaitu laporan yang menggambarkan perubahan modal
dari suatu entitas usaha yang menunjukkan laba komprehensif dan investasi kepada pemilik pada suatu periode tertentu.
4. Statement of cash flow, yaitu laporan yang menggambarkan rincian dari seluruh
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh suatu entitas usaha baik yang berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan pada suatu periode
tertentu.
5. Notes to financial statement, yaitu catatan atas laporan yang menggambarkan informasi
yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan diatas, yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosedur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan suatu entitas usaha pada periode tertentu.
Perusahaan pertambangan adalah salah satu sektor perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI, yang termasuk kedalam sektor utama industri penghasil bahan baku.
Perusahaan pertambangan memiliki 38 perusahaan yang listing dan memiliki 4 subsektor yaitu subsektor batu-bara memiliki 21 perusahaan, subsektor logam mineral memiliki 8 perusahaan,
subsektor minyak, gas bumi memiliki 7 perusahaan, subsektor Batu-batuan memiliki 2
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang tercatat di BEI selama periode penelitian ini. Perusahaan pertambangan adalah suatu organisasi yang terbentuk melakukan usaha hasil olahan dalam bumi tambang dapat
berupa batu-bara, logam mineral, batu-batuan, minyak, gas bumi yang hasilnya akan menjadi bahan baku kemudian diolah menjadi barang ekonomi. Sedangkan definisi menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan : Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu-bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan
Auditor Switching
Dibawah ini akan dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching, yaitu :
2.2.1 Opini Audit
Opini audit merupakan pernyataan atas suatu asersi yang dikeluarkan oleh auditor atas kewajaran laporan keuangan klien apakah sesuai dengan Standar Audit dan temuan auditor.
Opini audit dibuat didalam suatu laporan auditor. Laporan auditor bentuk baku berisi tentang suatu pernyataan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material,
posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang ditetapkan di Indonesia. Menurut Mulyadi 2002, ada 5 lima tipe pendapat
audit, yaitu: 1.
Pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified audit opinion, diberikan oleh auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit, dan tidak terdapat pengecualian yang
signifikan mengenai kewajaran dan penerapan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum PABU dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi
berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara