perusahaan yang tercatat di BEI selama periode penelitian ini. Perusahaan pertambangan adalah suatu organisasi yang terbentuk melakukan usaha hasil olahan dalam bumi tambang dapat
berupa batu-bara, logam mineral, batu-batuan, minyak, gas bumi yang hasilnya akan menjadi bahan baku kemudian diolah menjadi barang ekonomi. Sedangkan definisi menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan : Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu-bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan
Auditor Switching
Dibawah ini akan dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching, yaitu :
2.2.1 Opini Audit
Opini audit merupakan pernyataan atas suatu asersi yang dikeluarkan oleh auditor atas kewajaran laporan keuangan klien apakah sesuai dengan Standar Audit dan temuan auditor.
Opini audit dibuat didalam suatu laporan auditor. Laporan auditor bentuk baku berisi tentang suatu pernyataan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material,
posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang ditetapkan di Indonesia. Menurut Mulyadi 2002, ada 5 lima tipe pendapat
audit, yaitu: 1.
Pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified audit opinion, diberikan oleh auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit, dan tidak terdapat pengecualian yang
signifikan mengenai kewajaran dan penerapan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum PABU dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi
berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan unqualified opinion
report with explanatory language, diberikan auditor jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan misalnya perubahan metode depresiasi, namun laporan
keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan, dan hasil usaha perusahaan klien.
3. Pendapat wajar dengan pengecualian qualified audit opinion, diberikan oleh auditor jika
laporan keuangan yang disajikan klien adalah wajar, namun ketika mengaudit, auditor menemukan kondisi lingkup audit dibatasi oleh klien, auditor tidak dapat melaksanakan
prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi- kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor, laporan keuangan tidak
disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum PABU, atau Prinsip Akuntansi Berlaku Umum PABU yang tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunan
laporan keuangan.
4. Pendapat tidak wajar adverse opinion report, diberikan auditor jika laporan keuangan
klien tidak disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum PABU sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus
kas perusahaan klien.
5. Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion report, karena
auditor tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan. Ketika auditor tidak dapat memberikan opini sebagaimana yang diharapkan perusahaan,
maka perusahaan akan berpindah kepada auditor lain atau bahkan KAP lain yang mungkin dapat memberikan opini audit yang sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik SPAP 2001, unsur-unsur pokok laporan auditor bentuk baku yang diinginkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Suatu judul yang memuat kata independen.
2. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan
3. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.
4. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. 5.
Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji material. 6.
Suatu pernyataan bahwa audit meliputi: a.
Pemeriksaan examination, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
b. Penentuan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasiestimasi signifikan
yang dibuat manajemen. c.
Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan 7.
Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar yang memadai untuk memberikan pendapat.
Universitas Sumatera Utara
8. Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Fungsi audit adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Saat
manajemen dan auditor tidak dapat mencapai kesepakatan, konflik dapat saja terjadi. Auditor yang takut mengambil resiko, memilih untuk mundur dari audit daripada menuruti permintaan
manajemen. Sebaliknya manajemen yang berpikir tentang dampak auditor yang mengajukan pendapat yang tidak sesuai keinginan, memilih untuk mengganti auditor dengan auditor dari
KAP lain yang lebih memahami kondisi perusahaan.
2.2.2 Pergantian Manajemen