Prestasi Belajar KAJIAN PUSTAKA

d. Formalisasi Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan peserta didik ke bentuk formal. e. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan metode TSTS. Masing-masing peserta didik diberi kuis yang berisi pertanyaan- pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan metode TSTS, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.

2.4 Prestasi Belajar

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Menurut Winkel 1991:42, hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai peserta didik di mana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Perbedaan hasil belajar dengan prestasi belajar, bahwa penilaian hasil belajar dilakukan sekali setelah suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan, sementara penilaian prestasi belajar dilakukan setelah beberapa kali penilaian hasil belajar dan hasil belajar yang terakhir dianggap sebagai prestasi belajar karena diharapkan merupakan hasil yang maksimal. Menurut Winkel 2007: 42, prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai peserta didik di mana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini prestasi belajar meliputi keaktifan, ketrampilan proses, juga prestasi belajar . Prestasi belajar merupakan sesuatu yang harus dapat diukur measurable. Mengukur prestasi belajar berarti mengukur atau melakukan penilaian mengenai seberapa besar pencapaian kompetensi dasar yang diperoleh peserta didik. Menurut Arikunto 2002: 4, menjelaskan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran yang berupa prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar mengajar semata. Dengan kata lain, kualitas kegiatan belajar mengajar adalah satu- satunya faktor penentu bagi hasilnya. Pada umumnya tes prestasi menilai apa yang diperoleh setelah peserta didik itu diberi suatu pelajaran. Di dalam penyusunan tes prestasi belajar usaha-usaha digunakan untuk menentukan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah diajarkan di berbagai tingkat pendidikan dan butir-butir tes diperuntukkan bagi penilaian materi. Prestasi belajar dapat diukur setelah peserta didik melaksanakan proses pembelajaran dengan suatu tes prestasi. Pengukuran ini selanjutnya diberi nama variabel prestasi belajar. Seperti dijelaskan di atas bahwa secara teori apabila keaktifan dan ketrampilan berproses seseorang menunjukkan adanya perkembangan, maka akan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap prestasi belajarnya.

2.5 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MATEMATIKA HUMANISTIK YANG

0 8 16

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Konstruktivisme Di Smp Negeri 1 Kemusu.

0 2 17

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Konstruktivisme Di Smp Negeri 1 Kemusu.

0 2 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE Pengelolaan Pembelajaran Berbasis WEB Pada Mata Pelajaran Pemasaran Online di SMK Negeri 1 Sragen.

0 4 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE DI SMK NEGERI 1 SRAGEN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis WEB Pada Mata Pelajaran Pemasaran Online di SMK Negeri 1 Sragen.

0 3 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika dengan Penerapan Pembelajaran Matematika Berbasis Konstruktivisme (PTK) pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik O

0 1 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika dengan Penerapan Pembelajaran Matematika Berbasis Konstruktivisme (PTK) pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Otomotif SMK Muhammadiyah 1

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMK YPPT GARUT PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 3 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MODUL PADA MATA PELAJARAN KESEHATAN IKAN DI SMK PP TANJUNGSARI SUMEDANG.

0 0 23

vol 3 no 1 dwi lasati

0 0 4