aktivitas peserta didik dan meningkatkan ketrampilan proses peserta didik secara keseluruhan, memberi kesempatan peserta didik untuk mengembangkan
potensinya secara maksimal sekaligus mengembangkan aspek kepribadian seperti kerja sama, bertanggung jawab dan disiplin. Salah satu metode dalam
pembelajaran yang dianggap peneliti dapat meningkatkan aktivitas peserta didik, meningkatkan ketrampilan proses peserta didik dan juga menyenangkan dalam
proses belajar mengajar adalah metode Two Stay Two Stray TSTS.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dalam penelitian ini akan menganalisis penerapan pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik
dengan metode TSTS. Sehingga dengan pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika di
kelas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana ketuntasan belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik pada mata pelajaran matematika standar
kompetensi persamaan dan pertidaksamaan kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang?
2. Bagaimana peningkatan belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik pada mata pelajaran matematika standar
kompetensi persamaan dan pertidaksamaan kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang?
3. Adakah perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang mengikuti pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik dengan metode ekspositori
pada mata pelajaran matematika standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan kelas X Animasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis ketuntasan belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
konstruktivisme berbasis humanistik pada mata pelajaran matematika standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan kelas X Animasi SMK Negeri 11
Semarang. 2. Menganalisis
peningkatan belajar peserta didik setelah
mengikuti pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik pada mata pelajaran
matematika standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang.
3. Mengetahui perbedaan hasil belajar matematika standar kompetensi persamaan dan pertidaksamaan pada peserta didik antara yang mengikuti
pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik dengan metode ekspositori kelas X Animasi.
1.4 Penegasan Istilah
Sesuai dengan judul penelitian ini dan untuk mempermudah pembahasan dalam tulisan ini, maka perlu diberikan batasan terhadap beberapa istilah sebagai
berikut. 1. Pembelajaran Matematika Konstruktivisme
Menurut Suparno 1997: 61, pembelajaran matematika Konstrukstivisme adalah pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mengkonstruksi materi
pada pembelajaran matematika melalui pengetahuan tentang materi yang diajarkan yang telah dimiliki sebelumnya.
2. Pembelajaran menurut aliran Humanistik Menurut Sumaji 2009: 236, Pelajaran matematika secara humanistik berarti
menempatkan matematika sebagai bagian dari kehidupan nyata manusia. Proses pembelajarannya juga menempatkan pelajar bukan sebagai obyek,
melainkan subyek yang bebas menemukan pemahaman berdasarkan pengalamannya sehari-hari .
3. Nilai-nilai Humanistik Menurut Marpaung 2007, Nilai–nilai humanistik yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah tingkah laku yang diamati peneliti selama pembelajaran berlangsung, meliputi: kerjasama, saling menghargai, dan bertanggung jawab .
4. Metode TSTS Metode TSTS dikembangkan oleh Spencer Kagen Lie, 2010: 60,
pembelajaran dengan metode itu diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-
permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi intra kelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta tamu mempunyai kewajiban
menerima tamu dari satu kelompok. Tugas mereka ádalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai
tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing.
Setelah kembali ke kelompok asli, baik peserta didik yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas
hasil kerja yang telah mereka tunaikan. 5. Pembelajaran Efektif
Efektivitas berasal dari kata “efektif” yang berarti membawa hasil atau berhasil guna. Mulyasa 2004: 82 menerangkan bahwa efektivitas adalah
suatu keadaan dimana dalam tujuan atau sasaran pembelajaran merupakan suatu ukuran keberhasilan, semakin berhasil atau membawa hasil semakin
tinggi tingkat efektivitasnya. Efektif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah a hasil belajar mencapai kriteria ketuntasan minimal, b ada
peningkatan hasil belajar dan c hasil belajar yang menggunakan pembelajaran
konstrukstivisme berbasis humanistik lebih baik secara signifikan daripada pembelajaran ekspositori.
6. Hasil Belajar Menurut Slameto 1995: 2, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar yang diukur melalui
tes. 1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
Memberi kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam rangka penerapan pembelajaran konstruktivisme berbasis
humanistik pada mata pelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis
Sebagai wahana pengembangan ide-ide ilmiah ke dalam karya nyata dan Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil dan memutuskan
kebijakan tentang penerapan pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik pada mata pelajaran matematika.
3. Bagi guru a. Memberikan masukan kepada guru dalam memperbaiki perangkat
pembelajaran dalam upaya memberikan layanan yang terbaik untuk peserta didik.
b. Memberi semangat bagi guru untuk melakukan persiapan pembelajaran yang lebih baik.
c. Memotivasi guru untuk mengadakan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan proses pembelajaran matematika.
4. Bagi peserta didik a. Memberikan
kemampuan peserta
didik dalam
mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya melalui pembelajaran materi persamaan dan
pertidaksamaan dengan
pengembangan perangkat
pembelajaran matematika konstruktivisme berbasis humanistik dengan metode TSTS.
Dapat tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.
b. Terciptanya suasana pembelajaran yang bermakna dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dan meningkatkan ketrampilan berproses peserta
didik dalam belajar, yang berarti menghilangkan kejemuan saat belajar. c. Dapat menumbuhkan sikap mau bekerjasama dengan orang lain yang
bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat.
5. Bagi Sekolah a. Dapat memberi sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan prestasi peserta didik.
b. Mendapat masukan tentang penelitian yang dapat memajukan sekolah.
11
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA