2.5 Kerangka Berpikir
Metode yang digunakan guru untuk mengajar dan kegiatan pembelajaran di kelas merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan proses
belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan pembelajaran konstruktivisme berbasis humanistik. Hal tersebut dikarenakan dalam proses belajar
bukan hanya sebagai sarana transformasi pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu yaitu pembelajaran konstruktivisme mengarahkan peserta didik untuk membentuk
mengkonstruksi pengetahuan matematika sehingga diperoleh struktur matematika yang dibutuhkan, berbasis humanistik maka proses belajar merupakan bagian dari
mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan humanistik. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi berbagai faktor yaitu kecerdasan awal
yang dimiliki peserta didik, sarana serta fasilitas belajar mengajar, serta faktor guru terutama metode pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas dan ketrampilan
proses belajar pada peserta didik dalam proses belajarnya akan memberi peluang yang lebih besar terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik yang optimal serta akan
menumbuhkan sikap positif terhadap mata pelajaran tersebut. Pada prakteknya bidang studi yang melibatkan beberapa ketrampilan dan
menyelesaikan masalah akan lebih tepat jika dikerjakan secara kelompok dibandingkan secara individu. Kerjasama antar teman sebaya menjadikan proses pembelajaran benar-
benar dinikmati oleh peserta didik, karena interaksi kelompok dapat menimbulkan kebutuhan saling memiliki.
Metode TSTS kemungkinan hasilnya meningkat secara baik, mencapai ketuntasan belajar. Hal ini dikarenakan dalam metode TSTS dengan adanya bertamu ke
kelompok lain, peserta didik lebih bertanggung jawab atas kemampuan peserta didik lain, tidak hanya dalam kelompoknya tetapi kelompok lain juga, selain itu juga dengan
adanya diskusi antar kelompok dapat menumbuhkan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika.
2.6 Hipotesis