KAJIAN EMPIRIS PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN BERBASIS LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

Seorang guru harus pandai-pandai memilih dan meramu berbagai metode dan media sehingga tercapai efektifitas pembelajaran yang optimal. Model Pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik anak usia SD. Media yang digunakan harus sekonkrit mungkin sehingga pelaksanaan metode dapat menjembatani interaksi antara siswa, guru, media, sumber belajar dan lingkungan belajar. Media konkrit dapat ditemukan di lingkungan sekitar sekolah dengan sangat mudah terutama di sekolah yang berada di pedesaan. Pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi ajar tertentu tidak sukar bagi kita untuk mencari media belajarnya. Asalkan kita kreatif bereksplorasi mencari dan memilih media mana yang cocok diterapkan terkait dengan materi ajar yang sedang dibelajarkan.

2.7 KAJIAN EMPIRIS

Sunarto. 2011. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Tentang Cahaya Merambat Lurus Pada Siswa Kelas V di SDN Baturetno IV. Penelitian ini juga bertujuan mendiskripsikan penerapan metode eksperimen yang dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Siswa yang tuntas pada tahap pra tindakan sebesar 20 4 siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 80 16 siswa. Nilai rata-rata evaluasi belajar siswa sebesar 41. Nilai rata-rata prestasi belajar IPA pada siklus I pertemuan 1 sebesar 50. Siswa yang tuntas sebesar 50 10 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 50 10 siswa. Nilai rata-rata prestasi belajar IPA pada siklus I pertemuan 2 sebesar 53. Siswa yang tuntas sebesar 60 12 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 40 8 siswa. Nilai rata-rata prestasi belajar IPA pada siklus II pertemuan 1 sebesar 58. Siswa yang tuntas sebesar 70 14 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 30 6 siswa. Nilai rata-rata prestasi belajar IPA pada siklus II pertemuan 1 sebesar 70. Siswa yang tuntas sebesar 90 18 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 10 2 siswa. http:karya- ilmiah.um.ac.idindex.phpTA-KSDPindex . Metode eksperimen dalam penelitian ini terbukti dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran IPA di SDN Baturetno IV. Hakim, Lukman. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa kelas V SDN Kandung Pasuruan . Ditunjukkan kemampuan guru dalam membuat RPP mengalami peningkatan dari 87, 5 pada siklus I menjadi 89 pada siklus II, sedangkan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran eksperimen menunjukkan peningkatan dari 84, 1 pada siklus I menjadi 87, 5 pada siklus II. Aktivitas belajar siswa pada siklus I terdapat 9 siswa yang mendapatkan skor antara 56-70 dengan tingkat keberhasilan cukup, dan 19 siswa yang mendapatkan skor antara 71-85 dengan tingkat keberhasilan baik. Siklus II terdapat 4 siswa yang mendapatkan skor antara 56-70 dengan taraf keberhasilan cukup, 21 siswa yang mendapatkan skor antara 71-85 dengan taraf keberhasilan baik, dan 3 siswa yang mendapatkan skor antara 86-100 dengan taraf keberhasilan baik sekali. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra tindakan adalah 36, 1, dan terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus I menjadi 77, 6, rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II meningkat lagi menjadi 87, 7. http:karya- ilmiah.um.ac.idindex.phpKSDPindex. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN kandung. Arif, Samsul. 2009. Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau Siswa Kelas V SDN Dandanggendis. Dari hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I dalam pembelajaran IPA : 1 a kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I memiliki kategori cukup baik 79,41, b pada siklus II mencapai 83,82 dengan kriteria baik, c dan mengalami peningkatan pada siklus III memiliki kategori sangat baik 95,58. 2 a pada kemampuan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I memiliki kategori baik 86,36, b pada diklus II mencapai 93,18 dengan kriteria sangat baik, c pada siklus III mengalami sedikit penurunan dan memiliki kriteria sangat baik 90,90, hal ini disebabkan oleh sebagian siswa yang mendominasi proses kerja dalam kelompok sehingga teman yang lain banyak melakukan aktivitas di luar kegiatan kerja. Hasil belajar siswa melalui tes soal formatif siklus I mencapai 70,48 dengan kategori cukup baik, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 75,45 dengan kategori cukup baik, dan peningkatan kembali terjadi pada siklus III mencapai 82,05 dengan kategori baik. Pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen di SDN Dandanggendis telah berhasil meningkatkan aktivitas dan kreatifitas belajar siswa. Hal ini terbukti semua siswa 100 telah mencapai kriteria yang diharapkan yaitu aktif, kreatif dan hasil belajar yang baik. Perlakuan atau tindakan yang diberikan melalui penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran juga telah berhasil meningkatkan perolehan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sebagian besar siswa 82,05 telah mencapai ketuntasan individu yang ditetapkan yaitu 70, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan individu, namun ketuntasan belajar kelas sudah tercapai di atas 80 . http:karya-ilmiah.um.ac.idindex.phpKSDPindex. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa di SDN Dandanggendis. Tiga penelitian di atas menunjukkan bahwa metode eksperimen terbukti berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas V SD. Penelitian yang akan dilakukan adalah pada kelas IV yang cenderung pola pikir siswanya masih berfikir konkrit dari pada anak usia kelas V, sehingga tiga penelitian di atas dijadikan tolok ukur oleh peneliti menggunakan metode eksperimen yang kemudian ditambahkan berbasis lingkungan karena pada penelitian ini memiliki subjek yang berbeda yaitu siswa kelas IV SD. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen berbasis lingkungan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendorong siswa mengajukan pertanyaan permasalahan berkaitan dengan materi dan lingkungan yang dapat di eksperimenkan. 2. Membimbing siswa merumuskan hipotesis. 3. Membimbing siswa menentukan variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol dari hipotesis yang berhubungan dengan materi yang disampaikan. 4. Mengelompokkan siswa. 5. Memberikan LKS dan membagi alat serta bahan percobaan dengan memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitar pada setiap kelompok. 6. Siswa melakukan percobaan. 7. Siswa menuliskan hasil percobaan . 8. Siswa mempresentasikan hasil percobaan. 9. Pemberian evaluasi.

2.8 KERANGKA BERPIKIR