2.5 LINGKUNGAN sebagai MEDIA BELAJAR
Belajar dengan lingkungan memungkinkan siswa menemukan hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide abstrak dan penerapan praktis didalam
konteks dunia nyata sehingga siswa dapat memahami konsep melalui proses penemuan, pemberdayaan dan hubungan, pendapat tersebut selaras dengan apa
yang dinyatakan Uno 2011: 137 bahwa bangkitnya motivasi belajar intrinsik siswa sangat dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik, yaitu behavior lingkungan.
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas.
Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan. Buah dari proses pendidikan
dan pembelajaran akhirnya akan bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat
diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi pembelajaran berbasis lingkungan.
Lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar, sumber belajar yang paling efektif dan efisien serta tidak
membutuhkan biaya yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. J.J. Rousseau dengan teorinya “Kembali ke Alam” menunjukkan betapa
pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan anak didik, karena itu Hamalik 2007: 194-196 mengatakan bahwa pendidikan anak harus dilaksanakan di
lingkungan alam yang bersih, tenang, suasana menyenangkan dan segar, sehingga sang anak tumbuh sebagai manusia yang baik.
Lingkungan tanpa dibatasi ruang lingkupnya memiliki pengertian yang sangat luas dan komplek. Lingkungan sebagai sumber belajar diklasifikasikan
menjadi empat kelompok yang terdiri dari klasifikasi yang dipaparkan sebagai berikut: 1 Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok
besar atau kelompok kecil; 2 Lingkungan alam fisik meliputi semua sumber daya alam yang dapat diperdayakan sebagai sumber belajar; 3 Lingkungan
personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya; 4 Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan
teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran, dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma dan adat
istiadat. Semua yang ada di muka bumi ini tidak ada yang sia-sia, semua yang
diciptakan memiliki manfaat. Tidak terkecuali dengan lingkungan, lingkungan sebagai sumber belajar memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1 Fungsi pedagogis; lingkungan memberi pengaruh yang bersifat mendidik,
khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga
pendidikan.
2 Fungsi psikologis; lingkungan memberi rangsangan yang akan menimbulkan
respons. Respon ini pada gilirannya dapat menjadi suatu stimulus baru yang menimbulkan respons baru, demikian seterusnya.
3 Fungsi instruksional; lingkungan dapat dirancang secara khusus dalam suatu
proses pembelajaran.
Banyak faktor yang membuat lingkungan dijadikan sebagai salah satu sumber belajar, banyak keuntungan yang akan kita dapat apabila kita
menggunakan lingkungan sebagai media belajar, menurut Uno 2011: 146 kelebihan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar dalam pelaksanakan
proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 Peserta didik dibawa langsung ke dalam dunia konkret tentang penanaman konsep pembelajaran, sehingga peserta
didik tidak hanya bisa untuk mengkhayalkan materi; 2 Materi mudah dipahami oleh peserta didik; 3 Motivasi belajar peserta didik akan lebih bertambah besar;
4 Suasana yang nyaman memungkinkan peserta didik tidak mengalami kejenuhan ketika menerima materi; 5 Lingkungan dapat digunakan setiap saat,
kapan pun dan dimana pun sehingga tersedia setiap saat, tetapi tergantung dari jenis materi yang diajarkan; 6 Tidak membutuhkan biaya; 7 Memudahkan
untuk mengontrol kebiasaan buruk dari sebagian peserta didik; 8 Membuka peluang kepada peserta didik untuk berimajinasi; 9 Peserta didik akan lebih
leluasa dalam berfikir dan cenderung untuk memikirkan materi yang diajarkan karena materi bersifat konkret; 10 Konsep pembelajaran yang dilaksanakan tidak
terkesan monoton. Pembelajaran berbasis lingkungan sangat efektif diterapkan di sekolah
dasar. Konsep-konsep IPA dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari
diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita
renungi empat pilar pendidikan yakni learning to know belajar untuk
mengetahui, learning to be belajar untuk menjadi jati dirinya, learning to do Belajar untuk mengerjakan sesuatu dan learning to life together belajar untuk
bekerja sama dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru.
2.6 PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS