11
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Perubahan tingkah laku tersebut untuk memperoleh tujuan
pendidikan.
2.1.2 Teori Belajar
Salah satu teori belajar yang tetap relevan adalah teori belajar dari R Gagne. Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi:
a. belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b.
belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yag dipelajari manusia dapat
dibagi menjadi lima kategori yang disebut the domainds of learning, yaitu sebagai berikut ini:
1. Keterampilam motoris Motor skill
Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan, misalnya melempar bola, main tenis, mengetik huruf R.M., dan sebagainya.
2. Informasi verbal Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar;
dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu itu perlu inteligensi.
12
3. Kemampuan intelektual Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan
simbol-simbol. Kemampuan belajar dengan cara inilah yang disebut kemampuan intelektual. Misalnya membedakan huruf M dan N.
4. Strategi kognitif Ini
merupakan organisasi
keterampilan yang internal yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir.
5. Sikap Sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa kemampuan ini belajar yang
tidak akan berhasil dengan baik Djamarah, 2002:22
2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi
belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai anak didik. b.
Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d.
Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
13
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan
anak didik Arifin, 1991:3. Menurut Tu’u 2004:75 prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Jadi, prestasi belajar
siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena
aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Sedangkan menurut Abdurrohman
1999:37 prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Dari berbagai macam pengertian prestasi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak didik
setelah melalui kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Menurut Djamarah dan Zain 2002: 120-121 untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi
belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut
a. Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dengan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap
siswa terhadap pokok bahasan tertentu
14
b. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya
serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. c.
Tes Sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-
pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf
keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Untuk pengukuran nilai prestasi belajar siswa di SMK Teuku Umar
Semarang untuk kelas X adalah sebagai berikut : Nilai Rapor = Nilai Sikap + Nilai Pengetahuan + Nilai Keterampilan
3 Sumber: Daftar nilai siswa SMK Teuku Umar Semarang
Nilai sikap diperoleh dari tingkah laku atau sikap siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar, nilai pengetahuan diperoleh dari nilai ulangan harian,
nilai mid semester dan nilai ujian semester, sedangkan nilai keterampilan diperoleh dari nilai tugas.
Untuk Standar Ketuntasan Belajar SKB SMK Teuku Umar Semarang adalah sebagai berikut :
a. Program Normatif dengan Standar Ketuntasan Belajar SKB 6
b. Program Adaptif dengan Standar Ketuntasan Belajar SKB 6
c. Program Produktif dengan Standar Ketuntasan Belajar SKB 7
15
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar