70
2. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang
sempurna. Model regresi yang bebas dari multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance diatas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi
antara variabel bebas, apabila masih berada di bawah 0,8 maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinearitas.
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diperoleh nilai VIF untuk variabel disiplin dan motivasi belajar sebesar 1,005 sangat jauh dari 10 dan nilai tolerance
0,995. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada multikoliner dalam regresi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 9 Uji Multikolinearitas Data Penelitian
Coefficients
a
62.249 1.709
6,434 .000 8,8E-02
.020 .364 4.425 .000 .394
.403 .363 .995 1.005
7,9E-02 .016
.407 4.951 .000 .434 .442 .406
.995 1.005 Constant
Disiplin belajar
Motivasi belajar
Mode 1
B Std.
Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Zero- order Partial Part
Correlations Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Prestasi belajar a.
3. Heteroskesdastisitas
Uji heteroskesdastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian pengganggu yang berbeda antara satu
observasi ke observasi lain. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskesdastisitas dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel
71
terikat dengan residualnya. Deteksi terhadap ada tidaknya heteroskesdastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara prediksi
variabel terikat. Hasil uji heteroskesdastisitas dapat dilihat pada gambar 6 di bawah ini:
Scatterplot Dependent Variable: Prestasi belajar
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3
Regression Studentized Residual
5 4
3 2
1 -1
-2
Gambar 3. Pola Scatterplot Uji Heteroskesdastisitas
Berdasarkan gambar 6 tersebut diperoleh scatterplot yang tidak membentuk pola tertentu, maka model regresi tidak memiliki gejala
heteroskesdastisitas.
4.2.3 Uji Hipotesis