Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak digulirkan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang disusul dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dikenal istilah IPA terpadu dan Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Setelah KBK berjalan, ada satu perubahan pada sistem pembelajaran IPA di SMP Sekolah Menengah Pertama yaitu yang semula terbagi menjadi 2 bidang kajian mata pelajaran; Fisika dan Biologi, dengan dua orang guru yang berbeda, berubah menjadi mata pelajaran Sains yang pengajarnya adalah satu orang guru yang sama, sehingga seorang guru Fisika SMP harus dapat mengajar Biologi, demikian pula sebaliknya seorang guru Biologi SMP harus pula dapat mengajar Fisika. Walaupun Fisika dan Biologi sama-sama bagian dari mata pelajaran IPA, namun karena latar belakang ilmu yang mereka pelajari pada saat kuliah berbeda tentunya hal ini adalah sesuatu yang berat bagi kebanyakan guru IPA SMP. Ternyata dengan adanya istilah IPA terpadu, guru-guru yang mengajar Sains; Fisika dan Biologi sekaligus, menganggap dirinya mengajar IPA terpadu. Kenyataan yang terjadi di lapangan sangat jauh dari pengertian IPA terpadu, mereka hanyalah guru borongan saja, yang memborong atau mengajar semua materi pembelajaran Fisika, Biologi, maupun Kimia. IPA terpadu adalah memadukan satu buah tema dalam pelajaran IPA yang dapat dibahas dalam bidang Fisika-Biologi, Fisika-Kimia, Biologi-Kimia, atau bahkan sekaligus dari ketiganya yaitu Fisika-Biologi-Kimia Depdiknas, 1 2 2006a, sehingga sebuah tema yang sama tidak perlu dipelajari berkali-kali selama jenjang pendidikan SMP. Hal ini memudahkan guru dalam mengajar dan mengefisienkan waktu pembelajaran, juga mengefektifkan proses belajar itu sendiri. Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada beberapa SMP dan MTs Madrasah Tsanawiyah di wilayah Kabupaten Cirebon dan dari hasil perbincangan dengan guru-guru IPA pada MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA tingkat Kabupaten Cirebon, ternyata model pembelajaran IPA terpadu ini sangat jarang dilaksanakan, juga belum ada yang meneliti, terbukti untuk mencari literatur dan hasil-hasil penelitian tentang IPA terpadu ternyata sulit diketemukan. Walaupun Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas sudah menyampaikannya dan membuatkan perangkat pembelajarannya, namun guru- guru IPA masih menyukai model pembelajaran terpisah tanpa memadukannya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengembangkan model pembelajaran IPA terpadu ini dan memadukannya dengan model pembelajaran IPA bervisi SETS Science Environment Technology and Society atau Salingtemas sebagai suatu inovasi baru dalam bidang pendidikan, khususnya sebagai model baru dalam pembelajaran IPA untuk jenjang SMPMTs. Materi pelajaran yang dipilih adalah Dampak Limbah Rumah Tangga terhadap Lingkungan pada semester II di SMP kelas VII yang merupakan perpaduan antara bidang Biologi dan Kimia. Materi ini dipilih karena sangat cocok untuk diajarkan menggunakan model pembelajaran bervisi SETS atau Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat. Pada materi ini dapat dibahas 3 temuan hasil Sains yang diaplikasikan dalam teknologi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, namun berdampak bagi lingkungan.

B. Identifikasi Masalah