Uji t data pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil ketuntasan belajar kelas eksperimen dan kontrol

68 a. Kedua sampel data pre-test kelas eksperimen dan kontrol homogen, dengan nilai probabilitas 0,465 lebih besar dari 0,67 pada taraf nyata 0,05. b. Kedua sampel data post-test kelas eksperimen dan kontrol homogen, dengan nilai probabilitas 0,114 lebih besar dari 0,67 pada taraf nyata 0,05.

3. Uji t data pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

Setelah data melalui uji normalitas dan homogenitas serta memenuhi kriteria berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya data skor pre-test dan post- test dianalisis dengan uji t satu sampel One Sample T Test untuk mengetahui apakah model pembelajaran IPA terpadu bervisi SETS dapat meningkatkan hasil belajar. Hipotesis terhadap peningkatan hasil belajar sebagai berikut: Ho = model pembelajaran IPA terpadu bervisi SETS tidak dapat meningkatkan hasil belajar. H 1 = model pembelajaran IPA terpadu bervisi SETS dapat meningkatkan hasil belajar. Kriteria penilaian ditetapkan sebagai berikut: Jika t hitung t tabel dengan alpha 0,05 95 maka Ho ditolak. Jika t hitung t tabel dengan alpha 0,05 95 maka Ho diterima. Berdasarkan hasil uji t satu sampel menggunakan SPSS 10.0 diperoleh data berikut: a. Tidak terdapat perbedaan antara pre-test kelas eksperimen dan kontrol karena nilai t pada deretan equal varian not assumed 0,833 lebih kecil dari 1,94. 69 b. Terdapat perbedaan antara post-test kelas eksperimen dan kontrol karena angka t pada deretan equal varian assumed 4,163 lebih besar dari 4,02, artinya model pembelajaran IPA terpadu bervisi SETS dapat meningkatkan hasil belajar. Perbedaan tersebut terlihat pada tabel output Group Statistics berupa rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata skor kelas kontrol, yaitu 17,66 14,94. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki hasil belajar lebih baikmeningkat dibanding kelas kontrol.

4. Hasil ketuntasan belajar kelas eksperimen dan kontrol

Hasil uji t pada tabel output Independent Samples Test terdapat nilai t hasil = 4,163 lebih besar dari 4,02. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran IPA terpadu bervisi SETS telah memenuhi standar ketuntasan belajar IPA. Hasil uji t pada tabel output Group Statistics berupa rata-rata skor post-test kelas eksperimen adalah 17,66 dari 21 soal = 17,6621x100 = 84,09. Rata-rata skor post-test kelas kontrol adalah 14,94 dari 21 soal = 14,9421x100 = 71,14. 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 Kontrol Eksperimen Series1 Gambar 6. Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen Ketuntasan klasikal kelas kontrol adalah 2935 x 100 = 82,86 sedangkan pada kelas eksperimen ketuntasan klasikalnya 100 . 70 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Kontrol Eksperimen Series1 Gambar 7. Hasil Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas Kontrol dan Eksperimen

5. Hasil analisis aspek respon peserta didik terhadap model pembelajaran IPA terpadu bervisi SETS