Tahap-Tahap Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan

27

6.1.1 Tahap-Tahap Pemberdayaan Masyarakat

Proses belajar dalam rangka pemberdayaan masyarakat harus melalui beberapa tahap, yaitu : Tahap pertama, yaitu tahap penyadaran dan pembentukan perilaku merupakan tahap persiapan dalam proses pemberdayaan masyarakat. Tahap ini menggambarkan bahwa pihak pemberdayaaktorpelaku pemberdayaan berusaha menciptakan prakondisi, agar dapat memfasilitasi berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif. Apa yang diintervensi dalam masyarakat sesungguhnya lebih pada kemampuan efektifnya untuk mencapai kesadaran konatif yang diharapkan. Sentuhan penyadaran akan lebih membuka keinginan dan kesadaran masyarakat tentang kondisinya saat itu, dan dengan demikian akan dapat merangsang kesadaran mereka tentang perlunya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, Sulistiyani, 2004: 83. Tahap kedua yaitu proses transformasi pengetahuan dan kecakapan keterampilan yang dapat berlangsung baik, penuh semangat dan berjalan efektif, jika tahap pertama telah terkondisi. Masyarakat akan mengalami proses belajar tentang pengetahuan dan kecakapan keterampilan yang memiliki relevansi dengan apa yang menjadi tuntutan kebutuhan tersebut. Keadaan ini akan menstimulasi terjadinya keterbukaan wawasan dan menguasai kecakapan keterampilan dasar yang mereka butuhkan. Masyarakat hanya dapat memberikan peran partisipasi pada tingkat yang rendah, yaitu sekedar menjadi pengikut atau obyek pembangunan saja, belum mampu menjadi subyek dalam pebangunan, Sulistiyani, 2004: 83-84. 28 Tahap ketiga yaitu tahap pengayaan atau peningkatan intelektualitas dan kecakapan keterampilan yang diperlukan, agar mereka dapat membentuk kemampuan kemandirian. Kemandirian tersebut akan ditandai oleh kemampuan masyarakat dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi, dan melakukan inovasi-inovasi dilingkungannya. Apabiala masyarakat telah mencapai tahap ketiga ini, maka masyarakat akan dapat secara mandiri melakukan pembangunan. Konsep pembangunan masyarakat menggambarkan bahwa pada kondisi seperti ini seringkali didudukkan pada subyek pembangunan atau pemeran utama. Pemerintah tinggal menjadi fasilitator saja, Sulistiyani,2004: 84.

2.1.6. Proses Pemberdayaan