176
atau berbanding lurus dengan tingkat keberdayaan yang sudah dimiliki tersebut Sulistiyani, 2004: 117. Dari hasil penelitian, Setelah serangkaian pembelajaran,
tindak lanjut dari program ini adalah penarapan TTG pada kedua UKM dengan dipinjamkan oleh Posyantek Karya Mandiri kepada UKM Reedja Production dan
home industry Mulya Indah dengan syarat yang sudah disepakati oleh dua pihak. .
4.2.2. Yang Didapat Usaha Kecil Menengah Dengan Adanya Pemberdayaan
Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna
4.2.2.1. Proses, Kualitas dan Inovasi Produk
Mutu atau kualitas produk adalah faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan
untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan Sofyan, 2007: 23. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang inovatif yaitu
dengan cara : 1 mengembangkan atribut produk baru, 2 mengembangkan beragam tingkat mutu, 3 mengembangkan model dan ukuran produk Kotler, 2005:23.
Hasil penelitian pada kedua UKM binaan Posyantek Karya Mandiri menunjukkan bahwa Teknologi Tepat Guna dapat mengevisiensikan ongkos produksi,
mengevisiensikan proses produksi, memperbaiki hasil kualitas produk dan dapat mengembangkan innovasi produk baru, hat tersebut sesuai dengan pendapat Li dan
Calantone 2001:17 Penerapan teknologi baru merupakan faktor penentu dalam pengembangan produk baru. Keunggulan teknologi suatu produk dapat menarik
minat beli konsumen untuk mengadakan pembelian pada produk baru yang
177
dihasilkan. Dengan adanya teknologi dapat mempercepat pengembangan produk baru, kemampuan perusahaan dalam memproduksi teknologi tinggi dan produk
dengan teknologi terapan sangat mempengaruhi keunggulan pada produk tersebut. 4.2.2.2.
Kuantitas Produk Kuantitas produk adalah Jumlah Barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam
suatu periode tertentu Sofyan, 2007: 67. Dari hasil penelitian pada kerajinan kulit dan imitasi Reedja Production dan Produk kerupuk ikan home industry Mulya Indah
menunjukkan bahwa setelah adanya pemberdayaan melalui penerapan TTG hasil produksi kedua UKM meningkat, hal tersebut sesuai pendapat Aini 1996 : 14
Teknologi Tepat Guna merupakan pemecahan masalahnya dan penambahan hasil
produksi yang makin meningkat dari biasanya.
4.2.2.3. Daya Saing dan Pemasaran .
Setelah adanya pemberdayaan melalui penerapan TTG pada pengurus dan karyawan kedua UKM tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan sumber daya
manusia meningkat dan pengetahuan yang didapat diaplikasikan dalam pembuatan produk, sehingga produk-produknyapun lebih evisien dari segi biaya dan proses,
kualitas produk lebih bagus dan dapat mengembangkan inovasi baru sehingga berdampak pada nilai daya saing lebih unggul dan mengalami perluasan pemasaran.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Day dan Wensley 2004 :3 menyatakan ada dua pijakan dalam mencapai keunggulan bersaing. Pertama keunggulan sumber daya
yang terdiri dari keunggulan posisi yang terdiri dari keunggulan biaya relatif rendah dan keunggulan nilai bagi pelanggan. Ada tiga indikator keunggulan bersaing yaitu
178
kepuasan, loyalitas, dan porsi pasar. Sedangkan Kinerja pemasaran merupakan salah satu variabel untuk mengukur keunggulan bersaing.
4.2.2.4. Omset Usaha Kecil Mengah
Dari hasil penelitian pada UKM Reedja Production dan home industry Mulya Indah menunjukkan setelah penerapan Teknologi Tepat Guna yang meningkatkan
kuantitas produk dan memberikan daya saing pemasaran, maka tidak dapat dipungkiri juga berpengaruh padaomsetnya yang semakin meningkat.
4.2.2.5. Dampak Sosial
Dari hasil penelitian setelah adanya pemberdayaan melalui penerapan Teknologi Tepat Guna pada UKM Reedja Production dan home industry Mulya
Indah menunjukkan dampak sosialnya meliputi, 1 bertambahnya pengetahuan, 2 dapat menyerap tenaga kerja baru, 3 Kedua UKM lebih dikenal di masyarakat luas,
baik masyarakat tingkat bawah maupun pemerintah, hal tersebut sesuai dengan pendapat Toelihere 1985: 132, secara sosial, Teknologi Tepat Guna dapat
menciptakan lapangan kerja baru, dapat memanfaatkan keterampilan yang ada atau tidak membutuhkan keterampilan yang sulit pengalihannya, kecuali itu juga
diharapkan dapat menyerap pengangguran, tidak menyebabkan adanya pergeseran tenaga kerja, tidak menimbulkan antipasti dan ketegangan sosial, bahkan kalau
mungkin dapat dapat menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan sosial budaya yang dinamis dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan merata.
4.2.2.6. Dampak Ekonomi
179
Dari hasil penelitian pada UKM Reedja production dan home industry Mulya Indah menunjukkan dampak ekonomi dari pemberdayaan melalui TTG adalah
meningkatkan kesejahteraan bagi pemilik UKM maupun karyawannya, dengan bukti adanya peningkatan pendapatan, hal tersebut sesuai dengan pendapan Aini 1996:14
Teknologi Tepat Guna juga bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya.
Dari apa yang didapat dua UKM setelah mengikuti pemberdayaan melalui teknologi tepat guna maka hal tersebut senada dengan kebijakan pemanfaatan TTG
dalam bentukan regulasi telah diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Otonomi Daerah No. 4 Tahun 2001 Tentang Penerapan TTG, disebutkan bahwa TTG
dimanfaatkan untuk: 1 meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan TTG untuk peningkatan kapasitas dan mutu
produksi. 2 meningkatkan pelayanan informasi dan membantu masyarakat untuk mendapatkan TTG yang dibutuhkan 3 meningkatkan nilai tambah bagi kegiatan
ekonomi masyarakat 4 Meningkatkan daya saing produk unggulan daerah.
180
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Berdasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai “Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Melalui
Penerapan Teknologi Tepat Guna Studi Program Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Karya Mandiri Kecamatan Tegowanu
”, dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1.
Proses Pemberdayaan Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Proses pemberdayaan melalui penerapan Teknologi Tepat Guna pada Usaha
Kecil Menengah di Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Kecamatan Tegowanu yang dalam penelitian ini adalah UKM Reedja Production dan home industry Mulya Indah,
dilakukan sesuai dengan langkah-langkah program pemberdayaan, yaitu : 1 pengumpulan data dan fakta, dilakukan dengan cara UKM berkonsultasi ke
posyantek dan observasi ke tempat UKM tentang keadaan tenaga kerja, manajemen kerja, proses produksi, kualitas produk UKM, kuantitas produk, alat produksi yang
sudah digunakan, 2 analisis data dan fakta , posyantek bersama-sama dengan dua UKM, menganalisis keadaan yaitu dengan, : analisis tentang diskripsi data keadaan,
penilaian atas keadaan sumber daya, teknologi dan peraturan yang ada, pengelompokan data keadaan kedalam, data aktual dan data potensial, keadaan yang
ingin dicapai dan yang sudah tercapai, teknologi yang dapat digunakan dan yang sudah digunakan, peraturan-peraturan yang sudah berlaku dan yang dapat