55
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai “Pemberdayaan Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pada Usaha Kecil
Menengah Studi Program Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Karya Mandiri Kecamatan Tegowanu
”, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian dekriptif kualitatif.
Penggunaan metode penelitian ini karena penelitian ini ditujukan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan cara mendeskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dalam konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2012:6. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data yang terbentuk deskripsi, tidak
hanya berupa ucapan pada saat wawancara dan dokumen dari subyek atau obbyek penelitian, sebagaiman
a pendapat Sugiyono 2010: 2, ”kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi
sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut penulis menyatakan bahwa metode kualitatif adalah suatu metode yang memusatkan pada penafsiran data yang ada pada
54
masa kini dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data untuk digambarkan secara kongkrit.
Penelitian kualitatif ini memiliki sifat terbuka dalam interpretasi data yang dengan seksama dan mendeskripsikan data hasil pengamatan secara detain dilengkapi
dengan catatan atau dokumemtasi data penelitian. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, menckup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-
catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung dari hasil pengamatan.
Secara umum, riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri- ciri : 1 intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset
adalah instrumen pokok riset, 2 perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti
documenter, 3 analisis data lapangan, 4 melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes kutipan-kutipan dan komentar-komentar, 5 tidak ada realitas yang
tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Realitas dipandang dinamis dan sebagai produk konstruksi sosial, 6 subjektif dan
berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data, 7 realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah, 8 periset
memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya, 9 lebih pada kedalaman depth daripada keluasan breadth, 10 prosedur riset:
empiris-rasional dan tidak berstruktur, 11 hubungan antara teori, konsep, dan data : data memunculkan atau membentuk teori baru. Kriyantono, 2009: 57-58
55
Melalui metode ini, peneliti dalam melakukan penelitian berusaha untuk mencari data deskriptif kualitatif mengenai pemberdayaan masyarakat berbasis
Sumber Daya Lokal dan TTG yang dilakukan oleh Posyantek Karya Mandiri serta yang didapat pengurus dan kelompok masyarakat kecamatan Tegowanu sebagai
binaan sasaran yang diberdayakan, jadi, bukan hanya memberikan gambaran tentang aktivitas pemberdyaan oleh posyantek, tetapi juga yang didapat masyarakat
Tegowanu dengan adanya Posyantek Karya Mandiri itu sendiri. Penelitin kualitatif ini mengarah pada mutu, pendeskripsian, penguraian dan penggambarn ke dalam
urian pengalaman.
3.2. Lokasi Penelitian