Lokasi Penelitian Subjek Penelitian

55 Melalui metode ini, peneliti dalam melakukan penelitian berusaha untuk mencari data deskriptif kualitatif mengenai pemberdayaan masyarakat berbasis Sumber Daya Lokal dan TTG yang dilakukan oleh Posyantek Karya Mandiri serta yang didapat pengurus dan kelompok masyarakat kecamatan Tegowanu sebagai binaan sasaran yang diberdayakan, jadi, bukan hanya memberikan gambaran tentang aktivitas pemberdyaan oleh posyantek, tetapi juga yang didapat masyarakat Tegowanu dengan adanya Posyantek Karya Mandiri itu sendiri. Penelitin kualitatif ini mengarah pada mutu, pendeskripsian, penguraian dan penggambarn ke dalam urian pengalaman.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, yaitu pada Posyantek Karya Mandiri, Kelompok Binaan Posyantek terdiri dari Reedja Production dan home industry Mulya Indah, memilih lokasi ini karena potensi sumber dayanya cukup melimpah, adapun potensi di wilayah kecamatan ini meliputi hasil- hasil Pertanian padi, palawija, Perkebunan Tembakau, Perikanan ikan lele, Peternakan sapi, kerbau, ayam buras dan non ras. Pada tahun 2011, produksi pertanian terbesar di kecamatan ini dicapai melalui komoditas padi yang mencapai 30.373 ton, dibandingkan dengan produksi pertanian lainnya. Namun demikian produksi ini belumlah besar, yaitu baru mencapai 5,29 dari total produksi di Kabupaten Grobogan yang mencapai 574.671 ton. Produksi perikanan dari perairan umum mencapai 37.879Kg, di atas produksi perikanan yang dikembangkan di kolam- 56 kolam ikan, yang hanya mencapai 8.685 Kg. Sedangkan untuk peternakan, jumlah ternak kambing mencapai 13.116 ekor, di atas ternak sapi potong yang mencapai 296 ekor. Industri yang berkembang masih didominasi industri rumah tangga yang mencapai 465 unit, industri kecil mencapai 42 unit, dan insdustri sedang baru 5 unit. Untuk industri besar belum berkembang di kecamatan ini grobogan.go.id, selain itu Posyantek Karya Mandiri selama ini kegiatannya yang merupakan pemberdayaan melalui pengelolaan sumber daya local dan teknologi tepat gula belum pernah diteliti.

3.3. Subjek Penelitian

Penelitian atau riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil penelitian. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kauistik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu riset dilakukan, karena itu pada riset kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut informan atau subjek riset, yaitu orang-orang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset, bukan objek, karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner Kriyantono, 2009: 163. Untuk studi kasus, jumlah informan dan individu yang menjadi subyek dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan subyek adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, orang- orang dengan peran tertentu dan tentu saja yang mudah diakses. Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang subjek secara pribadi dan melihat mereka 57 mengembangkan definisi mereka sendiri tentang dunia dan komunikasi yang mereka lakukan. Kita dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergaulan masyarakat mereka sehari-hari. Melalui metode ini memungkinkan kita menyelidiki konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang. Dalam penelituan tentang “Pemberdayaan Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pada Usaha Kecil Menengah Studi Program Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Karya Mandiri Kecamatan Tegowanu ”, peneliti memfokuskan pada dua program yaitu, 1 pemberdayaan melalui penerapan Teknologi Tepat Guna pada UKM kerajinan kulit dan imitasi Reedja Prodution Desa Kebonagung, 2 pemberdayaan melalui penerapan Teknologi Tepat Guna pada home industry kerupuk rambak dan kulit ikan Mulya Indah, jadi subyek dalam penelitian ini adalah, 1 pengurus Posyantek, 2 pemilik produsen kerajinan kulit dan imitasi Reedja Production, 3 pemilik home industry krupuk rambak dan kulit ikan Mulya Indah.

3.4. Fokus Penelitian