65
dokumen dalam arti luas termasuk monument, artefak, foto, tape, mikrofim, disk, CD, harddisk, flashdisk, dan sebagainya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, dalam penelitian melalui metode pengumpulan data dengan dokumentasi ini, dilakukan peneliti untuk
memperoleh data sekunder dengan kata lain untuk memperkuat data-data yang sudah ada yang didapat peneliti dengan menggunakan metode wawancara dan observasi.
Dokumentasi ini antara lain berupa foto, arsip-arsip, buku-buku, leaflet, majalah, Koran, surat kabar, bahan ajar dan lain-lain yang berkitan dengan masalah dan fokus
penelitian yang berguna untuk mendukung kelengkapan data dalam penelitian pada Posyantek Karya Mandiri ini dan 2 UKM binaan.
3.7. Pengujian Keabsahan Data
Merurut Moleong 2012 : 324 menjelaskan bahwa “uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji validitas Internal credibility, validitas eksternal transferability, reliabilitas dependability, dan objektivitas confirmability
”. Kriteria keabsahan data diterapkan dalam rangka membuktikan temuan hasil
penelitian dengan kenyataan yang diteliti di lapangan. Teknik-teknik yang digunakan untuk melacak atau membuktikan kebenaran atau taraf kepercayaan data melalui
ketekunan pengamatan
persisten observation,
triangulasi triangulation,
pengecekan dengan teman sejawat. Untuk membuktikan keabsahan data dalam penelitian ini, teknik yang digunakan hanya terbatas pada teknik pengamatan
lapangan dan triangulasi. Menurut para ahli ada beberapa Triangulasi, antra lain :
66
3.7.1.1. Triangulasi Data
Triangulasi merupakan
teknik pemeriksaan
keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Denzim dalam Moleong, 2012:330 membedakan triangulasi menadi empat, yaitu tringaluasi sumber, metode, penegamat
dan teori : 3.7.1.1.1.
Trangulasi Sumber Menurut Patton dalam Moleong, 2012:330 berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini diperoleh dengan jalan : 1
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi, 3 membandingkan apa yang dikatakan orang - orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,
4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rangyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau
tinggi, orang berada, orang pemerintah, 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
3.7.1.1.2. Triangulasi Metode
Menurut Patton dalam Moleong: 2012:331 terdapat dua strategi yaitu : 1 pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa
67
tektik pengumpulan data, 2 pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3.7.1.1.3. Trianglasi Kejujuran Peneliti
Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti dilapangan. Perlu diketahui bahwa sebagai manusia,
peneliti sering kali sadar atau tanpa sadar melakukan tindakan-tindakan yang merusak kejujurannya ketika pengumpulan data, atau terlalu melepaskan subjektivitasnya
bahkan kadang tanpa control, ia melakukan rekaman-rekaman yang salah terhadap data di lapangan. Melihat kemungkinan0kemungkinan ini, maka perlu dilakukan
triangulasi terhadap peneliti, yaitu dengan meminta bantuan peneliti lain melakukan pengecekan langsung, wawancara ulang, serta merekam data yang sama di lapangan.
Hal ini adalah sama dengan proses verifikasi terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti. Bungin, 2010: 256.
3.7.1.1.4. Triangulasi Teori
Dilakukan dengan menguraikan pola, hubungan dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis untuk mencari tema atau penjelasan pembanding. Secara
induktif dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara lain untuk mengorganisasikan data yang dilakukan dengan jalan memikirkan kemungkinan logis
dengan melihat apakah kemungkinan-kemungkinan ini dapat ditunjang dengan data Bardiansyah dalam Bungin, 2010: 257, selanjutnya triangulasi dengan teori,
menurut Lincoln dan Guba 1981:307 dalam Moleong, 2012:: 331, berdasarkan
68
anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
Berdasarkan keterangan di atas, triangulasi yang dipakai dalam penelitian mengenai Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Melalui Penerapan Teknologi Tepat
Guna Studi Program Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Karya Mandiri Kecamatan Tegowanu menggunakan Triangulasi sumber , hal ini diperoleh dengan
jalan : 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi, 3 membandingkan apa yang dikatakan orang - orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,
4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rangyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau
tinggi, orang berada, orang pemerintah, 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
3.8. Teknik Analisis Data