mempunyai hak untuk tidak bersedia menjadi responden dan peneliti memberi penjelasan secara rinci serta bertanggung jawab jika ada sesuatu
yang terjadi kepada subjek,selanjutnya kepada responden yang diteliti peneliti menjelaskan maksud, tujuan, dan prosedur penelitian secara adil dan jujur
justice.Peneliti tidak mencantumkan nama responden namun hanya mencantumkan inisial nama anonimity.Penelitian ini tidak mengakibatkan
penderitaan kepada subjek penelitian, bebas dari eksploitasi dengan meyakinkan responden bahwa hasil penelitian ini tidak dipergunakan dalam
hal-hal yang dapat merugikan responden maleficience, peneliti juga menjelaskan kepada responden bahwa data yang diberikan dirahasiakan
confidently.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner. Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu,
bagian pertama kuesioner data demografi responden yang meliputi nama inisial, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja.
Bagian kedua yaitu kuesioner supervisi kepala ruangan. Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti sesuai dengan isi dari tinjauan pustaka dan jumlah
pernyataan 21, 12 supervisi langsung dan 9 supervisi tidak langsung dengan pilihan jawaban yaitu selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2, dan tidak
pernah = 1. Bagian ketiga yaitu kuesioner pelaksanaan prinsip enam benar
pemberian obat yang dilakukan perawat, kuesioner ini juga dibuat sendiri oleh
Universitas Sumatera Utara
peneliti sesuai dengan isi dari tinjauan pustaka dengan jumlah pernyataan 34 dengan pilihan jawaban yaitu pilihan selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang =
2, dan tidak pernah = 1. Perhitungan data hasil pengukuran berdasarkan rumus statistika
Sudjana, 2005. Panjang kelas:
supervisikepala ruangan = = = 31,5
Tidak baik : 21-53 Baik
: 54-84 pelaksanaan prinsip enam benar pemberian obat =
= =
51 Tidak baik
: 34-84 Baik
: 85-136
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2010. Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini
adalah validitas isi, yakni sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan- rumusan sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut tujuan tertentu. Uji
validitas instrumen supervisi kepala ruangan dan pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat yang dilakukan perawat telah divalidasi oleh 3 orang
Universitas Sumatera Utara
expert validity yaitu Achmad Fathi, S.Kep, Ns, MNS, Roslina, S.Kep, Ns, M.Kep, dan Roymond H. Simamora, S.Kep, M.Kep. Hasil nilai valid pada
kuesioner supervisi kepala ruangan adalah 0,942 dan pada kuesioner
pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat adalah 1.
Uji reliabilitas dilakukan untukmengetahuikepercayaan reliabilitas instrumen.
Ujireliabilitasadalahsuatukesamaanhasilapabilapengukurandilaksanakanoleh orang yang berbedaataupunwaktu yang berbeda Setiadi, 2007.
Ujireliabilitasinibertujuanuntukmengetahuiseberapabesarkemampuanalatukur. Alatukur yang baikadalahalatukur yang memberikanhasil yang relatif
samabiladigunakanbeberapa kali padakelompoksubjek yang sama Azwar, 2004.
Uji reliabilitas kuesioner dilakukan di RSUD Deli Serdang terhadap 30 perawat pelaksana dengan menggunakan program komputerisasi yaitu
analisaCronbach Alpha. Hasil uji reabilitas yang diperoleh untuk instrumen supervisi kepala ruangan adalah 0,874 dan untuk intrumen pelaksanaan prinsip
“enam benar” pemberian obat adalah 0,889.Polit dan Hungler 1995 menyatakan bahwa apabila diperoleh nilai 0,70 atau lebih maka instrumen
dinyatakan reliabel, jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner supervisi kepala ruangan dan kuesioner pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat
dalam penelitian ini adalah reliabel.
Universitas Sumatera Utara
4.7 Proses Pengumpulan Data