Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Prinsip “Enam Benar” Pemberian Obat

sebesar 78,4 dan pelaksanaan supervisi tidak langsung paling banyak dalam kategori baik sebesar 79,7. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Supervisi Langsung dan Supervisi Tidak Langsung Kepala Ruangan di RSUD Dr. Pirngadi Medan n=74 Supervisi Frekuensi f Presentase Supervisi Langsung Tidak Baik Baik 16 58 21,6 78,4 Supervisi Tidak Langsung Tidak Baik Baik 15 59 20,3 79,7

5.1.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Prinsip “Enam Benar” Pemberian Obat

Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat yang dilakukan perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan paling banyak dalam kategori baik sebesar 91,9. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Prinsip “Enam Benar” Pemberian Obat yang Dilakukan Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan n=74 Pelaksanaan Prinsip ‘Enam Benar’ Pemberian Obat Frekuensi f Presentase Tidak Baik Baik 6 68 8,1 91,9 Berdasarkan hasil analisis dari setiap komponen pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat ditemui lebih banyak perawat yang melakukan benar obat dengan baik yaitu sebanyak 98,6. Hasil analisis setiap komponen dapat dilihat pada tabel 5.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Pelaksanaan Komponen Enam Benar Pemberian Obat yang Dilakukan Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan n=74 Komponen Tidak Baik Baik f f Benar Pasien 7 9,5 67 90,5 Benar Obat 1 1,4 73 98,6 Benar Dosis 2 2,7 72 97,3 Benar Waktu 2 2,7 72 97,3 Benar Rute 2 2,7 72 97,3 Benar Dokumentasi 2 2,7 72 97,3 5.1.4 Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan Pelaksanaan Prinsip “Enam Benar” Pemberian Obat yang Dilakukan Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan Analisis hubungan supervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat yang dilakukan perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan diukur dengan menggunakan uji korelasi spearman rank. Analisa data yang dilakukan dengan uji korelasi spearman rankdidapat koefisien korelasi r antara hubungansupervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat yang dilakukan perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan yaitu 0,488 dengan tingkat signifikan p 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan supervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan prinsip “enam benar” pemberian obat yang dilakukan perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan kekuatan hubungannya sedang dan positif. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6Hasil Analisa Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan Pelaksanaan Prinsip ‘Enam Benar’ Pemberian Obat yang Dilakukan Perawat Di RSUD Dr. Pirngadi Medan n=74 Variabel r p Supervisi Kepala Ruangan 0,488 0,000 Pelaksanaan Prinsip ‘Enam Benar’ Pemberian Obat α = 0,01 2-tailed

5.2. Pembahasan