5 audio dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran, bahkan untuk pembelajaran
bahasa, pengucapan dan intonasi siswa yang menggunakan media ini lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakannya. Media audio tidak
hanya cocok untuk pesan aspek kognitif, namun juga sesuai untuk aspek afektif dan psikomotor Wilkinson, 1980 dalam Kurniati, 2009:52.
Retno Astuti 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Wawancara dengan Media Audiovisual melalui
Pendekatan Kooperatif Metode Numbered Head Together pada Siswa Kelas VIIB SMP 10 Semarang Tahun Ajaran 20062007”, menyimpulkan adanya peningkatan
keterampilan menyimak. Lukni Maulana 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Diskusi Partisipatif dan Pemanfaatan Gambar Peristiwa
dari Koran untuk Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Ide secara Lisan Siswa SM
A”, menyimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Pemanfaatan Media Audio untuk
Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita pada Siswa Kelas III SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan pengamatan pada pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan menyimak cerita di kelas III SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal,
proses pembelajaran keterampilan menyimak masih belum maksimal. Siswa kurang tertarik sehingga siswa tidak dapat menyimak segala sesuatunya dengan
6 baik. Sedangkan keterampilan menyimak adalah keterampilan menyimak yang
paling dasar. Siswa akan dapat menyerap pembelajaran dengan baik apabila siswa dapat menyimak dengan baik. Pada prosesnya ketika mengajar guru tidak hanya
menyuruh siswa untuk mengerjakan tugasnya saja, melainkan guru memberikan pengarahan dan memberikan materi pembelajaran secara lisan kegiatan
menyimak. Dilihat dari data yang ditemukan maka perlu digunakan media pembelajaran keterampilan menyimak yang efektif. Beberapa faktor penghambat
yang dialami siswa kelas III pada keterampilan menyimak di SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal, yaitu 1 siswa kurang tertarik dalam merangkum cerita
karena kurangnya inovasi pembelajaran khususnya pada penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan menyimak, dan 2 siswa kurang
memperhatikan karena suasana kelas yang kurang kondusif. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas 63,5 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yang harus dicapai adalah 68, maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal sehingga diperlukan suatu inovasi pembelajaran.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan pembelajaran keterampilan menyimak cerita di SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal, dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan yang timbul: 1.3.1
Nilai hasil belajar siswa rendah yaitu 63,5 sedangkan KKM adalah 68. 1.3.2
Siswa kurang tertarik pada pembelajaran keterampilan menyimak cerita mata pelajaran bahasa Indonesia.
7
1.4 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar
pembahasan masalah tidak terlalu luas. Peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian yaitu pada media pembelajaran yaitu dengan
menggunakan media audio berupa tape recorder.
1.5 Rumusan Masalah