Persamaan Diferensial Biasa LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Persamaan Diferensial Biasa

Persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung turunan-turunan dari suatu fungsi yang tidak diketahui, yang dinamakan dan yang akan ditentukan persamaan tersebut Hutahean, 1993. x y Sebagai contoh, jika laju pertumbuhan suatu populasi manusia, hewan, bakteri, dan sebagainya dx dy y = = x waktu sama dengan populasi , maka model populasi tersebut adalah x y y y = , yaitu persamaan diferensial. Persamaan diferensial biasa diartikan sebagai suatu persamaan yang melibatkan turunan pertama atau lebih dari fungsi sembarang y terhadap peubah x; persamaan ini dapat pula melibatkan y itu sendiri, fungsi x yang diberikan dan konstanta. Contoh: 1. , x y cos = 2. , 4 = + y y 3. . 2 2 2 2 2 y x y e y y x x + = + Persamaan diferensial biasa dibagi menjadi dua bagian, yakni persamaan diferensial linear orde satu dan persamaan diferensial linear orde 7 dua. Persamaan diferensial banyak sekali dikembangkan dalam matematika teknik. 1. Persamaan Diferensial Linear Orde Satu Definisi 1. Persamaan Diferensial Orde Satu secara umum dinyatakan sebagai , , = y y x F . Jika dx dy y = , maka dapat ditulis , , = y y x F , , = dx dy y x F . 1 Persamaan 1 merupakan persamaan dari persamaan diferensial yang dinyatakan secara implisit. Persamaan 1 dapat dinyatakan secara eksplisit sebagai , y x f dx dy = . 2 Contoh: Persamaan diferensial implisit: . 2 = − + x e y y Persamaan diferensial eksplisit: x dx dy y = .

2. Solusi Persamaan Diferensial Linear Orde Satu

Suatu fungsi x y y = dinyatakan solusi persamaan diferensial apabila , , = y y x F x y y = atau turunannya yakni memenuhi persamaan diferensial tersebut. y Contoh: 1 2 + = x y adalah solusi persamaan diferensial x y 2 = . Demikian pula untuk c adalah konstanta, merupakan solusi persamaan diferensial c x y + = 2 x y 2 = . Solusi disebut solusi khusus dan disebut solusi umum. 1 2 + = x y c x y + = 2

3. Persamaan Diferensial Linear Orde Dua

Definisi 2. Persamaan diferensial berbentuk disebut persamaan diferensial orde dua, dimana , , , = y y y x f dx dy y = dan 2 2 dx y d y = Hutahean, 1993. Contoh: 1. merupakan persamaan diferensial orde dua, sin tan 1 2 = − + + x y x y y x 2. 2 sin = + + − + x y xy xy xy bukan merupakan persamaan diferensial orde dua. Definisi 3. Bila , , , = y y y x f linear dalam y, y’, dan y” maka persamaan diferensial , , , = y y y x f disebut persamaan diferensial linear orde dua. Secara umum persamaan diferensial orde dua berbentuk: x g y x c y x b y x a = + + ; 3 dimana koefisien-koefisien dan fungsi merupakan fungsi-fungsi yang kontinu di dalam selang , x a , x b , x c x g b x a ≤ ≤ dengan di dalam selang ini Hutahean, 1993. ≠ x a Definisi 4. Persamaan diferensial linear orde dua 3 disebut homogen apabila dan disebut tidak homogen apabila = x g ≠ x g Hutahean, 1993. Contoh: 1. Persamaan diferensial 3 sin = + + y x y xy adalah persamaan diferensial linear orde dua homogen karena = x g . 2. Persamaan diferensial adalah persamaan diferensial linear orde dua tak homogen karena . x y y x xy sin 4 2 = + + ≠ x g

4. Solusi Persamaan Diferensial Linear Orde Dua

Fungsi x ϕ dikatakan solusi persamaan diferensial 3 pada selang I, apabila x ϕ mempunyai turunan kedua dan memenuhi hubungan 3 pada selang I, yakni x g x x c x x b x x a = + + ϕ ϕ ϕ untuk setiap . I x ∈ Sekarang perhatikan persamaan diferensial linear orde dua homogen = + + y x c y x b y x a . 4 Teorema 1. Misalkan x ϕ solusi persamaan diferensial 4 pada selang I maka x αϕ juga merupakan solusi persamaan diferensial 4 untuk setiap ℜ ∈ α . Bukti: Tulis x y αϕ = dimana α suatu konstanta. Jelas x y αϕ = dan x y αϕ = . Jelas x x c x x b x x a αϕ αϕ αϕ + + . Jelas ] [ = = + + α ϕ ϕ ϕ α x x c x x b x x a . Jadi x αϕ juga solusi persamaan diferensial 4.

5. Persamaan Diferensial Linear Orde Dua Homogen dengan Koefisien

Konstanta Perhatikan persamaan diferensial yang berbentuk = + + qy py y , 5 dimana p dan q konstanta-konstanta. Intuisi merupakan solusi persamaan diferensial 5 dengan m memenuhi persamaan tersebut. Untuk itu akan dicari m agar merupakan solusi persamaan diferensial 5. Dari diperoleh dan sehingga jika dan disubstitusikan ke persamaan 5 didapat persamaan . mx e y = mx e y = mx e y = mx me y = mx e m y 2 = , y , y y 2 2 = + + ⇔ = + + mx mx mx mx e q pm m qe mpe e m Dengan demikian dikatakan suatu solusi dari persamaan diferensial 5, jika m merupakan penyelesaian dari persamaan kuadrat . Dan karena , untuk setiap m dan x, maka . 6 mx e y = 2 = + + q pm m ≠ mx e 2 = + + q pm m Persamaan disebut persamaan karakteristik dari persamaan diferensial 5 dan akar-akarnya disebut akar-akar karakteristik. Akar-akarnya adalah 2 = + + q pm m 4 2 1 2 1 b a a m − + − = dan 4 2 1 2 2 b a a m − − − = . Dari perhitungan di atas jelas bahwa dan merupakan solusi dari persamaan diferensial x m e y 1 1 = x m e y 2 2 = = + + qy py y . Dari aljabar matematika dapat diketahui bahwa, karena a dan b merupakan bilangan real, maka akar-akar dari persamaan karakteristik terbagi dalam tiga kasus, yaitu: dua akar berbeda, dua akar sama, dan dua akar kompleks. 2 = + + q pm m 1. Akar real berlainan berbeda Bila m 1 dan m 2 dua akar real berbeda maka dan adalah solusi yang bebas linear sehingga merupakan solusi umum persamaan diferensial 5. x m e 1 x m e 2 x m x m Be Ae y 2 1 + = Contoh: Perhatikan persamaan diferensial 2 3 = + − y y y . Persamaan karakteristiknya adalah dan akar-akarnya 2 3 2 = + − m m 1 2 = − − m m . Jadi 1 1 = m dan 2 2 = m merupakan akar real berbeda maka solusi umumnya adalah . x x Be Ae y 2 + = 2. Kedua akar sama Misalkan kedua akar persamaan sama, yakni , maka adalah salah satu solusi persamaan diferensial 5. Bila 2 = + + q pm m a m m = = 2 1 ax e x = 1 φ 1 2 x x W x φ φ = solusi lainnya, maka dx e e x W pxdx ax ∫ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ∫ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = − 2 1 ∫ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = − dx e e px ax 2 1 . Karena a m m = = 2 1 adalah akar persamaan , maka 2 = + + q pm m p a m m − = = + 2 2 1 . Jadi ∫ ∫ = = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = x dx dx e e x W ax ax 2 2 1 . Hal tersebut memberikan dimana ax xe x x x x = ⇒ = 2 1 2 φ φ φ 1 φ dan 2 φ bebas linear. Jadi solusi umum persamaan diferensial adalah . = + + qy py y ax ax ax e Bx A Bxe Ae y + = + = Contoh: Misalkan persamaan diferensial 4 4 = + − y y y . Tentukan solusi persamaan diferensial di atas. Penyelesaian: Jelas merupakan persamaan karakteristik. 4 4 2 = + − m m Jelas . 2 = − m Jelas 2 2 1 = = m m . Jadi suatu solusi umum persamaan diferensial . x e Bx A y 2 + = 4 4 = + − y y y 3. Akar kompleks Misalkan salah satu akar persamaan adalah 2 = + + q pm m β α + = 1 m i, maka akar yang lain yakni β α − = 1 m i, sehingga dan adalah solusi basis untuk persamaan diferensial x i x m e e x 1 1 β α φ + = = x i x m e e x 2 2 β α φ − = = = + + qy py y . Jadi solusi umum persamaan diferensial tersebut adalah: x i x i e c e c y 2 1 β α β α − + + = xi x xi x e e c e e c β α β α − + = 2 1 sin cos sin cos 2 1 x i x e c x i x e c x x β β β β α α − + + = . } sin cos { 2 1 2 1 x i c c x c c e x β β α − + + = Dengan mengambil A c c = + 2 1 dan B c c i = − 2 1 maka solusi umum persamaan diferensial tersebut adalah . } sin cos { x B x A e y x β β α + =

B. Persamaan Diferensial Parsial