Model Guided Inquiry Inkuiri Terbimbing

7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Model Guided Inquiry Inkuiri Terbimbing

Kata inkuiri berasal dari kata „inquire’ yang berarti menanyakan, meminta keterangan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi Trianto, 2007. Pembelajaran berbasis inkuiri mengacu pada cara ilmuwan bekerja ketika mempelajari alam, yaitu mencari penjelasan melalui bukti yang dikumpulkan dari dunia di sekitar mereka NSTA, 2004. Menurut Gulo, sebagaimana dikutip oleh Akhlis 2014, metode inkuiri dapat melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, ehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran inkuiri dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu inkuiri demonstrasi demonstrated inquiry, inkuiri terstruktur structured inquiry, inkuiri terbimbing guided inquiry, dan inkuiri penuh full inquiry Brickmann, 2009. Pembagian ini berdasarkan tingkat dominasi dari peran guru atau siswa. Mengenai sumber pertanyaan dan prosedur penyelidikan, dapat berasal dari guru atau siswa, bergantung pada tingkatan tipe inkuirinya. Pada inkuiri demonstrasi, pertanyaan dan prosedur berasal dari guru sehingga peran guru lebih dominan. Pada inkuiri penuh, baik pertanyaan maupun prosedur pemecahan masalah berasal dari siswa siswa lebih dominan. Menurut Llwellyn, sebagaimana dikutip oleh Zubaidah 2013, peran guru dan siswa pada berbagai tipe inkuiri disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Tingkatan Inkuiri menurut Llewellyn Inkuiri Inkuiri Inkuiri Inkuiri Demonstrasi Terstruktur Terbimbing Penuh Pertanyaan Guru Guru Guru Siswa Prosedur Guru Guru Siswa Siswa Analisis Guru Siswa Siswa Siswa 8 Tabel 2.1 menunjukkan tingkatan inkuiri berdasar sumber pertanyaan, prosedur, dan analisis baik dari guru maupun dari siswa. Pada kolom sebelah kiri inkuiri demonstrasi peran guru yang dominan. Makin bergeser ke kanan, peran siswa makin dominan inkuiri penuh. Dengan kata lain, makin ke kanan akitivitas siswa makin tinggi. Menurut Banchi dan Bell, sebagaimana dikutip oleh Zubaidah 2013, pada inkuiri terbimbing, guru memberikan rumusan masalah penyelidikan, dan siswa merancang prosedur penyelidikan metode, menguji masalah penyelidikan dan menghasilkan penjelasan. Pada inkuiri level ini, siswa lebih terlibat daripada inkuiri terstruktur. Pembelajaran berbasis inkuiri lebih berhasil apabila siswa memiliki banyak kesempatan untuk belajar dan berlatih merancang percobaan dan merekam data. Pada inkuiri terbimbing, peran guru tidak berarti pasif, tetapi aktif mengarahkan peserta yang memerlukan bimbingan dalam penyusunan rancangan dan pelaksanaan eksperimen. Tabel 2.2 memperlihatkan tahapan pembelajaran Guided Inquiry menurut Joyce and Weil, sebagaimana dikutip oleh Zubaidah 2013, Tabel 2.2 Tahapan Sintaks Pembelajaran Guided Inquiry Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Tahap 1 Identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah Tahap 2 Merencanakan dan memprediksi hasil Tahap 3 Penyelidikan untuk pengumpulan data Mengajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan atau diselidiki • Mendorong siswa untuk merancang prosedur atau sarana untuk memecahkan masalah atau jawaban pertanyaan yang diajukan • Mendorong peserta didik untuk memilih dengan tepat alat dan bahan yang diperlukan • Membimbing siswa dalam melakukan investigasi, dan Mendefinisikan sifat dan parameter masalah • Brainstorm curah pendapat tentang alternatif prosedur dan solusi pemecahan masalah • Memilih atau merancang strategi pemecahan masalah • Memilih alat dan bahan yang dibutuhkan dengan tepat • Menggunakan keterampilan proses sains untuk mengumpulkan dan 9 Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Tahap 4 Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan Tahap 5 Melakukan Refleksi mendorong tanggung jawab individu para anggota kelompok • Mengarahkan siswa memanfaatkan sumber daya informasi lainnya untuk pemecahan masalah • Membimbing siswa mengorganisasi data • Membimbing cara siswa untuk mengkomunikasikan temuan dan penjelasannya Mendorong peserta didik untuk berpikir atau melakukan refleksi pada pengetahuan yang baru mereka temukan menganalisis informasi • Melakuan observasi, mengumpulkan data, berkomunikasi dan bekerjasama dengan anggota kelompok lainnya • Mengolah data yang terkumpul dalam bentuk grafik dan tabel • Menarik kesimpulan • Mengomunikasikan hasil penyelidikan • Melakukan evaluasi terhadap proses inkuiri yang telah dilakukan • Mengajukan pertanyaan baru berdasarkan data yang terkumpul Setiap metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Model pembelajaran inkuiri memiliki kelebihan tertentu. Kelebihan model Guided Inquiry menurut Trianto 2007 yaitu, 1 Model pembelajaran inkuiri meningkatkan potensi intelektual siswa. Hal ini dikarenakan siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan dengan pengamatan dan pengalaman sendiri. 2 Ketergantungan siswa terhadap kepuasan ekstrinsik bergeser kearah kepuasan intrinsik. Siswa yang berhasil menemukan sendiri sampai dapat memecahkan masalah yang ada akan meningkatkan kepuasan intelektualnya yang datang dari dalam diri siswa. 10 3 Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan karena terlibat langsung dalam proses penemuan. 4 Belajar melalui inkuiri dapat memperpanjang proses ingatan. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikiran sendiri akan lebih mudah diingat. 5 Belajar dengan inkuiri, siswa dapat memahami konsep-konsep sains dan ide- ide dengan baik. Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran inkuiri terbimbing juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari model Guided Inquiry antara lain, 1 Model pembelajaran inkuiri mengandalkan suatu kesiapan berpikir tertentu. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir lambat bisa kebingungan dalam berpikir secara luas membuat abstraksi. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir tinggi bisa memonopoli metode pembelajaran penemuan, sehingga menyebabkan frustasi bagi siswa lain. 2 Tidak efisien, khususnya untuk mengajar siswa yang berjumlah besar sebagai contoh banyak waktu yang dihabiskan untuk membantu seorang siswa dalam menemukan teori-teori tertentu. 3 Harapan-harapan dalam metode pembelajaran ini dapat terganggu oleh siswa- siswa dan guru-guru yang telah terbiasa dengan pengajaran tradisional. 4 Pada bidang sains membutuhkan banyak fasilitas untuk menguji ide-ide Trianto, 2007.

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Square

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Pengaruh Model Guided Inquiry Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Pada Konsep Tekanan

1 7 199

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA TEMA EKOSISTEM

1 8 142

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS KOLABORATIF DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA.

0 5 33

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DAN THINK PAIR SHARE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Square Dan Think Pair Share Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukodono Sragen Tahu

0 1 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DAN THINK PAIR SHARE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Square Dan Think Pair Share Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukodono Sragen Tahu

0 1 11

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN OPEN INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA TEMA SUHU DAN PERUBAHAN.

0 4 41