Pengertian PTK Prosedur Pelaksanaan PTK

96

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 39 siswa terdiri atas 22 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan di SDN Mangkangkulon 01, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. 3.2 VARIABELFAKTOR PENELITIAN Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Variabel Tindakan Penerapan model terpadu STAD dan Talking Stick dengan Media Video dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Mangkangkulon 01 Semarang 2 Variabel Masalah a. Keterampilan guru kelas V SDN Mangkangkulon 01 Semarang dalam melaksanakan pembelajaran IPS. b. Aktivitas siswa kelas V SDN Mangkangkulon 01 dalam mengikuti pembelajaran IPS. c. Hasil belajar siswa kelas V SDN Mangkangkulon 01 dalam pembelajaran IPS.

3.3 PROSEDURLANGKAH-LANGKAH PTK

3.3.1 Pengertian PTK

Menurut Arikunto 2014: 3 penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Dari pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru bersama tim kolabolator untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

3.3.2 Prosedur Pelaksanaan PTK

Menurut Mulyasa 2011: 70 prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, refleksi reflecting. Alur penelitian tindakan kelas dapat dilihat dalam bagan berikut: Gambar 3.1 Rancangan PTK Arikunto,2014:16 Permasalahan Perencanaan Siklus I Pelaksanaan Siklus I Observasi Refleksi Siklus I Permasalahan baru hasil refleksi I Perencanaan Siklus II Pelaksanaan Siklus II Observasi Refleksi Siklus II Permasalahan baru hasilrefleksi II Siklus I Siklus II Perencanaan Siklus III Pelaksanaan Siklus III Observasi Refleksi Siklus III Penyimpulan dan pemaknaan hasil Siklus III 3.3.2.1 Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap awal dimana peneliti menemukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung Arikunto, 2008:18. Dalam penelitian ini, perencanaan pembelajarannya sebagai berikut: a. Menelaah KD, indikator serta materi pembelajaran bersama kolaborator. b. Menyusun RPP dan skenario pembelajaran sesuai dengan indikator. c. Menyiapkan media video berupa video peristiwa menjelang kemerdekaan untuk siklus I, buku guru dan buku siswa kelas V. d. Menyiapkan alat evaluasi hasil belajar yang berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa. e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa, lembar untuk catatan lapangan dalam pembelajaran IPS menggunakan media video, serta lembar wawancara untuk guru dan siswa mengenai pembelajaran IPS menggunakan media video. 3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Tahap ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah berdasarkan pemecahan masalah yang telah ditetapkan. Selama melaksanakan tindakan, guru sebagai pelaksana tindakan Arikunto, 2008:126. Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran IPS melalui model terpadu STADdan Talking Stick dengan media video. Jika ternyata tindakan perbaikan pada siklus pertama belum berhasil menjawab masalah maka terdapat siklus berikutnya yang langkah-langkahnya tetap sama dengan menerapkan model model terpadu STADdan Talking Stick dengan media video. Siklus I dan siklus II, dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Serta pada siklus III yang akan dilakukan adalah mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan selama pelaksanaan siklus I serta II. Pelaksanaan siklus tersebut bersifat fleksibel, apabila pada siklus II sudah menunjukkan ketercapaian indikator maka pada siklus III digunakan sebagai refleksi. Siklus pertama dilaksanakan dengan membahas KD 2.2 tentang menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia . Siklus I membahas materi tentang peristiwa – peristiwa yang terjadi dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan alat pembentukan kemerdekaan. Siklus kedua dilaksanakan dengan membahas KD 2.2 tentang menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia . Siklus II membahas materi alat pembentukan kemerdekaan dan tokoh – tokoh yang berperan penting dalam peristiwa mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Siklus ketiga dilaksanakan dengan membahas KD 2.2 tentang menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia . Siklus III membahas materi sikap menghargai jasa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia . 3.3.2.3 Observasi Pengamatanobservasi yang dimaksud Mulyasa 2011: 71 mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Tindakan dalam KBM yang melibatkan seluruh komponen pembelajaran dengan aktor utama siswa dan guru. Oleh karena itu, setiap perilaku guru dan siswa menjadi fokus pengamatan. Pengamatan harus sesuai dengan sebagaimana yang terjadi dalam KBM, maka diperlukan beragam alat pengambilan data yang beragam agar pengamat dapat mencatat secermat mungkin menangkap setiap detail informasi dalam pembuatan laporan. Penulis beranggapan bahwa Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran terpadu STAD dan Talking Stick pada siswa kelas V SD Negeri Mangkangkulon 01. 3.3.2.4 Refleksi Menurut Arikunto 2008: 19, refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan. Refleksi dilakukan setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa, keterampilan guru, serta kualitas pembelajaran menyimak. Proses pembelajaran tersebut dievaluasi keefektifannya dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya bersama tim kolaborasi.

3.4 SIKLUS PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 7 326

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264