Hakekat Pembelajaran Kajian Teori

b. Faktor Ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 1 Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga 2 Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, metode belajar. 3 Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul. 2.1.1.4Tujuan Belajar Menurut Suprijono 2009:5 terdapat berbagai tujuan belajar yang sangat bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit dapat dicapai dengan tindakan instruksional instructional effects. Sementara tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan instruksional disebut nurturant effects. Bentuk dari nurturant effectstersebut adalah kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya.

2.1.2 Hakekat Pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Suprijono 2009: 13 berpendapat bahwa pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi transfer yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya, Trianto2009:17 Gagne menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar Rifa‟i, Anni, 2011:192. Sedangkan menurut Rusman, 2014: 134pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagi media pembelajaran. Berikut ini adalah berbagai konsep menurut Huda2013 : 6 mengenai pembelajaran yang sering kali menjadi fokus riset dan studi selama ini: a. Pembelajaran bersifat psikologis. b. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya. c. Pembelajaran merupakan produk dari lingkungan eksperiental seseorang, terkait dengan bagaimana ia merespons lingkungan tersebut. Menurut Darsono 2010: 22 terdapat delapan cirri pembelajaran, yaitu: a. pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis; b. pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; c. pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa; d. pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; e. pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa; f. pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologi; g. pembelajaran menekankan keaktifan siswa; h. pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja. Berdasarkan berbagai penjelasan mengenai pengertian pembelajaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan oleh seorang guru dengan anak didiknya dalam suatu kegiatan belajar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjadikan suatu individu agar dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. 2.1.2.2 Komponen Pembelajaran Komponen - komponen pembelajaran menurut Rifa‟i,Anni 2011:195-196 meliputi: a. Tujuan Tujuan secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructionaleffect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam PTK semakin spesifik dan operasional. b. Subjek Belajar Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subjek peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subjek belajar. Untuk itu dari subjek peserta didik diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. c. Materi Pelajaran Materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses pembelajaran. d. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menerapkan strategi pembelajaran pendidik perlu memilih model – model pembelajaran yang tepat, metode mengajar yang sesuai dan teknik – teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan metode mengajar. e. Media pembelajaran Media pembelajaran adalah alat wahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan sebagai pembelajaran. Sebab media pembelajaran menjadi salah satu komponen pendukung strategi pembelajaran di samping komponen waktu dan metode mengajar. f. Penunjang Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pengajaran, bahan pelajaran dan semacamnya. Komponen penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Sehingga sebagai salah satu komponen pembelajaran pendidik perlu memperhatikan, memilih dan memanfaatkannya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen- komponen pembelajaran terdiri dari 6 hal, yaitu: tujuan, subyek belajar, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan penunjang. Antara komponen yang satu dengan komponen yang lain saling berhubungan.

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 7 326

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264