4 Siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok. 5
Interaksi antarsiswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
6 Menumbuhkan sikap tidak bersifat kompetitif dan tidak memiliki rasa
dendam pada diri siswa. 7
Menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran . 8
Melatih peserta didik memahami materi dengan cepat dan memacu agar peserta didik lebih giat belajar .
2.1.8 Teori Belajar Yang Mendukung Model Pembelajaran Terpadu STAD
dan Talking Stick
2.1.8.1 Teori Perkembangan Kognitif
Piaget perkembangan kognitifdiklasifikasi-kan menjadi empat tahapan berpikir sesuai dengan tingkatanumurnya. Menurut Piaget taraf berpikir
tersebutdimulai dari tahap yang paling sederhana sampai yang kompleks yang dijabarkan sebagai berikut.
a. Tahap sensorimotorik 0 - 2 tahun
Pembentukan konsep dari obyek yang bersifat tetap dan kemajuan perilaku secara reflektif ke perilaku yang terarah bertujuan.
b. Tahap Praoprasional 2
– 7 tahun. Perkembangan kemampuan menggunakan simbol dalam menyatakan obyek
di sekitarnya, dengan ciri berpikir yang bersifat egosentrik dan terpusat centered.
c. Tahap Operasional Konkret 7
– 11 tahun Perbaikan kemampuan berpikir logis dan melakukan sesuatu secara bolak-
balik, dengan ciri berpikir yang tidak terpusat decentered, mulai kurang egosentrik, dan tidak dapat berpikir abstrak.
d. Tahap Operasi Formal 11 sampai dewasa
Kemampuan berpikir abstrak dan simbolik, serta mampu memecahkan masalah melalui percobaan yang sistematik. Suprijono2011: 23
Berdasarkan teori kognitif yang diungkapkan oleh Piaget dapat diketahui bahwa peserta didik usia SD berada pada tahap operasional konkret 7-11 tahun,
oleh karena itu dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan menggunakan benda-benda konkret. Dan pada anak usia SD adalah usia bermain. Sehingga guru
hendaknya menggunakan media dan model pembelajaran yang gampang diterima dan menarik bagi siswa. Teori tersebut mendasari penggunaan model STAD dan
Talking Stick, karena dalam model tersebut terdapat kuis dan permainan yang bisa menarik minat siswa.
2.1.8.2 Teori Konstruktivisme
Menurut Sardiman 2011 : 37 konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi
bentukan kita sendiri. Secara sederhana konstruktivisme itu beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu.
Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Jadi seseorang
yang belajar itu membentuk pengertian.
Teori ini mendasari model terpadu STAD dan Talking Stick, karena dalam teori ini siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang diperoleh dari
pembelajaran yang dilakukan. Dalam hal ini mereka membangun pengetahuannya sendiri dalam melakukan suatu permainan kuis dan menjawab pertanyaan.
2.1.9 Media Pembelajaran