Media Pembelajaran Kajian Teori

Teori ini mendasari model terpadu STAD dan Talking Stick, karena dalam teori ini siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran yang dilakukan. Dalam hal ini mereka membangun pengetahuannya sendiri dalam melakukan suatu permainan kuis dan menjawab pertanyaan.

2.1.9 Media Pembelajaran

2.1.9.1. Pengertian Media Pembelajaran Munadi 2013 : 7-8 memaparkan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terncana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan Hamdani, 2011:244. Hermawan 2013: 11.22 media pembelajaran adalah perantara yang digunakan guru untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa agar pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektonik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal Hamdani, 2011: 243. Menurut Kustandi 2011:6 menerangkan bahwa terdapat berbagai manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran, antara lain. a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan nya. Ada berbagai jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, diantaranya: a. media grafis berfungsi menyalurakan pesan dari sumber ke penerima pesan. Jenis media grafis diantaranya : gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan atau chart; b. teks, media ini membantu siswa untuk focus pada materi karena cukup endengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi; c. audio, memudahkan dalam mengidentifikasi objek- objek, mengklasifikasikan objek, mamu menunjukkan hubungan spasial dari suatu objek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret; d. media grafik mampu menunjukkan objek dengan ide, menjelaskan konsep yang sulit, menjelas- kan konsep abstrak menjadi konkret, menunjukkan dengan jelas suatu langkah yang procedural; e. media animasi menyediakan suatu tiruan yang apabila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahalatau berbahaya; f. media video cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psiko- motorik Hamdani 2011: 250. Berdasarkan berbagai pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu alat baik fisik maupun nonfisik yang digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas dan mencapai tujuan pembelajaran. 2.1.9.2. Media Pembelajaran Video Video memaparkan keadaan real dari suatu proses, fenomena atau kejadian.Sehingga video dapat memperkaya pemaparan Hamdani, 2011:254. Daryanto 2013:86-87 menjelaskan bahwa media video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun kelompok. Video juga merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai ke hadapan siswa secara langsung. Di samping itu video menambah satu dimensi baru terhadap pembelajaran, hal ini karena karakteristik teknologi video yang dapat menyajikan gambar bergerak pada siswa, di samping suara yang menyertainya. Sehingga siswa seperti berada di suatu tempat yang sama dengan program yang ditayangkan video. Hamdani 2011:188-189 mengungkapkan kelebihan media video: a dapat menskelompokulasi efek gerak; b dapat diberi suara maupun warna; c tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya; d tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa video merupakan suatu media pembelajaran yang memuat foto, tulisan, gambar dan animasi yang diiringi dengan suara. Dengan demikian video dapat menarik perhatian siswa untuk belajar dan membawa siswa seperti berada dalam suatu tempat yang sama dengan program yang ditayangkan video. 2.1.9.3 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Video Menurut munadi 2013: 127, langkah-langkah media video pembelajaran adalah : a. Guru memilih video yang sesuai dengan tujuan pembelajaran b. Guru mengenalkan program video terlebih dahulu. c. Sesudah video dipertunjukan, guru mengadakan diskusi yang juga dipersiapkan sebelumnya. d. Video diputar dua kali atau lebih untuk memperhatikan aspek-aspek tertentu. e. Agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagian tertentu. f. Sesudah itu dapat ditest berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari program video itu. Langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan model terpadu STAD dan Talking Stickdengan Media Video dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.6 Sintaks Model TerpaduSTAD dan Talking Stickdengan Media Video Sintaks Model TerpaduSTAD dan Talking Stick Sintaks Media Video Munadi, 2013: 127-128 Sintaks Model TerpaduSTAD dan Talking Stickdengan Media Video a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan a. Guru memilih video yang sesuai dengan tujuan pembelajaran b. Guru mengenalkan program video terlebih dahulu. a. Guru memilih video yang sesuai dengan tujuan pembelajaran . b. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen campuran menurut lain – lain. prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain – lain. b. Guru menyajikan pelajaran, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran. c. Sesudah video dipertunjukan, guru mengadakan diskusi yang juga dipersiapkan sebelumnya. d. Video diputar dua kali atau lebih untuk memperhatikan aspek- aspek tertentu. e. Agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian- bagian tertentu. f. Sesudah itu dapat ditest berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari program video itu. c. Guru menyajikan pelajaran dengan menayangkan video yang berkaitan dengan materi. d. Agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian- bagian tertentu. e. Guru mengetes berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari program video itu. c. Guru memberikan tugas kelompok dan Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana. d. Guru meminta setiap anggota kelompok yang sudah mengerti untuk menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti e. Setelah selesai berdiskusi guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk ke depan membacakan f. Guru memberikan tugas kelompok dan Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana. g. Guru meminta setiap anggota kelompok yang sudah mengerti untuk menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti h. Setelah selesai berdiskusi guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk ke depan membacakan hasil diskusinya. i. Guru merefleksi hasil kerja setiap kelompok hasil diskusinya. f. Guru merefleksi hasil kerja setiap kelompok g. Guru memberi kuis pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. Kuis tersebut berupa tongkat yang diputarkan dengan diiringi lagu dan saat lagu berhenti, siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru. j. Guru memberi kuis pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. Kuis tersebut berupa tongkat yang diputarkan dengan diiringi lagu dan saat lagu berhenti, siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru.. h. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari i. Guru melakukan evaluasi penilaian. k. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari l. Guru melakukan evaluasi penilaian. j. Guru menutup pembelajaran m. Guru menutup pembelajaran

2.1.10. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu STAD dan Talking

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 7 326

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264