23 kabar dibanding dengan sarana komunikasi budaya lainya terletak pada
individualisme, berorientasi pada kenyataan, kegunaan dan sekularitas serta kecocokan dengan tuntutan kebutuhan kelas sosial yang baru.
Sejalan dengan perkembangannya maka surat kabar menjadi komersil dan mempunyai fungsi umum yaitu:
1. Merupakan sumber informasi tentang apa yang sedang terjadi di
dunia dan daerah setempat. Fungsi ini tidak hanya terbatas pada tajuk rencana tetapi juga berita mengenai politik, ekonomi dan
sosial.
2. Sebagai sarana hiburan, untuk fingsi ini biasany dilakukan oleh
kelompok muda dan kelompok dengan tingkat pendidikan yang terbatas yang membaca rubrik seni, olah raga dan komik Devito,
1997. Sedangkan me dia majalah merupakan bisnis yang sangat besar dan
kenyataannya, kebanyakan majalah besar dimiliki dan dikelola oleh perusahaan besar. Majalah ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat
khusus. Majalah umum berisikan informasi yang bersifat umum seperti pendidikan informasi wilayah dan lain-lain. Majalah khusus meliputi semua
majalah yang ditujukan kepada khalayak yang khusus dan relatif terbatas, seperti khalayak wanita, remaja, atau khusus pria dan lain-lain.
Lebih lanjut Devito 1997 mengatakan bahw a televisi merupakan media yang sangat fleksibel dan ideal sekaligus unik. Televisi masuk
hampir kesetiap rumah dan memberi pengajaran, tontonan juga tuntunan kepada setiap individu sejak bayi hingga dewasa.
Menurut Lasswell dalam Devito 1997 ada tiga fungsi media massa dalam masyarakat yaitu: 1 pengawasan lingkungan 2 Korelasi
antar bagian-bagian dalam masyarakat dalam memberikan reaksi terhadap lingkungan 3 Transmisi warisan sosial budaya, yang dilakukan secara
kesinambungan yang berhubungan dengan penyampaian informasi dari generasi ke generasi berikutnya.
24 McQuail 1989 menyatakan bahwa fungsi media bagi individu
adalah sebagai berikut: 1. Berfungsi sebagai informasi, disini media dijadikan sarana, antara
lain untuk mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
Disamping itu, media dapat dijadikan tempat untuk memperoleh bimbingan yang menyangkut berbagai masalah-masalah praktis,
pendapat dan segala yang berhubungan dengan penentuan pemilihan. Media juga dapat memuaskan rasa ingin tahu dan minat
umum serta untuk memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Berfungsi sebagai identitas pribadi, dengan menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, menentukan model perilaku sehingga
meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. 3. Berfungsi sebagai integrasi dan interaksi sosial, dengan
memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, akan menimbulkan rasa empati dalam lingkungan sosial, juga
mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa kemampuan. Media juga dapat dijadikan sebagai bahan percakapan
dalam berinteraksi sosial, memperluas pergaulan, dan membantu menjalankan peran sosial dalam masyarakat dan memungkinkan
seseorang untuk menghubungi sanak keluarga, teman dan masyarakat.
4. Berfungsi sebagai hiburan, antara lain media yang menyediakan hiburan untuk melepaskan diri dari rutinitas kegiatan, bersantai
untuk memperoleh kenikmatan jiwa, menghilangkan kepenatan, mengisi waktu, meluapkan emosi.
Devito 1997 menambahkan bahwa salah satu fungsi media yang banyak dilupakan adalah fungsi narcotizing membius. Hal ini dapat
dilihat, jika media menyajikan suatu informasi, penerima akan percaya
25 bahwa tindakan tertentu telah diambil. Salah satu contoh fungsi yang
membius adalah kehadiran telenovela ditelevisi yang ditayangkan secara bersambung setiap hari, dengan tema perselingkuhan, kekerasan dan
berbagai tema stereotipe, yang membius khalayak untuk terus mengikuti tayangan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan yang dimaksudkan media massa dalam penelitian ini adalah: surat kabar, majalah
dan televisi. Keterdedahan atau terpaan media massa merupakan pengaruh yang didapat oleh individu dari penggunaan media terhadap kegiatan
sehari-hari. Terpaan Media Massa yang akan di teliti adalah terpaan media massa surat kabar, terpaan media massa majalah dan terpaan media televisi.
2.6. Kuota 30 Persen Keterwakilan Perempuan dalam Politik