Jumlah Beban Keluarga Karakteristik Individu
Tingkat partisipasi tinggi ini dapat dilihat dari aktifnya masyarakat dalam berbagai
kegiatan pengelolaan
lingkungan, baik
dalam penghijauan,
pengomposan, pendaur ulangan serta kerja bakti di sekitar lingkungannya. Tingkat partisipasi warga Kampung Rawajati dalam pengelolaan lingkungan dilihat dari
tahapan partisipasi disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Tingkat Partisipasi Responden pada Tahap-tahap Partisipasi, Kampung
Rawajati, 2008
Tahap-tahap Partisipasi
Tingkat Partisipasi Jumlah
Tinggi Rendah
n n
Pengambilan Keputusan
38 38
62 62
100 100 Pelaksanaan
81 81
19 19
100 100 Menikmati Hasil
99 99
1 1
100 100 Evaluasi
76 76
24 24
100 100
Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi warga pada tahap pelaksanaan, menikmati hasil, dan evaluasi cenderung tinggi. Tingkat
partisipasi terendah terdapat pada tahap pengambilan keputusan yaitu sebanyak 62 persen responden. Tingkat partisipasi pada tahap pengambilan keputusan rendah
karena keterlibatan mereka dalam hal pemikiran baik berupa sumbangan ide, pendapat, masukkan atau kritikan, materi rendah. Keterlibatan mereka dalam rapat
kegiatan pengelolaan yang utama biasanya hanya dihadiri oleh aparat RT seperti ketua, wakil atau sekretaris serta orang yang mewakili aparat untuk menghadiri
rapat jika aparat tersebut berhalangan untuk hadir. Rapat-rapat atau sosialisasi awal yang biasanya juga disampaikan di sela-sela kegiatan pada RT seperti arisan
misalnya, mereka juga sebagian besar masih sekedar hadir. Tahap menikmati hasil merupakan tahap partisipasi yang tertinggi yaitu
sebanyak 99 persen. Mereka menyatakan bahwa dari kegiatan-kegiatan pengelolaan lingkungan yang ada di Kampung Rawajati dapat memberikan hal
yang positif. Kegiatan tersebut tidak hanya memberikan hasil berupa lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga tambahan keterampilan dalam pengelolaan
lingkungan yang dapat mereka manfaatkan untuk memperoleh keuntungan berupa tambahan pendapatan, khususnya dalam budidaya pembibitan untuk dijual,
pengaomposan, serta daur ulang sampah plastik menjadi tas. Pelaksanaan dari pengelolaan lingkungan di Kampung Rawajati juga
tinggi, yaitu sebanyak 81 persen. Hal ini karena warga sebagian besar telah menanam tanaman untuk penghijauan. Mereka juga telah memilah sampah antara
organik dan anorganik walaupun sebagian belum mendaur ulang sampah organik untuk dijadikan pupuk dan sampah plastik untuk dijadikan barang bernilai jual.
Namun mereka memanfaatkan sampah seperti botol atau kaleng untuk dijadikan tempat pohon untuk menambah hijau lingkungan mereka.
Tingkat partisipasi pada tahap evaluasi menunjukkan 76 persen tinggi dan 24 persen responden rendah. Hal ini karena dalam kegiatan evaluasi utama tidak
hanya dihadiri oleh para pengelola tetapi juga didukung oleh aparat RT atau diwakilkan kepada orang lain. Pada tiap kegiatan pengelolaan responden tetap
mengevaluasi walaupun hanya sekedar memberikan masukkan atau laporan secara lisan mengenai apa yang sudah dikerjakan beserta kendalanya pada tiap aparat RT
atau orang yang bertanggung jawab pada suatu kegiatan. Partisipasi warga Kampung Rawajati dalam tahap pengambilan keputusan
masih rendah, namun mereka memiliki partisipasi tinggi pada tahap pelaksanaan, menikmati hasil dan evaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa warga cenderung
masih pada tahap mobilisasi dan belum merupakan partisipasi aktif kemandirian. Seiring dengan manfaat yang dirasakan dan masukan bagi pengelola, maka