Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

• Lama tinggal yaitu lamanya responden tinggal di tempat ini sampai dengan dilakukan wawancara. Diukur dengan satuan tahun. Tinggi : 35 tahun Rendah: ≤ 35 tahun • Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar responden yang dapat memotivasi atau mendorong responden untuk berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan. Faktor eksternal dari kegiatan pengelolaan lingkungan yang meliputi metode dan pelayanan pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan. • Metode pelaksanaan kegiatan adalah pandangan responden mengenai bagaimana cara penyampaian dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Diukur dari interaktifdua arah atau tidak interaktifsearah dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Dua arah: terdapat waktu tanya jawab Searah : tidak disediakan waktu untuk tanya jawab • Pelayanan pelaksanaan kegiatan adalah pandangan responden mengenai kualitas pendampingan, pernah tidaknya ikut pelatihan dan fasilitas alat atau bahan baku suatu kegiatan pengelolaan lingkungan. Diukur berdasarkan skor yang didapat. Tinggi yaitu skor 9 Rendah yaitu skor ≤ 9 • Tingkat partisipasi adalah keikutsertaan anggota dalam semua tahapan kegiatan kelompok yang meliputi tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil. • Tahap pengambilan keputusan, dinyatakan sebagai keikutsertaan responden dalam mengikuti rapatpenyusunan rencana suatu kegiatan. Tahap ini meliputi keikutsertaan dan keaktifan responden dalam rapat. • Tahap pelaksanaan, dinyatakan dalam keikutsertaan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan. • Tahap menikmati hasil, yaitu keikutsertaan responden dalam merasakan manfaat dari kegiatan pengelolaan lingkungan. • Tahap evaluasi, yaitu keikutsertaan responden dalam menilai suatu kegiatan. Penilaian terhadap tingkat partisipasi yaitu dengan menjumlah skor dari tiap tahapan. Sehingga tingkat partisipasi dapat dikategorikan menjadi Tinggi, yaitu skor 24 Rendah, yaitu skor ≤ 24

BAB III METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung data- data kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survai dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, sehingga dikategorikan dalam penelitian penjelasan explanatory atau confirmatory research Singarimbun 1989. Hubungan kausal yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah hubungan faktor internal dan eksternal dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu di RW 03, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Kotamadya Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Lokasi dipilih dengan pertimbangan bahwa di lokasi ini merupakan daerah yang menerapkan pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. Pada tahun 2003 Kampung Rawajati mendapat juara I Daur Ulang Sampah Tingkat Provinsi DKI Jakarta. Tahun 2004 mengikuti lomba RW Terbaik, Ketahanan Pangan, Produk Unggulan, Taman PKK, Taman Rumah Sederhana, seluruhnya mendapat juara I untuk tingkat DKI. Keadaan lingkungan yang asri ini membawa Rawajati mendapatkan predikat RW terbaik diantara 2.900 RW se-Provinsi DKI Jakarta dalam bidang ketertiban, kebersihan, penghijauan dan keindahan. Pada tahun 2005, Kampung Rawajati menjadi juara II tingkat nasional untuk lingkungan bersih keluarga sehat dan terbaik, yang dinilai oleh tim penggerak PKK Program Kesejahteraan Keluarga Pusat. Pada tahun yang sama tepatnya pada tanggal 18 Juni 2005 ditetapkan sebagai Kampung Agrowisata oleh Gubernur DKI Jakarta. Kampung ini juga mendapat penghargaan Kalpataru tingkat Provinsi DKI Jakarta dan penghargaan produk makanan Betawi terbaik tahun 2006. Proses penelitian ini berlangsung mulai dari bulan April sampai Juni 2008. Dengan penjabaran antara lain untuk proses penyusunan proposal dan kolokium dilaksanakan pada awal bulan April 2008, studi lapang atau pengambilan data di lapang dilaksanakan pada bulan April, Mei dan Juni 2008. Kemudian proses penulisan laporan hasil penelitian dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2008. 3.3 Teknik Pemilihan Responden Unit analisis dari responden yang dipilih adalah unit rumahtangga RT. Unit pengamatan RT digunakan untuk pengumpulan data tentang karakteristik pelaku dan sejauhmana tingkat partisipasi warga dalam pengelolaan lingkungan dan pertimbangan pengelolaan lingkungan pada tempat penelitian sebagian besar dilakukan pada setiap rumahtangga. Jumlah responden merupakan 10 persen dari total populasi rumah tangga yang ada di Kampung Rawajati yaitu sebesar 100 rumahtangga. Responden adalah salah satu anggota rumah tangga yang melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan.Teknik yang digunakan dalam mengambil sampel yaitu pengambilan sampel gugus sederhana simple cluster sampling. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu biaya dan tenaga dari peneliti sehingga pengklusteran tidak dilakukan secara terstratifikasi berdasarkan lapisan masyarakat. Dasar pengklusteran yaitu RT atau Rukun Tetangga yang ada di Kampung Rawajati yaitu sejumlah 10 RT. Dari masing-masing RT tersebut dimabil secara acak sebanyak 10 responden sehingga total responden yang didapat sebesar 100 rumahtangga. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terstruktur yang menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam dengan responden sebanyak 100 orang dan informan yaitu wakil RW 03 Rawajati, ketua PKK beserta ketua Pokja, aparat RT serta ketua kelembagaan yang ada di Kampung Rawajati. Selain itu, dilakukan observasi langsung untuk memperoleh informasi yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara terstruktur. Data sekunder mengenai keadaan umum wilayah diperoleh dari Profil Kelurahan dan RW serta literatur yang terkait. Selain dengan wawancara dan observasi, pengumpulan data pendukung yang berupa data kualitatif digunakan dengan slippotongan kertas khusus. Slip ini digunakan untuk mencatat keterangan tambahan responden yang bersifat kualitatif dengan mengacu nomor pertanyaan pada kuesioner. Slip ini kemudian disusun secara sistematis untuk digunakan saat menganalisis data Singarimbun 1989.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh, kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data secara kuantitatif dilakukan melalui tabulasi silang dan untuk melakukan uji hipotesis dilakukan dengan uji Korelasi Rank Spearman dengan software SPSS 13.0 for windows pada α=5 Walpole 1995. Apabila nilai P value ≤ 0,05 maka tolak Ho pada α=5, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel yang diuji sehingga hipotesis penelitian diterima. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menginterpretasikan fenomena yang ada di lapang.

BAB IV GAMBARAN UMUM

4.1 Lokasi Kampung Rawajati

Pada tahun 1965, daerah Kelurahan Rawajati merupakan daerah rawa dan ditumbuhi banyak pohon jati sehingga dinamai sebagai Rawajati, namun seiring perkembangan daerah, kini daerah ini menjadi daerah perumahan yang padat. Kampung Rawajati merupakan nama yang diberikan kepada Rukun Warga RW 03, Kelurahan Rawajati. Kampung Rawajati terletak di wilayah Kecamatan Pancoran, Kotamadya Jakarta Selatan. Kampung Rawajati merupakan salah satu RW dari 8 RW yang ada di Kelurahan Rawajati. Kampung Rawajati memiliki luas wilayah sekitar 12,5 hektar dan terdiri dari sepuluh RT. Sebagian besar warga Kampung Rawajati merupakan daerah perumahan komplek Zeni TNI-AD yang terdiri dari enam RT yaitu RT 02 hingga RT 07 dan sisanya merupakan daerah perkampungan atau perumahan umum sebanyak empat RT yaitu RT 01, 08, 09 dan 10. Sebelah utara Kampung Rawajati merupakan wilayah RW 01 dan 02 Kelurahan Rawajati yang merupakan daerah pemukiman. Sebelah barat, berbatasan dengan wilayah RW 08 Kelurahan Rawajati dan daerah komplek perindustrian. Bagian Selatan, Kampung Rawajati berbatasan dengan RW 06 Kelurahan Rawajati, perumahan Kalibata Indah dan Sungai Ciliwung. Sebelah timur, Kampung Rawajati berbatasan dengan Sungai Ciliwung. Lokasi Kampung Rawajati berdekatan dengan daerah pusat perbelanjaan, yaitu Plaza Kalibata yang dahulu bernama Kalibata Mall. Selain itu, Kampung Rawajati juga berdekatan dengan stasiun kereta api Duren Kalibata. Hal ini